Aronza Nerfan: Kepala sekolah Sun HighSchool, Ayah Alev
Jehandra Zalyan: Kepala Sekolah Sky HighSchool, Ayah Jefian
Beberapa hari sebelum kembali kesekolah asalnya, Alev terbangun dan menuju kekamar mandi, ia memakai bajunya dikamar mandi. Saat keluar, ia dikejutkan oleh Jefian, ternyata dia juga ingin mandi.
"Awas" Alev mendorong badan Jefian tapi, Jefian tak bergerak sama sekali.
"Lo ngapain masih disini? Gue kedinginan ban*sat" Alev terus menerus mendorongnya. Dan tiba tiba,
"Jaga ucapanmu saat kau berada disampingku. Aku tak suka orang kasar" Jefian memajukan wajahnya.
"Iki tik siki iring kisir. Huh? Jaga ucapan apa? Kau saja berbicara seenak jidatmu dihadapan ku, bajingan!" Alev mendorong Jefian dan pergi ke mejanya.
"Itu hanya berlaku untuk ku" Jefian memasuki kamar mandi.
"Itu hinyi birliki intik ki, halah bajingan" Alev meniru perkataannya.
Tak lama Jefian keluar dari kamar mandi dan memakai bajunya. Ia meninggalkan sebuah catatan disebuah buku dan ia memberikan buku itu ke Alev. Ia keluar dari kamar.
Alev membuka buku itu dan melihat sebuah catatan.
Aku pergi. Jef.
"Tak peduli dan tak mau peduli" Alev membuang catatan itu.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam, dan Jefian baru saja datang. Jefian masuk kedalam kamar dan melihat Alev yang sedang belajar. Tak peduli dengan hal itu, ia segera mandi. Setelah mandi ia pergi kemejanya dan belajar.
Tanpa ia sadar, ia tertidur dimejanya. Sudah pagi, ia terbangun dan melihat jam. Ternyata sudah jam 6, ia segera mandi. Selesai mandi, ia melihat ada catatan dilampu mejanya.
Aku pergi. Aku sedang ada urusan. Belajar saja sendiri. Aku kembali pada malam hari. Ada Guru baru.
Al~
Ia membuang kertas itu dan segera mandi, memakai bajunya dan kekelas. Sekarang sudah jam 3 dan dia baru saja menyelesaikan kelasnya, mengerjakan tugas yang telah diberi oleh Guru.
Perutnya berbunyi dan ia lupa bahwa ia belum makan hari ini. Ia menyelesaikan tugas itu dan segera kekantin, ia makan dengan lahap.
Selesai makan ia ingin kembali kekamarnya, tapi ia melihat Alev dan Kepala sekolah asalnya sedang berjalan sambil berbincang. Alev menyadari kehadirannya ia memberi tahu ke Kepala sekolah.
(Kantin letaknya dekat pintu masuk. Posisinya Jefian, sekarang membelakangi dapur).
"Ohh, Jefian" Ucap Kepala Sekolah
"Siang pak" Ucap Jefian.
"Siang, kau baik?",
"Ya, aku baik",
"Baiklah, saya duluan. Ada urusan yang saya harus selesaikan" Ucap Kepala sekolah dan pergi meninggalkannya, Alev pun mengikuti Kepala sekolah. Ia sempat bertatapan tajam dengan Alev.
Sesampainya diruang utama, Kepala sekolah itu disambut dengan baik. Tanpa pikir panjang, salah satu pegawai mengarahkan untuk keliling sekolah itu.
Ia menjelaskan dengan baik, tak lama kemudian pegawai itu menuju keruang Kepala sekolah dan mempersilahkan untuk masuk.
"Selamat siang, Pak Jehan" Ucap Kepala sekolah.
"Selamat siang juga, Pak Aron" Ucap Pak Aron
"Silahkan duduk. Bagaimana kabarmu?" Ucap Pak Aron
"Baik, bagaimana denganmu?" Pak Jehan menanyakan kembali.
"Baik juga. Alev, catat yang penting dari pembicaraan ini. Kasih ke saya dalam bentuk hardfile. Jangan sampai ada yang terlewat" Pak Aron menjelaskan dan Alev mengangguk.
"Jadi, langsung saja...." Kedua Kepala sekolah itu berbincang dan Alev menuliskan yang penting saja.
Beberapa jam kemudian, pembicaraan itu akhirnya selesai. Dan jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Pak Jehan pamit dan ditemani oleh Alev. Mereka keluar dari ruangan itu.
Ditengah jalan,
"Jadi bagaimana? Kau betah dengan anak itu?" Pak Jefian menatap mata Alev.
"Aku lumayan terganggu, tapi biasa anak itu hanya terdiam saja" Jawab Alev.
"Baiklah kalau begitu, saya duluan." Pak Jehan meninggalkan Alev.
❗Typo Warning❗
KAMU SEDANG MEMBACA
Olympic
RomanceIa mengikuti sebuah Olimpiade matematika disekolahnya. Tapi setelah Olimpiade, ia dikabarkan bahwa akan menikah dengan seseorang. ⚠️Homophobic⚠️ ❗B×B❗