Part 11
Keesokannya, Herlambang berniat mengajak Aiman untuk datang ke tempat Aisyah tinggal, ia ingin putranya itu meminta maaf secara langsung pada calon istrinya tersebut. Karena tidak bisa dipungkiri, sikapnya cukup keterlaluan tadi malam terutama saat membentak Aisyah dan berlalu pergi begitu saja.
Jujur, sebagai orang tua, Herlambang merasa sangat kecewa dengan sikap Aiman yang tak pernah ia duga sebelumnya, padahal sebelum ini ia berpikir putranya itu akan menyukai Aisyah karena kecantikan wajahnya. Begitupun sebaliknya, gadis itu juga akan menyukai putranya di hari pertama mereka berjumpa. Namun sayangnya, semua justru terjadi tidak seperti yang ada bayangannya.
Kenyataannya cukup sulit untuk menyatukan keduanya, meskipun pada akhirnya Aiman mau mengalah dan menerima perjodohannya karena ancamannya, namun tetap saja Herlambang merasa tidak mudah melakukannya. Dan sekarang giliran ia menemui Aisyah untuk membicarakan perjodohannya, ia sempat berniat mengajak Aiman namun ia urungkan setelah mengingat sesuatu hal.
Flashback on.
"Aisyah akan diadopsi oleh keluarga lain, Pak. Banyak pasangan suami istri yang menginginkannya menjadi putri mereka, saya sempat bingung memilihnya, tapi sekarang saya sudah menentukannya. Aisyah akan diadopsi oleh keluarga yang cukup terpandang di kota ini, yang saat ini tengah menjabat menjadi walikota kita, Pak." Wanita pengurus panti itu tersenyum saat memberitahu kabar baik itu, namun tidak untuk Herlambang yang mendengarnya.
"Aisyah tidak boleh diadopsi orang lain, Bu. Tolong batalkan saja, saya tidak akan menyetujuinya."
"Apa, Pak? Dibatalkan? Apa Anda tidak ingin Aisyah diadopsi? Tapi kenapa, Pak? Aisyah itu masih sangat kecil, dia butuh orang tua lengkap untuk memenuhi semua kebutuhan dan juga kasih sayangnya."
"Saya yang akan memenuhi semua kebutuhannya dan bahkan saya juga yang akan membayar semua pendidikannya."
"Lalu bagaimana dengan kasih sayang yang harus Aisyah dapatkan, Pak? Apa Anda juga bisa memenuhinya?"
"Saya juga akan berusaha dekat dengan Aisyah, tapi Anda sendiri tahu kan, jarak rumah saya dengan panti asuhan juga lumayan jauh, mustahil kalau saya kesini setiap hari."
"Jadi maksud Anda bagaimana? Apa Anda ingin Aisyah tinggal di panti asuhan ini selamanya? Saya bukannya keberatan, tapi akan lebih baik jika anak-anak seperti Aisyah itu memiliki keluarga lengkap, Pak. Terlebih lagi banyak yang menginginkannya, Aisyah pasti akan diperlakukan lebih baik dari pada tetap di sini."
"Saya tau itu, tapi saya tetap tidak bisa memperbolehkan Aisyah diadopsi oleh keluarga lain."
"Pak, diadopsi adalah pilihan yang paling baik untuk Aisyah dari pada tetap tinggal di sini, karena menjadi bagian dari keluarga panti asuhan itu enggak akan mudah, pasti akan ada yang merendahkannya suatu saat nanti, apa Anda yakin dengan keputusan Anda sendiri?" tanya wanita itu yang sempat Herlambang angguki dengan penuh keraguan.
"Iya."
"Baiklah, tapi apa saya boleh tahu alasannya?"
"Saya ingin menjodohkan Aisyah dengan putra pertama saya, mungkin saya tidak bisa mengadopsinya dan mengangkatnya menjadi anak, tapi saya ingin dia menjadi menantu saya saat sudah dewasa. Jika Aisyah diadopsi, akan sulit untuk saya melanjutkan perjodohan mereka, karena mau bagaimanapun saya yang harus menjaga dan melindunginya seperti keinginan orang tuanya sebelum mereka meninggal."
"Saya bisa mengerti, Pak. Tapi apa saya boleh mengajukan permintaan?"
"Tentu saja boleh, Bu. Apa yang ingin Anda minta?"
"Saya cuma ingin Aisyah diperlakukan dengan baik oleh siapapun yang ditemuinya, andai suatu saat nanti dia menjadi menantu Anda, akan lebih baik jika tidak ada yang tahu asal-usulnya. Saya sudah puluhan tahun merawat anak-anak, lebih dari setengah umur saya, saya dedikasikan untuk mereka, dari situ lah banyak pengalaman tak mengenakan tentang bagaimana mereka diperlakukan oleh masyarakat hanya karena mereka berasal dari panti asuhan. Mungkin hanya segelintir orang yang melakukannya, tapi tetap saja hal-hal kecil itu berhasil mempengaruhi kehidupan mereka dan saya tidak mau itu juga terjadi pada Aisyah setelah dia menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI YANG TAK INGIN KUSENTUH TERNYATA
RomansaMenjadi yatim piatu di umurnya yang baru dua tahun, mengharuskan Aisyah tinggal di sebuah panti asuhan. Sampai pada akhirnya di usianya yang menginjak tujuh belas tahun, ia diberitahu semua kebenarannya tentang orang tuanya. Aisyah tentu terkejut me...