Jangan lupa streaming Mentari, Mekar, Mengapa, Bugati, Kisah, Berbenak, Rumah, TWYLAM dan Sehati🤍
✨✨✨
"Keguguran"
Diam. Hening. Naren tidak memberikan tanggapan apapun seusai Rony menjawab pertanyaan yang sedari tadi ia lontarkan. Otaknya masih mencerna apa yang baru saja ia dengar. Keguguran? Salma keguguran?
"Salma hamil?"Tanya Naren dengan wajah bingungnya. Apakah ia melewatkan sesuatu atau bagaimana.
Rony mengangguk tatapannya menatap pintu ruangan Salma. "4 minggu"
"Lo gak tau?"Tanya Naren.
Rony menggeleng pelan sebagai jawaban pertanyaan Naren.
"Salma tau?"Tanya Naren lagi.
"Kayaknya nggak"Jawab Rony seadanya, Salma belum memberitahukan apapun pada dirinya, ia juga yakin jika Salma tahu gadis itu pasti akan langsung mengabarinya atau setidaknya akan mengontrol dirinya sebaik mungkin.
Naren terdiam melihat temannya itu kini berdiam diri. Jika sedari tadi Naren sibuk menanyakan apa yang terjadi pada Salma, kini ia dibuat bungkam dengan jawabannya. Seketika ia tidak bisa memberi respon apapun untuk temannya.
"Gue harus bilang apa ke mereka Ren? Gimana caranya bilang ke Salma?"Tanya Rony kembalu membuka suara, kini menoleh ke arah Naren. Naren terdiam ia juga bingung jika berada di posisi Rony.
Rony mengadahkan kepalanya, menahan air matanya yang bersiap untuk jatuh sekali saja ia berkedip.
Naren mengelus pundak Rony menyalurkan kekuatan untuk temannya itu. "Lo masuk dulu, liat keadaan Salma. Pelan-pelan ngomong ke keluarga dulu"
Rony menarik nafas kemudian menghembuskannya dengan pelan, lalu beranjak untuk masuk ke dalam ruangan Salma.
"Ron, gimana kata dokter? Asam lambungnya ya?"Tanya Sarita membuat bibir Rony terasa kelu ingin menjawab.
Rony menggeleng pelan, diliriknya Salma yang masih belum sadar pasca penangan tadi.
"Kita omongin diluar aja ya Ma, Pa, Bang, Kak"Ucap Rony melirik ke arah pintu seolah meminta semuanya untuk keluar.
"Kenapa? Salma baik-baik ajakan Ron?"Tanya Adenna kini merasakan hal yang tidak baik dari raut wajah dan gelagat anaknya itu.
"Salma keguguran"
"Hah?"Kompak semua orang sedetik setelah Rony memberikan statment itu kecuali Naren yang kini memilih untuk menundukan kepalanya.
"Salma hamil?"Tanya Sarita menatap anak mantunya itu dengan tatapan bingung.
Rony mengangguk pelan. "Rony dan Salma sama-sama gak tahu Ma. Maaf"
Araav memeluk anak laki-lakinya itu seolah memberi kekuatan. Meskipun Rony tidak menunjukan kesedihan itu tapi ia tahu anaknya itu menanggung kesedihan yang tak terbendung.
"Rony gagal Pa"Gumam Rony pelan yang hanya bisa di dengar oleh Araav.
Araav menggeleng-gelengkan kepalanya, diusapnya punggung anaknya itu dengan tulus. "Nggak. Emang tuhan nitipnya sebentar, pasti diganti sama yang lebih baik"Balas Araav menguatkan sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate• S&R
Fanfic"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"