Chapter 15

6.7K 208 9
                                    

HISTORY


Yesterday is a history... 

Tomorrow is a mistery... 

Today is a surprise.


Malam ini semuanya berkumpul di rumah Eyang Shesa. Rey, Shesa, Reza, Nindo, Jessy, Arfan, Dityo, Faris, Rania, dan Igo. Mereka melepaskan kegembiraan. Semua masalah akhirnya dapat teratasi. 

"Gue mau batalin kontrak gue, Sa,"kata Arfan pada Shesa ketika mereka berkumpul di ruang keluarga. Sedangkan Rania dan Igo membantu Eyang menyiapkan beberapa kue di dapur. 

"Emang kita terikat perjanjian apa?"tanya Shesa bingung. 

"Elo lupa?"pekik Arfan heboh sendiri. "Harusnya gue tahu dari awal kalau lo itu mak comblang yang buruk!" 

"Hah?"tanya Shesa makin nggak mengerti. 

"Dia kan pernah minta bantuan lo buat menyomblangkan dia ke Rania,"sambung Rey masih terus menatap layar televisi sambil memainkan stick playstation. "Untung aja lo bawa playstation, Ris! Gue bisa mati bosen!"sambung Rey pada Faris yang menjadi partner main PS-nya. 

"Jadi, lo minta dicomblangin sama Rania?"tanya Reza yang berubah menjadi sedikit protektif. Sebagai kakak dia patut was-was karena Arfan yang mantan playboy menyukai adiknya. 

"Rey juga udah mengijinkan gue kok! Lagian gue juga bener-bener cinta sama Rania!"ujar Arfan. 

"Tapi, lo belum dapat ijin gue!"kata Reza tak mau kalah. 

Rania masuk ke ruangan diikuti Eyang dan Igo. Mereka membawa nampan berisi minuman dan kue-kue kering. 

"Ada apa sih? Kok rebut bener?"tanya Eyang tertarik dengan celotehan mereka. 

"Nggak apa-apa kok Eyang,"kata Arfan sambil menggaruk-garuk kepalanya. 

Rania sudah akan duduk di sebelah Arfan kalau saja Reza tidak mencegahnya. "Rania, kamu duduk di sini aja!"kata Reza menunjukkan sikap protektifnya. Sedangkan Arfan hanya mengeluh kecewa. 

"Jahat bener lo, Za!"kata Shesa mencibir sambil mengelus-elus kepala Arfan. 

"Suka-suka gue donk! Rey, lo belain gue donk! Lo kakaknya Rania bukan sih?"tanya Reza menuntut. 

Rey tak menjawab Reza. Konsentrasinya masih terpusat pada layar televisi. Dia malah berceloteh ria dengan Faris. 

"Kok tiba-tiba nyambungnya aku?"tanya Rania bingung tiba-tiba saja dia dilibatkan. 

"Igo!!!!"pekik Jessy dan Dityo bebarengan. 

Igo yang dengan lahapnya menghabiskan satu toples kue kering dalam sekejap memandang mereka tak mengerti. "Kenapa?" 

"Jangan dihabisin! Gue belum ambil tahu!"kata Jessy merebut toples yang hampir kosong itu. 

"Iya! Gue juga belum makan tuh! Lo itu rakusnya pakai kebangetan!"keluh Dityo. 

Kemudian kali ini giliran Nindo yang diomeli, karena dia juga memonopoli kue coklat. 

"Nindo! Bagi gue donk!"pinta Jessy. 

"Enak aja! Gue juga pengen ngemil!"kata Nindo memeluk toples itu. 

Eyang hanya menggelengkan kepala melihat tingkah bocah-bocah itu. Jessy berebut kue coklat dengan Nindo. Sementara Igo dan Dityo berebut kue nastar. Suasana ramai itu membuat rumahnya yang biasanya sepi menjadi semarak. Dan yang terpenting, sekarang Shesa sudah bisa tersenyum bahagia lagi.

T-Rex LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang