Chapter 5

6.3K 218 4
                                    

A BAD DAY !!!



Sinar matahari menerobos sela-sela jendela dan mengusik tidur Shesa yang tengah asyik dengan mimpinya sendiri. 

"Damn!"umpat Shesa pelan. 

Shesa meraih beker di meja di samping tempat tidurnya. 6.35. Shesa terbelalak melihat jam beker doraemon itu. 

"Jam setengah tujuh lebih?"pekik Shesa kaget. 

Secepat mungkin disambarnya handuk dan masuk ke kamar mandi. Untuk saat-saat seperti ini, terpaksa Shesa melakukan mandi kilat yang tak lebih dari sepuluh menit. 

Dengan tergesa-gesa, Shesa merapikan seragamnya dan memasukkan buku-buku pelajarannya ke dalam tas ransel hijaunya. Namun, gerakan tangan Shesa terhenti pada nampan berisi roti tawar dan segelas jus jeruk yang diletakkan manis di atas meja belajarnya. Shesa membaca secarik kertas bertuliskan pesan yang ada di dekat nampan itu.


Kak, ini sarapan kakak. 

Sengaja Rania bawain, 

Supaya kakak nggak telat.

Rania...


Shesa tersenyum sendiri. Betapa baiknya adik kelasnya itu. Langsung saja, Shesa meneguk jusnya dan mengambil satu roti tawar sambil menenteng tas ranselnya keluar kamar.

####


Baru saja Shesa menapakkan kakinya di kelas, bel berbunyi. Jam pelajaran pertama akan dimulai. Tapi...bagi Shesa ini adalah sebuah permulaan malapetaka. Why? Jam pelajaran pertama tiap hari kamis : Sejarah. Dan kenapa Sejarah bisa ngebuat malapetaka? Karena Pak Salman, guru pengajar Sejarah ini killeeeeeeeeeeeeer abis!!! Udah gurunya killer, pelajarannya juga ngebosenin lagi. Lengkap sudah penderitaan Shesa. 

"Baru datang lo?"tanya Rey begitu Shesa duduk di sebelahnya. 

"Ya iyalah...lo lihat sendiri gue baru aja datang!" 

Rey tersenyum meremehkan. "Pasti lo belum buat PR Sejarah kan?" 

Shesa menoleh ke arah Rey. "PR Sejarah?" 

Dan reaksi Rey hanya tersenyum mengejek. Nggak heran kalau Shesa langsung emosi. "Ngapain lo senyum-senyum gitu? Mau ngejek gue gara-gara gue nggak bikin PR Sejarah?"bentak Shesa tanpa basa-basi. 

Ooo...tapi ada yang salah disini. Rey cuma diam mendengar bentakan Shesa. Dan itu berhasil membuat Shesa heran, karena biasanya Rey akan langsung balas membentak jika Shesa membentaknya. Tapi...ini? 

Dan Shesa baru menyadari situasinya beberapa detik kemudian, ketika suara berat dengan volume maksimal terdengar dari pintu kelas. "SHESA! Kamu bilang tidak buat PR?" 

See...! Ketika Shesa menoleh ke sumber suara, Shesa merasa membuat pilihan yang salah karena telah membentak Rey. Pak Salman dengan raut muka yang nggak bisa digambarkan dengan kata-kata ,siap menerkam Shesa. 

"Kamu bilang tidak buat PR?"ulang Pak Salman lagi setelah berjalan ke bangku Shesa dan Rey. 

Shesa hanya mampu mengeluarkan cengiran khasnya. 

"Jangan cuma cengar-cengir! Tapi jawab!" 

"I...iya pak,"jawab Shesa ketakutan. 

Dan Shesa mendengar Rey terkikik geli. Kalau saja Pak Salman tidak ada di dekatnya, mungkin Shesa sudah siap berperang dengan Rey. 

T-Rex LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang