°°°Jam sudah menunjukan pukul 21:00.
Arhan terlihat sedang duduk di balkon sembari menghisap sebatang rokok. Ntah knapa akhir-akhir ini arhan selalu memikirkan sosok adara, gadis yang menurutnya unik. dari banyaknya cewek yang mengejar-ngejar dirinya, ia malah lebih tertarik dengan adara.Tidak bisa di pungkiri. Adara memang cewek yang sangat menggemaskan. Dia cantik, manis, berambut coklat terang. Dia cukup kaya, namun dia selalu berpakaian sederhana, dia tidak pernah memakai makeup sama sekali, dia hanya menggunakan pelembab dan liptin saat sekolah ataupun keluar rumah. Benar-benar cantik natural menurut arhan.
Tidak hanya arhan. Banyak cowok di sekolah yang tertarik dengan adara, namun adara memang cukup sulit untuk di dekati, karna adara terlalu frontal, adara selalu menganggap semuanya teman. Dan yang terpenting, adara belum pernah pacaran sama sekali.
"Knapa gue jadi pengen cepet-cepet nembak Adara ya. Tapi knapa setiap gue ngode dia, dia kaya gak peka gitu, apa dia gak punya prasaan apa-apa ke gue. Ck, gua harus sabar, gue gak boleh gegabah, gue harus bener-bener bikin Adara luluh dulu." Guman arhan.
"Sayang?" Panggil anita.
Arhan langsung mematikan rokoknya lalu membuangnya ketika bunda nya datang menghampirinya. Anita pun langsung duduk di sebelah arhan.
"Udah di bilangin jangan ngerokok." Ucap anita.
"Cuma satu kok, bun."
"Ya tetep aja, ntar lama-lama kamu bisa kecanduan."
"Iya deh, besok-besok gak lagi."
"Ngapain di luar? Udah malem loh, tidur, jangan begadang."
"Arhan Ga bisa tidur, bun."
"Knapa? Pasti lagi kepikiran sesuatu."
"Hehe, iya, bun."
"Kepikiran apa? Coba cerita sama bunda. Udah lama juga kamu gak curhat sama bunda." Ucap anita.
"Arhan suka sama cewek, bun." Ucap arhan sedikit malu-malu.
Anita terkekeh. "Dasar anak muda, cuma gara-gara suka sama cewek sampe gak bisa tidur."
"Tapi ini beda, bun. Aku tuh udah sering ngode dia, tapi dia kaya gak peka gitu. Menurut bunda gimana?"
"Mungkin dia gak tertarik sama kamu." Ejek anita.
Arhan langsung memasang muka ngambek. "Bunda jangan ngomong gitu dong, bikin arhan jadi ga semangat aja."
Lagi-lagi anita terkekeh. "Emang dia secantik apa sih, sampe bisa bikin anak bunda ini tertarik."
"Dia cantik banget, bun, manis juga. Yang bikin arhan tertarik tuh dia beda dari cewek lain, mood dia suka berubah-ubah, itu yang bikin dia gemes." Ucap Arhan sembari senyum-senyum sendiri.
Anita menggeleng sembari tersenyum. "Bunda jadi penasaran, Dia Sekelas sama kamu?"
"iya, dia sekelas sama aku, bun. Kapan-kapan arhan bakal ajak dia main ke rumah, boleh kan, bun?"
Anita mengangguk. "Iya boleh, tapi sekarang mending kamu masuk ke dalem terus tidur."
"Iya, bunda."
Anita langsung beranjak dari tempat duduknya. "Yaudah, bunda juga mau tidur, good night, sayang."
"Good night to, bun."
Setelah itu anita langsung masuk ke dalam.
Arhan pun tersenyum semringah, ia benar-benar bersyukur mempunyai orangtua yang selalu support. orangtua nya sangat kaya raya, ayahnya bernama bram, Ayahnya jarang di rumah karna sedang mengurus pekerjaan yang ada di luar negeri. Namun meskipun mereka jarang berkumpul, keluarga mereka tetap terlihat harmonis, Karna setiap hari ayahnya selalu meluangkan waktu untuk mengabari, ntah itu lewat telfon atau vidcall.
KAMU SEDANG MEMBACA
[POSESIF BROTHER]
Teen Fictionpengen ga sih punya kakak kaya deril? Atau malah sebaliknya? Risih karna selalu ngelarang-ngelarang & ngatur-ngatur?🚷🚻