Five

58 10 1
                                    

"Ini, kalian cari buku ini di Gramedia. Tapi kalau kalian punya buku yang hampir sama dengan Principia Mathemathic, bawa kan ke saya" Ucap Guru itu memperlihatkan bukunya.

"Bukunya seperti apa?" Jefian melihat buku itu dan membukanya.

"An Introduction To The Theory of Numbers, The Math Book....dan......entahlah" Alev menyebutkan buku itu.

"Jef, kau punya buku apa?" Tanya Guru itu.

"Hmm.... aku cuma mempunyai Matematika Lengkap" Jefian menutup buku itu dan menaruh kembali diatas meja.

"Kau?" Tanya Guru itu.

"Mungkin....The Joy of X" Jawab Alev. Guru itu menganggukinya.

"Baiklah, kalian boleh pulang sekarang dan jangan lupa bawa buku itu besok" Guru itu segera mengambil tasnya. Dan mereka keluar dari ruangan itu. Mereka pulang dengan selamat.

Jefian, baru saja pulang. Dan ada tamu dirumahnya, ia tak mau mengganggu pembicaraan tersebut. Jadi ia hanya tersenyum saat melewati ruang tamu.

"Lelah" Jefian terbaring dikasurnya. Hpnya berbunyi, ia mengecek pesan dan terkejut.

Math

Pak Ranooww
:Maaf untuk mengatakan ini, saya melupakannya tadi. Jadi besok kalian ke Sun HighSchool, kalian akan belajar disana.
:Saya cuma mengantar kalian berdua, jika kalian sudah selesai hubungi saya.

Iya pak, bagaimana dengan murid lainnya?:

Pak Ranooww
:Hanya mapel Matematika saja yang kesana, yang lainnya akan kesekolah sesuai mapelnya.

Alev
:Iya pak. Tapi, bagaimana dengan sekolah?

Pak Ranooww
:Saya sudah mengizinkan kalian untuk itu.
:Kalian disana akan tinggal disana untuk beberapa bulan, tepat diasramanya.

Bapak kenapa baru bilang? Ini udah malam Pak :

Pak Ranooww
:Saya tadi melupakan itu. Jadi siapkan barang kalian, jam 9 kalian sudah pergi kesana.

Alev
:Iya pak

Bagaimana ia tak terkejut, sekolah itu adalah sekolah khusus untuk pelajar Matematika. Sekolah itu adalah sekolahangat dikagumi oleh banyak orang.

Namun, susah untuk memasuki sekolah itu. Itu adalah sekolah impiannya, namun ia tak lolos karena nilainya yang tak sampai.

Dengan cepat ia mempersiapkan barang barangnya untuk besok.

Keesokan harinya.

Semua siswa yang mengikuti Olimpiade, disuruh untuk baris ditengah lapangan. Ada sekitar 17 orang yang berbaris.

"Baik, karena semuanya sudah kumpul, saya akan menyebutkan nama nama dan silahkan ke Guru yang bersangkutan" Ucap Pak Zarin.

Guru itu pun menyebutkan dan semua siswa sudah berada dikelompoknya masing masing.

Informatika berjumlah 2 siswa
Bahasa Inggris berjumlah 3 siswa
Sejarah berjumlah 3 siswa
Matematika berjumlah 2 siswa
Ipa berjumlah 5 siswa
Fisika berjumlah 2 siswa

Semua sudah siap dan segera menuju ke sekolahnya masing masing.

Pak Rano, Alev, Jefian dan Pak Zarin, segera berangkat dengan kesekolah yang ditujukan.

Alev hanya mendengarkan musik dan mencatat apa saja yang penting dari buku Principia Mathemathic. Buku itu dia pinjam dari Pak Rano, ia tertarik dengan buku itu.

"Jef, kau tak berniat masuk sekolah itu?" Tanya Pak Zarin yang sedang menyetir.

"Aku dulu ingin masuk kedalam sekolah itu, tapi tak lolos nilaiku tak sampai" Jefian hanya menatap bangunan bangunan diluar jendela.

"Hhmm... kau Al?" Tanya Pak Rano. Alev melepaskan Earphonenya

"Lolos. Tapi 3 hari sebelum sekolah, aku dipindahkan kesini..." Alev menghentikan kegiatannya dan menutup buku itu.

"Pak Rano" Alev memberikan buku itu, Pak Rano menoleh dan mengambil buku itu.

"Baiklah, kita sudah hampir sampai" Pak Rano membuka jendela mobil dan berbicara dengan satpam sekolah tersebut.

Gerbang terbuka dengan lebar dan mereka memasuki sekolah itu.

❗Typo Warning❗

OlympicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang