2.

925 63 0
                                    

Setelah mengantarkan Gita kerumahnya, bukannya Gracia langsung pulang. Melainkan dia kembali ke rumah Muthe. "Ah bucin banget gue. " Gracia tersenyum sendiri mengingat rencananya dengan Muthe siang tadi di Mall.

Flashback
"So Gege mau tanya apa"? Gracia kemudian membisikan " Lo mau adidas yang putih tadi kan? " Muthe mengangguk. "Nanti malem Mumuchan harus bisa bikin ci Shani pulang sama Gege, terus besok pulang kampus adidas putih sudah bisa Mumuchan bawa pulang. " Muthe tergiur dengan tawaran Gracia, walaupun harus menjual cicinya sendiri. "Gege tenang aja, apa sih yang gak bisa Mumuchan lakuin ke cici . " Kemudian mereka berdua tertawa.

Flashback off

Shani dan Muthe saat ini sudah berada di kamar Muthe. "Cici pulang sekarang ya, Mumuchan. " Shani masih meminta ijin agar segera di berikan untuk pulang. Tapi Muthe masih belum menganggukan kepalanya. "Kan tadi sudah cici elus-elus perutnya, apa masih sakit? " Ya, demi sahabatnya, Muthe terpaksa membohongi Shani dengan mengatakan kalau perutnya sedang sakit semata-mata hanya untuk membuatnya tinggal lebih lama di rumahnya. "Udah gak sakit cii, tapi ntaran dulu pulangnya." Muthe memohon sambil berharap Gracia segera datang. Setelah beberapa saat Muthe melihat ke ponselnya yang menandakan ada pesan masuk

Kling..
Gracia : Di depan

Muthe tersenyum membaca pesan Gracia kemudian menarik tangan Shani "Yuk Mumu anter ke depan, abang gojek udah jemput cici". Shani yang masih bingung dengan sikap Muthe hanya pasrah menerima Muthe yang menyeretnya, karena Shani berpikir kalau Muthe memang memesankan ojek online untuknya. " Cici pamitan sama mama papa kamu dulu Muu." Muthe menggeleng "nanti Mumu yang sampein ci."

Begitu sampai di luar gerbang rumahnya, Muthe melihat sosok Gracia di depan mobil GR supranya yang berwarna grey. "Cool banget calon kaka ipar gue". Muthe bermonolog dengan dirinya sendiri. Gadis kesayangan Shani itu memang awalnya tidak suka jika Gracia mengejar cicinya, karena bagaimana pun bagi Muthe hubungan seperti ini mungkin tidak akan mudah untuk mereka ke depannya,tapi melihat perjuangan gigih sang sahabat demi menaklukkan sang gunung es tersebut yang tidak pernah menyerah, lama kelamaan dia seakan ikut membantu Gracia.Walaupun Muthe tidak tahu bagaimana sebenarnya perasaan Shani ke gadis berambut bondol itu, tapi terkadang melihat Shani yang sangat jengkel jika Gre mendekatinya membuat kebahagian sendiri bagi si adik. Dulu Muthe juga heran,padahal tidak sedikit mahasiswa di kampusnya itu yang ingin mendekati Gre,bahkan tidak sedikit juga para gadis-gadis yang sengaja tebar pesona kepada sang sahabat,tapi Gre tetap tidak merasa tertarik dengan mereka.Bagi Gre di hatinya hanya ada satu nama, yaitu Shani Indira, memnuat Muthe diam-diam semakin mendukung hubungan mereka, entah bagaimana nantinya dia akan selalu siaga membantu Gracia.

Shani muncul dan memutar mata malas ke arah Gracia, dia menatap ke samping ke arah adik sepupunya " Cici di anter Gracia ya biar aman". Shani menatap horor ke arah Muthe "Awas ya kamu." Yang di peringatkan hanya nyengir. Dia berjalan ke arah Gracia dan berbicara dengan pelan "gue bakal di bunuh ci Shani. " Gracia menepuk pundak Muthe " Thanks a lot bro " Gracia bergegas membukakan pintu untuk Shani "lets go home princess". Lagi Shani hanya memutar bola matanya tapi tetap masuk ke dalam mobil Gracia. " Take care my bro" . Muthe mengerlingkan matanya ke Gracia. Dan dibalas dengan senyuman manis oleh si mbak ijo.

Dalam perjalanan menuju rumah Shani, Gracia tidak berhenti tersenyum. Beberapa kali mencoba membuka percakapan dengan ratu es di sampingnya, meskipun hanya di balas "ya" dan "tidak". Tapi tidak masalah bagi Gracia. Sudah bisa membawa Shani pulang berdua pun sudah menjadi kebahagian bagi Gadis penyuka warna hijau itu. "Mau boba nggak Shan?". Meskipun umur Shani lebih tua dua tahun dari Gracia, tapi dia lebih memilih memanggil Shani tanpa embel-embel kak. Karena dia lebih nyaman memanggilnya hanya dengan nama, Shani. Jelas jawaban Shani "Enggak". Tapi Gracia tetap mengarahkan mobilnya menuju gerai boba favorit gadisnya. "Tunggu bentar, ya." Kata Gracia lembut.Shani mengangguk, mana tahan dia kalau ada godaan boba.
Setelah kepergian Gracia, Shani menghirup napas panjang "Tadi aja mesra gandengan sama Gita".

Oh My Shani [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang