Partner

Episode 19

***
Dalam rumah mewah milik Yu Hajin, sedang berlangsung pertemuan keluarga yang tidak di hadiri oleh Karina. Sedari tadi gigi wanita paruh baya tersebut terus bergemelatuk, karena telepon nya tidak di angkat oleh sang anak. Sementara keluarga calon besan nya sudah sampai dan sedang di jamu untuk makan malam bersama.

Dia terus mondar-mandir di halaman belakang untuk terus menghubungi Karina. " Kurang ajar, dia benar-benar menguji kesabaran ku." Gumam nya murka saat lagi-lagi hanya suara operator yang menyambutnya. Menyadari seseorang mendekati nya, Yu Hajin menyimpan telepon genggam nya lalu berbalik untuk menyapa.

" Oh, woojin-ah, kau sudah sampai. Kenapa tidak bergabung dengan orang tua mu?" Dia sebisa mungkin menutupi kegusaran nya, namun seperti nya Seo Wojin memahami ekspresi wajah calon mertua nya ini.

" Nyonya yu, tenang lah. Tidak perlu menuntut nya untuk datang, aku memahami situasi Karina saat ini. "

Yu Hajin tersenyum teduh dan menggapai pipi woojin dengan penuh kasih. " Terimakasih sudah memaklumi nya. " Woojin mengangguk patuh untuk menenangkan sang calon mertua.

Woojin sangat paham apa yang terjadi saat ini. Dia tahu, Karina tidak tinggal di apartemen lama nya, melainkan di sebuah rumah mewah milik seorang pria yang bernama Park Chanyeol. Seo Woojin juga sudah menyelidiki hubungan kedua nya dan seperti dugaan nya, Karina dan pria yang bernama Park Chanyeol memiliki hubungan khusus. Beberapa hari yang lalu, dia memang membuntuti kedua orang tersebut. Dia memberhentikan mobil nya tak jauh dari rumah Chanyeol. Pada awal nya dia melihat Karina masuk di antar oleh teman kantor nya, lalu pada malam hari dia melihat Chanyeol masuk. Bohong jika dia mengatakan kalau tidak cemburu dengan hubungan mereka, tapi Seo Woojin juga sudah memprediksi hal ini ketika dia memilih jalan yang di usul kan ibu Karina.

Dia tahu, wanita tersebut akan sangat mudah untuk mempercayai pria yang ia temui. Tumbuh di keluarga broken home, membuat Karina mencari kesenangan di tempat yang salah. Dia mampu merusak diri nya sendiri, demi melampiaskan rasa sesak, amarah, dan depresi yang ia miliki. Dan  Seo Woojin meyakini, kalau saat ini Karina sedang bermain dengan pria yang ia kehendaki. Pada akhir nya, Karina akan memilih diri nya, karena tidak ada yang mampu mengerti perasaan wanita tersebut kecuali Seo Wojin.

Itu lah yang ia yakini.

" Karina, bermain lah sepuas mu. Karena ketika kau menjadi milik ku, tidak akan ku biarkan sehelai rambut mu di sentuh oleh pria mana pun." Gumam nya lalu, Seo Woojin pergi dari taman belakang.

***
Park Group.

Chanyeol merasa tubuh nya sangat kelelahan. Dia merasa setiap sendi-sendi nya menjerit kesakitan. Mungkin karena aktifitas sex mereka tadi malam, membuat sekujur tubuh nya kaku. Apalagi, dia tidak cukup tidur. Chanyeol hanya memejamkan mata sekitar satu jam, setelah mereka selesai bergumul di ranjang dengan panas. Jangan tanya keadaan Karina, karena saat Chanyeol pergi untuk kerja, wanita itu masih belum sadarkan diri. Mengingat kekasih nya yang penuh kejutan itu, membuat seutas senyum miring timbul di wajah pria berdimple tersebut. Jika saja, dia tidak ada janji pertemuan direksi di perusahaan, mungkin Chanyeol akan memilih menghabiskan waktu berharga nya dengan Karina- sang kekasih hati.

Dalam ruang rapat yang di hadiri oleh jajaran dewan direksi, Chanyeol menatap malas pada sang ayah yang melihat nya dengan tatapan tak suka. Tentu saja sang ayah akan berlakon demikian. Bagaimana tidak, sang kakek sudah meresmikan kalau Chanyeol akan menjadi presiden direktur di Park Group menggantikan diri nya. Berkat ketangkasan dan strategi berlian Chanyeol selama mengatasi krisis, membuat sang kakek bertepuk tangan bangga. Hal itu, membuat sang kakek yakin mewarisi aset park grup kepada sang cucu. Atas hal itu lah, sang ayah sangat membenci Chanyeol. Dia sudah bersusah payah untuk membujuk sang ayah dan menjilat ke berbagai jajaran dewan direksi, namun ternyata sang anak jauh lebih matang dalam membuat keputusan.