Chapter 12

5.6K 192 4
                                    

Rejected !!!


Pagi yang dingin di Bandung tidak membuat Rey terganggu tidurnya. Walaupun mentari telah sejak satu jam yang lalu bersinar, tapi dia tak juga bangun. Rey malah menaikkan selimutnya dan tetap meringkuk di atas pulau kapuk bersprai. 

Kalau saja cewek yang akhir-akhir ini membuatnya bermimpi indah itu tidak datang membangunkan, pasti Rey tidak akan terusik tidurnya. 

"Reeeey! Bangun donk! Tidur melulu! "panggil Shesa sambil mengguncang tubuh Rey. 

"Lo tahu nggak sih kalau gue capek? Minggir deh lo! Gue belum puas tidur!"bentak Rey. 

"Ih! Kasar banget sih lo? Lo tuh aneh! Kemaren aja lo cium gue!"sahut Shesa keceplosan. Padahal tadi pagi dia bertekad untuk tidak mengungkit-ungkit itu lagi. Pasti malu banget tuh ngungkit-ungkit kayak begitu di depan Rey. Tapi, ternyata keceplosan. 

Tapi, ternyata kekhawatiran Shesa nggak terjadi. Rey tetap saja molor dengan sukses pakai ngorok pula! 

"Rey?"tanya Shesa mengecek apakah Rey mendengar kata-katanya tadi atau nggak. 

Nggak ada respon sedikit pun dari Rey, kecuali bunyi dengkurnya yang makin keras. Shesa bernafas lega. Untung saja Rey tidak mendengar kata-katanya itu. Kau Rey mendengar, dijamin saat ini Shesa sudah menjad kepiting yang direbus terlalu lama. Merah padam! 

Shesa langsung saja keluar kamar itu.Membiarkan Rey yang masih asyik dengan dengkurannya. 

"Temen lo belum bangun?"tanya Ferdhy, anak dari yang punya penginapan. Dia itu temen Shesa waktu masih sekolah di SMA Nirtara. 

"Belum tuh. Kasurnya empuk banget sih, Fer! Dia jadi keenakkan tidur. Padahal hari ini gue mau ajak dia jalan-jalan keliling Bandung,"kata Shesa. 

Ferdhy tertawa mendengar kata-kata Shesa. "Mungkin dia kecapekkan kali? Biarin aja dulu,"kata Ferdhy menepuk bahu Shesa."Nih, buat lo,"ucap Ferdhy memberi Shesa jus kotak rasa mangga. 

"Dia pacar lo ya, Sa?"tanya Ferdhy jahil. 

Shesa langsung terbatuk-batuk. Tersedak jus mangganya. "Lo gila kali ya? Cowok songong gitu cowok gue?"kata Shesa sambil tertawa terbahak-bahak. 

"Dasar Shesa! Emang lo mau menjomblo terus? Dia lumayan kinclong buat elo tahu!"ujar Ferdhy semakin menggoda Shesa. 

"Kinclong? Lo belum tahu aslinya dia gimana sih! Gue aja yang belum ada setahun kenal dia udah stres ngadepin dia!" 

"Yah...masa sampai begitunya? Buktinya dia mau berkorban dan nganterin lo ke Bandung,"kata Ferdhy lagi. 

Shesa manggut-manggut. Dia berpikir bahwa dibalik semua sikap menyebalkan Rey selama ini, ternyata dia juga punya sisi positif dan menyenangkan. 

Kemudian Shesa mendadak ingat dengan cewek yang ada di handphone Rey itu. Who's she? Shesa jadi semakin penasaran siapa sih cewek itu. Rey menyimpan foto cewek? Bukannya Rey paling anti sama cewek?

####


"Rey, kita ke Kawah Putih yuk,"ajak Shesa ketika dia dan Rey berada di mobil Rey. 

Rey menatap Shesa bingung. "Oke deh,"ucap Rey. 

"Waktu gue belum pindah ke Jogja, gue sering ke sana bareng Arnet,"ucap Shesa. 

"Arnet? Siapa tuh?" 

"Temen gue dari kecil. Sekaligus cewek yang lagi deket sama Kak Deto." 

"Terus masalah lo ama keluarga lo gimana?"tanya Rey pelan. 

T-Rex LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang