Fivteen

30 3 0
                                    

Alev

Lo dimana? Udah jam 11. Pulang!:

:Dih, lo siapa emang?

Pulang:

:Siapa lo ngatur gue?

Jefian hanya bisa melihat chat itu. Karena dia juga tidak tau dimana keberadaanny, jadi dia melacak hpnya saja.

Ketemu, dia sedang berada disebuah kafe. Tanpa pikir panjang, Jefian mengambil jaketnya dan menaiki motor sportnya.

Dia sudah sampai dikafe tujuannya, ia segera masuk dan mencati keberadaan Alev. Tapi orang yang dia cari tidak ada disana, jadi ia keluar saja.

Baru saja ingin membuka pintu, dia mendapati Alev bersama seorang perempuan, Jefian memerhatikannya dengan baik. Sampai mereka berpelukan, perempuan itu menuju mobil dan pergi dari sana.

Sedangkan Alev, dia menaiki taksi. Jefian langsung keluar dan pergi kemotornya, ia duluan sampai daripada Alev. Baru saja ia ingin kekamar, notifikasi masuk dihpnya.

Alev

:Buka pintu, gue ada diluar

Buka aja sendiri:

:Pintunya gak bisa kebuka dari luar, kalau kartunya didalam

Emang gue peduli?:

:Lo napa sih? Ini rumah gue, gue yang atur

Gue gak napa napa. Lo emang tuannya, tapi lo bilang:                                                                                                                   lakukan aja yang Ayah lo bilang.                                               

Read

Kalau lo marah, marah aja. Gak peduli:

Read

Jefian sedikit merasa bersalah, ia duduk di anak tangga sambil memikirkan untuk membuka pintu atau tidak. Ia akhirnya memutuskan untuk tidak membuka pintu, jadi ia naik saja kekamar.

Jefian belajar sampai ketiduran, ia terbangun gegara hujan. Melihat jam 00.48 dan juga hujan deras diluar. Ia kepikiran dengan Alev, bagaimana nasib anak itu.

Karena moodnya lagi bagus, jadi ia bukakan pintu saja. Jefian berdiri didepan Alev yang sedang tertidur dilantai teras itu. Alev terbangun dan melihat sekeliling.

"Masuk" Ucap Jefian sekali lagi. Alev berdiri dan masuk kedalam rumah itu.

Sesampai dikamar, Jefian berbaring disofa yang ada dikamar itu. Sedangkan Alev, ia langsung saja membaringkan badannya kekasur tanpa mengganti bajunya.

"Ganti baju mu" Ucap Jefian, tapi tidak ada sautan.

"Kau dengar?",

"Jangan berisik" Alev bangun dari kasur dan menaruh jaketnya.

Ia mengambil baju dilemarinya dan pergi kekamar mandi. Tapi sebelum itu,

"Besok sekolah, tidurlah dikasur" Ucapnya lalu pergi.

Jefian tak bisa menolaknya jadi ia beranjak dari sofa dan menuju kekasur untuk merebahkan dirinya.

Alev keluar dari kamar mandi dan melihat Jefian tertidur dengan nyenyak. Dia tidak tidur, tapi ada tugas yang harus ia selesaikan.

Jam menunjukkan pukul 01.19, Alev masih mengerjakan tugas itu sambil mendengarkan lagu itu menggunakan earphonenya.

Akhirnya bebrapa menit kemudian, tugasnya selesai dan segera tidur. Sebelum membaringkan badannya dikasur, ia mendorong Jefian untuk jaga jarak padanya.

Sebetulnya ia tak nyaman jika tidur bersama orang lain. Berusaha tidur namun tidak bisa, jadi ia pindah kesofa saja.

Jam 05.47, Alev terbangun. Ia pergi kekamar mandi dan turun kelantai bawah untuk membuat makanan untuk ia makan.

Makanan sudah jadi, nasi goreng lagi, karena itu adalah makanan kesukaannya. Dia membuat 2 nasi goreng, 1 untuknya dan 1 untuk Jefian.

Jefian tidak turun kebawah, jadi ia makan saja makanannya. Daripada dingin ya kan.

Jam 06.04, ia menuju kamarnya dan mendapati Jefian sudah rapi. Alev hanya memandangnya, dan menuju lemari untuk mengambil baju yang akan dia pakai hari ini.

"Keluar" Ucap Alev.

Jefian menatap wajah Alev, dan segera keluar dari kamar itu. Alev mengunci pintu dan segera memakai bajunya. Setelah selesai, ia keluar dan turun kebawah untuk memanaskan motornya.

Jefian sedang terduduk dimeja makan sambil memakan makanannya. Selesai makan, ia naik keatas untuk mengambil tas sekolahnya.

Baru saja sudah membuka pintu, ia sudah mendapati Alev yang sedang menaiki motornya

"Aku pergi" Alev langsung saja pergi.

OlympicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang