Kicau burung dan cerahnya mentari pagi yang menyinari sebuah villa bernuansa tropis, semakin membuat perasaan para penghuninya itu menjadi hangat, beberapa dari mereka memilih untuk melanjutkan mimpi indahnya. Dan sebagian juga ada yang sudah bangun, di antaranya adalah gadis pemilik villa tersebut. Dia memilih untuk ber olahraga pagi dengan berjalan-jalan di sekitar area villa sambil mengecek beberapa tempat yang baru selesai di renovasi. Villa ini juga memiliki area outdoor yang lumayan luas, ada joging track yang menuju arah pantai,karena Villa milik Gracia ini memang terletak di pinggir pantai namun cukup privasi.
Feni, Gio,Aldo, Zee dan Marsha memilih untuk duduk di area dinning room menunggu seorang chef dan beberapa rekannya yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Kemudian Shani datang bergabung bersama Muthe juga Christy yang memilih untuk mandi terlebih dahulu sebelum sarapan. "Morning everybody, aku Muthe si paling imut, centil dan menggemaskan ini sudah datang. "
Sebelum duduk Shani mengedarkan pandangannya ke beberapa sudut villa, mungkin mencari keberadaan seseorang. "Toy, temen-teman lo belum pada bangun? " Gio bertanya kepada adiknya, yang di balas dengan gelengan tanda tidak mengetahui jawabannya,karena memang Christy memilih untuk tidur bersama Muthe, jadi dia tidak mengetahui ketiga temannya apakah sudah bangun atau belum.Di villa ini terdapat sepuluh kamar yang memang lumayan besar, jadi mereka bebas memilih kamar mana yang akan mereka tempati. Ada yang hanya tidur berdua, seperti Gio dengan Aldo, Shani berdua dengan Feni, Zee tentunya dengan Marsha. Chika, Sisca serta Anin bertiga. Begitu juga Indah, Ola dan Atin. Sedangkan Gracia memang lebih memilih tidur sendiri, dengan kamar yang memang khusus untuk dia tempati sendiri, dan tempatnya agak terpisah jauh dengan bangunan lainnya.
Sebenarnya Atin juga ingin tidur dengan kakak sepupunya itu, tapi Gracia menolak dengan halus,dia mengatakan ingin tidur sendiri.Dan membuat Atin agak sedikit merajuk kepadanya. Mungkin sudah banyak yang tahu juga kalau hubungan keduanya adalah saudara sepupu. Atin yang memiliki nama panjang Katherine ini adalah anak pertama dari Charles Harlan, dia memang di kenal sangat manja ke Gracia dan Azizi. Jadi jangan heran jika nanti kalian melihat sikap centilnya itu. Tapi di balik sikap manjanya itu, dia berhasil membantu Zee untuk mendekati sahabatnya, Marsha.
Serempak mereka yang berada di meja makan itu menoleh ke arah dalam villa karena mendengar suara yang sangat heboh. Siapa lagi kalau bukan kedatangan Sisca dan kedua sahabatnya itu yang datang sambil saling mengejar satu sama lain.
Setalah saling menyapa dan mengucapkan selamat pagi, ke tiganya mencari tempat duduk masing-masing. Dan hidangan mulai di sajikan di depan mereka.Lagi Shani menatap ke sekeliling, dan tersenyum tipis ketika melihat kehadiran seseorang yang mungkin dia tunggu-tunggu kedatangannya. Siapa lagi kalau bukan Shania Gracia. Entah kenapa setelah kejadian kemarin, Shani mulai merasa ada yang berbeda di dalam dirinya. Dia mulai sedikit merindukan kehadiran sosok gadis yang memiliki dua tahi lalat di wajahnya tersebut. Setelah kepergian orang tua Gracia kemarin, mereka berdua memang langsung mencari keberadaan teman-teman nya yang lain dan mulai bergabung, tidak ada lagi interaksi khusus keduanya di hadapan yang lain. Selain saling melirik beberapa kali, dan hal itu tidak luput dari tatapan bingung gadis bernama Sisca. Tapi dia memilih untuk tidak memperdulikannya.
Setelah memasuki kamar mereka masing-masing, semalam Gracia juga sempat mengirim pesan text ke Shani, yang isinya "Good nite,Shani Indira ☺. "
Shani sedikit salting membaca pesan singkat tersebut. Padahal itu bukan kali pertama menerima pesan seperti itu, tapi entah kenapa semalam tingkahnya menjadi sedikit aneh. Feny juga sempat menggodanya karena sikap sang sahabat yang tiba-tiba senyum sendiri melihat ke ponselnya.
"Cie.. Shani Indira ternyata kalau senyum manis banget." Feni langsung berlari ketika Shani mulai melemparnya dengan bantal.Gracia memilih duduk di samping Shani yang kebetulan memang masih kosong. "Pagi semua. " Dia sedikit berkeringat karena saat balik tadi Gracia melakukan joging ringan. Mungkin karena sudah lama tidak ber olahraga, nafasnya agak sedikit ngos-ngosan. Shani melirik ke arah wajah gadis di sebelahnya, ini kali pertamanya melihat Gracia dengan penampilan yang agak berbeda, karena Gre hanya menggunakan leging pendek hitam dan baju olahraga berwarna senada bergambar centang. Terlihat sangat sporty bagi siapa saja yang melihatnya, di tambah rambut yang biasanya dia gerai kini terikat agak sedikit berantakan. Membuat Shani agak tercekat, ritme jantungnya juga terasa lebih meningkat karena seolah dengan sengaja Gracia menyentuh tangan Shani yang berada di atas meja saat dia menaruh ponselnya. Tidak ada yang memperhatikan keduanya karena mereka mulai sibuk menyantap American breakfast yang telah di sajikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Shani [END]
General FictionPerjuangan seorang Shania Gracia untuk meluluhkan priness ice yang bernama Shani Indira.