Thirty Six

17 0 0
                                    

1 minggu berlalu dan Alev tak pernah terbangun dari komanya. Orang tua Alev sudah mengetahuinya dan setuju untuk tidak memberi tau siapapun.

Hans dan Marvin dan orang tuanya, merekalah yang merawatnya saat berada dirumah sakit. Setiap saat mereka mengunjungi rumah sakit untuk melihat kondisi dirinya.

Mereka tetap merawatnya, walaupun sudah 2 minggu dia tidak sadarkan diri. Jefian tak pernah mengunjunginya, bahkan mereka tidak tau dimana keberadaannya sekarang.

Sampai dimana, Hans, Marvin dan orang tuanya, tidak bisa menjaga Alev dirumah sakit selama 2 minggu, akibat ada acara keluarga yang harus dihadiri.

Jadi, ibu Alev berpesan pada Suster dirumah sakit sana untuk menjaganya 1 minggu.

Tanpa diduga, pada malam hari setelah keberangkatan mereka. Seorang pemuda menjenguk Alev dirumah sakit.

Ia memasuki kamarnya dan melihat Alev yang sudah lama tidak sadarkan diri. Pemuda itu duduk disamping Alev, menggenggam tangan Alev dan menatapnya sambil berkata,

"Maaf, aku baru bisa menjenguk sekarang. Aku baru mengetahui kalau kamu kecelakaan. Maaf" Ucapnya, melepaskan genggamannya, menumpuk kedua tangannya diujung kasur sebagai bantalan kepalanya.

Tanpa disadari, ia menangis. Air matanya keluar tanpa diminta olehnya. Sesekali iya menghapusnya, tapi tetap saja air mata itu terus bercucuran.

Ia merindukan Alev, sudah lama ia tak bertemu dengannya.
Sebuah tangan memegang pundaknya dan mengusap pelan sambil berkata,

"Tidak usah menangis, aku tidak akan meninggalkanmu" Lirih seseorang yang mengusap pundaknya.

Ia terdiam sejenak, mengamati suara itu. Ia menghapus air matanya dan berbalik kearah Alev.

Alev, ternyata dia sudah sadar saat Jefian menangis. Mendengar suara tangisan seseorang yang ia kenal dan tersadar dari komanya. Pemuda itu memeluk Alev dengan erat, melepaskan rasa rindunya.

"Maafkan aku" Ucap pemuda itu.

"Tidak apa apa"-

"Bagaimana kamu tau, aku ada disini?" Lirihnya.

"Aku diberi tau pada temanku yang bekerja disini. Kau baik baik saja?" Tanya pemuda itu.

"Ya, aku baik. Kamu yang selalu menjaga ku?" Tanya Alev.

"Tidak, aku baru saja datang hari ini"-

"Istirahatlah, mungkin aku akan pergi sebelum mereka kembali merawat mu.", Ia menekan tombol untuk memanggil suster

"Sekali lagi, aku minta maaf" Ucap pemuda itu.

"Tapi kamu kembali lagi kan?" Tanya Alev, yang kemudian datang suster memeriksanya.

"Aku akan merawat mu besok", Pemuda itu pergi meninggalkan Alev yang sedang diperiksa oleh suster.

~~~~~~

Selama 6 hari, pemuda itu merawatnya setiap hari dan merelakan pekerjaannya.

Suatu hari, dokter mengatakan bahwa ia diperbolehkan untuk kembali kerumahmya. Alev pun merapikan barang barang yang ada dikamar.

Tiba tiba pemuda itu datang bersama buah buahan, ia terkejut karena Alev sudah membereskan kamar itu.

"Loh?" Tanya pemuda itu keheranan.

"Aku udah dibolehkan untuk pulang. Bantuin, supaya cepat pulang juga. Aku bosen disini terus" Ucap Alev.

"Iya deh", Pemuda itu ikut membantu untuk merapikan barang.

Sesudahnya, ia mengambil semua barang dan membawanya untuk ditaruh kedalam bagasi mobil. Alev pun juga sudah mengganti bajunya.

Setelah selesai, mereka memasuki mobil dan Alev kembali kerumahnya.

❗Typo Warning❗

OlympicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang