Six

56 8 0
                                    

Mereka telah sampai disekolah itu, Jefian melihat sekelilingnya. Sangat bersih dan sangat luas. Namun, Alev hanya memandangi taman yang berada disamping bangunan itu. Mereka masuk kedalam bangunan itu dan disambut dengan baik.

"Selamat Pagi, Selamat datang di Sun HighSchool. Ada yang bisa saya bantu?" Ucap salah satu pegawai dari sana.

"Selamat Pagi, kami dari Sky HighSchool. Tujuan kami disini adalah, kami mau mengantarkan peserta yang mengikuti Star Olimpiade" Ucap Pak Zarin.

"Baik, mari ikut saya" Ucap pegawai itu.

"Kalau begitu, saya pulang dulu" Pak Zarin dan Pak Rano pergi dari situ.

Mereka berdua diantarkan keruangan asramanya. Sampai disana ia ditinggal oleh pegawai tersebut, mereka menaruh tasnya.
(Kasurnya bertingkat btw, jadi Jefian di atas, Alev dibawah

Bebrapa jam kemudian, Jefian tertidur dikasurnya,sedangkan Alev duduk dimejanya dan mengeluarkan buku The Joy of X, namun ia merasa ada yang kurang.

Ternyata ia melupakan buku yang dipinjam oleh Pak Rano tadi. Ia sangat panik tapi berusaha untuk tenang. Ia membuka buku itu, namun tetap tidak tenang. Sampai akhirnya,

"Aakhh, sialan" Alev menutup bukunya dengan sangat keras dan membuat Jefian terbangun.

"Lo napa dah?" Jefian mengucek ngucek matanya.

"Gak" Alev pergi kekasur untuk baring. Namun, pintu kamarnya diketuk. Jefian pun tidur kembali.

Tokk
Tokk
Tokk.......
Alev segera membukanya dan.

"Iya?" Tanya Alev ke pemuda itu.

"Anda yang mengikuti Olimpiade itu ya? Bisa ikut saya sebentar?" Tanya pemuda itu.

"Ah, iya. Tunggu" Alev masuk kedalam kamar dan membangunkan Jefian. Namun ia tak bangun.

"Bangun" Ucap Alev dan pergi kemejanya mengambil bukunya.

"Jef, bangun" Alev mengguncangkan badannya. Karena tak bangun bangun dan sudah terseulut emosi, ia memukul badannya sangat keras.

"Yaakk! Bangun bajingan" Alev meneriakinya dan seketika Jefian terbangun.

"Kau mau ikut belajar atau tidak, bodoh?!" Alev meninggalkannya sendiri.

"Yaakk! Tunggu gue" Jefian lari tergesa gesa. Dan mengambil buku ditasnya. Alev hanya merotasikan matanya, ia lelet sekali.

"Aku sudah siap" Jefian merapikan rambutnya sedikit. Alev melihat sekeliling, sangat luas. Namun ia terfokus dengan buku yang dibawa Jefian, buku itu.....Principia Mathemathic.

Ia lumayan tenang namun, ia juga mempunyai rasa dendam terhadap anak itu. Dendam? Emangnya Jefian salah apa? Alev memikirkan itu dan menggelengkan pelan kepalanya.

"Baik, kita sudah sampai" Ucap pemuda itu. Pemuda itu menekan pin kode yang berada didepannya. Sebuah pintu kecil, yang hanya bisa dilewati oleh 1 orang saja.

Namun, tak lama kemudian, pintu itu melebar dan meninggi. Jefian terkejut melihatnya, tidak seperti Alev yang terlihat biasa saja.

"Silahkan masuk dan selamat tinggal, Tuan" Pemuda itu meninggalkan mereka berdua, Jefian heran kenapa mereka dipanggil tuan, tapi dia tak ambil pusing. Alev langsung masuk begitu saja.

Ruangan itu lumayan luas, banyak orang yang menatap mereka berdua saat memasuki ruangan itu, apalagi para Siswi. Ada sekitar 20 orang yang berada di ruangan tersebut.

"Omg, He's very handsome" Ucap salah satu siswi.

Alev mengambil bangku ditengah, mumpung disitu masih tersisa 2 bangku, jadi dia menarik lengan baju Jefian dengan jijik. Jefian hanya terdiam sambil melihat sekeliling dengan seksama.

Mereka berdua pun duduk dan Alev mengecek laci meja tersebut. Ia mengeluarkan sebuah Pad, Pad itu memang tersedia untuk diruangan itu. Ia membuka website dan menulis yang penting saja.

Tak lama kemudian datang seorang guru, dan mereka pun belajar. Setelah ia menjelaskan, ia melihat jamnya dan,

"Sampai disini ada yang ingin bertanya?" Ucap Guru itu, dan Alev mengangkat tangannya.

"Ya silahkan, perkenalkan diri Anda sebelum itu" Ucap guru itu dan duduk dikursinya.

"Baik, sebelumnya saya Alev dari Sky HighSchool. Kenapa angka yang dikalikan 8 hasilnya 700? Bukannya hasilnya 792? Dan apakah hasil itu sama atau tidak? Dikarenakan jika x bertemu dengan y, maka x dulu yang dikerja. Terimakasih" Alev kembali duduk.

(Aing hanya mengarang, tapi jika ada soal yang seperti ini, itu sepej si)

"Baik, saya jelaskan...." Guru itu menjelaskan dan Alev mencatat ulang soal tersebut.

❗Typo Warning❗

OlympicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang