Oh My Shani [END]

15.

Seorang gadis berlesung pipi terusik dari tidurnya karena dering ponselnya. Ternyata sebuah panggilan dari Indira, yang menanyakan untuk sarapan bersama. Shani mengiyakan permintaan ibu kandungnya itu. Setelah mematikan panggilan, Shani menoleh ke sebelah tapi ternyata Gracia tidak ada.
"Apa dia di kamar mandi?" Biasanya Gracia akan bangun lebih siang jika malamnya dia minum minuman beralkohol. Shani melihat ke kamar mandi tapi kosong, dia keluar kamar dan ternyata kekasihnya juga tidak berada di ruang tamu.
Shani kembali menghubungi Indira yang memang tadi mengatakan jika dia sudah berada di area Restaurant dan menunggunya di sana, dia menanyakan keberadaan Gracia pada ibunya, dan ternyata gadis itu juga tidak berada di sana.

Selama menikmati sarapannya Shani hanya diam dan sesekali menyahut jika teman-temannya bertanya. Dia memikirkan kemana perginya Gracia, apakah dia pergi dengan Jinan. Karena gadis itu juga belum terlihat. Tapi pemikiran itu terpatahkan begitu melihat kedatangan Jinan dengan kedua orang tua Gracia. Mereka baru selesai berolah raga rupanya, karena melihat outfit mereka saat ini.
"Hey Shan, Gege mana?" Alina duduk di sebelahnya.

Sampai siang hari Gracia masih tidak ada kabar.
Shani mencari Jinan yang sedang bersantai di pool area dengan beberapa teman-temannya.
"Hey Shan, Gracia belum bangun?" Pertanyaan Jinan sama seperti Alina tadi, jadi mereka sama-sama tidak tahu keberadaan gadis itu.
"Apa dia ada kerjaan hari ini Nan?" Jinan menggeleng karena Gracia memang tidak memiliki jadwal meeting untuk minggu ini.
"Dia pergi dari pagi dan telpon aku gak di angkat." Shani terlihat memikirkan sesuatu, apa Gracia marah gara-gara semalam?.

Di saat semua orang bersenang-senang dengan kegiatan liburan mereka, Shani malah terlihat murung karena memikirkan kemana kiranya Gracia pergi. "Ci liat deh! " Christy menunjukan ponselnya kepada Shani, terlihat feed instagram dengan nama Indah Cahya Nabila dia sedang berada di Paris juga karena dia sedang berfoto dengan latar Menara Eiffel di sebelahnya dengan caption Back to You ❤.

Shani terdiam, dia takut dengan pikirannya saat ini. Bagaimana jika ternyata Gracia sedang bersama dengan gadis itu lagi. Karena kecewa dengan nya semalam, kekasihnya itu memutuskan untuk pergi menemui Indah. Shani sungguh tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini. Bayangan gadis itu mencium kekasihnya lagi membuat tubuh Shani menegang seketika.

Karena tidak tahu harus mencari Gracia kemana, Shani memutuskan untuk menunggu di Loby Hotel saja sambil terus mencoba menghubungi Gracia.
Setelah beberapa saat yang di tunggu-tunggu akhirnya datang, tapi Gracia tidak sendiri. Karena seorang wanita berambut panjang dengan pakaian sexy yang memperlihatkan belahan dadanya berjalan di samping kekasihnya. Gracia tidak melihat keberadaan Shani karena fokus mendengarkan pembicaraan wanita itu.
Shani menggertakkan giginya.
"Ge.." Dia menghampiri kekasihnya agar kekasihnya itu sadar dengan keberadaanya.
"Shan.." Gracia tersenyum dan memeluk Shani.
Wanita di sebelah Gracia menatap tajam ke arahnya.
"Okay Sweety thanks for today, i will text you letter. " Wanita itu mencium pipi Gracia dan pergi meninggalkan Hotel.

Dari kejauhan Jinan dan Gita memperhatikan ketiganya sedari tadi.
"Gits apa yang akan terjadi dengan Gracia malam ini?" Gita malah tersenyum membayangkan nasib sahabatnya itu
"Yah palingan Shani ngambek, dan dia gak dapet jatah. " Keduanya tertawa bahagia membayangkan penderitaan Gracia.
"Kalian lagi ngapain sih?" Kathrina menjewer telinga Gita.
"Aku cariin dari tadi kamu malah asik-asikan di sini."
"Gita bilang mau cuci mata tadi Tin, dia paksa gue buat ikut. " Sekarang Jinan malah mengkambing hitamkan Gita. Dasar Jinan mode cepu!.
"Thanks infonya kak, gue urus dia dulu. " Atin menyeret tangan Gita.

Gracia dan Shani tiba di kamar mereka.
"Sayang kenapa gak ngomong dari tadi?"
Shani meninggalkan Gracia ke kamar mandi, dia ingin berendam dan menjernihkan pikirannya.
"Gak ada bilang maaf, gak ada kasih penjelasan juga.. Uh.. " Shani mendumel saat memasuki bathub.
Gracia tertidur saat Shani selesai mandi. Shani menatap horor wajah kekasihnya yang menurutnya menyebalkan.