Happy Reading..
.
.
.
.
Joong Archen Aydin
Nama yang tercetak jelas diseluruh hatinya.
Nama yang amat ia cintai
Nama yang ia puja
Tapi, semua itu hanya berakhir dengan kekecewaan yang dalam, dikala Joong mengumumkan status hubungannya dengan sosok yang memang selalu berkeliaran disekitar Joong.
Bisa dikatakan sosok itu adalah sosok senior di dunia Entertainment. Dunk'pun menghormatinya, tapi ia tak menyangka kalau mereka akan bersama setelah kehancuran karirnya.
Seperti luka yang ditaburi garam, semua itu terasa amat pedih.
Dunk tau semuanya memang kehendaknya, ia yang mengejar. Ia yang berusaha mendapatkan lelaki itu, tapi semua perjuangannya ternyata hanyalah angin lalu yang tertiup dari satu tempat ketempat lainnya.
Perjuangan dan cintanya yang tak terbalas membawa Dunk pada keterpurukan akhir, dimana ia memutuskan untuk terjun dari lantai 9 gedung rumah sakit tempat ia dirawat.
Pandangan Dunk mengabur tertutupi air mata yang berkumpul dipelupuk matanya.
Apa yang ia lakukan?
Bagaimana dengan Adik dan Ibunya?
Seharusnya ia tak mengambil keputusan itu, dia seharusnya menjadi tulang punggung keluarga. Tapi, dengan wajahnya saat itu bagaimana ia bisa menatap dunia. Jangankan menjadi tulang punggung keluarga, keluar dari rumah saja ia tak mau.
Dunk terdiam melamun, merutuki ke plin-plan'annya sambil menatap hamparan lampu berkerlap-kerlip dari atas gedung balkon apartmentnya.
Saat ini dia merasa, ia kembali kewaktu yang kurang tepat, karena tingkah sombong dan sikap seenaknya sudah menyebar diantara para penggemar dan rekan kerja. Tapi, ia bisa memperbaikinya. Sedangkan untuk urusan adik dan ibunya. Ia bisa menangani itu perlahan, saat ini ia hanya perlu menolak series yang akan memasangkannya dengan Joong Archen.
"..nk..Dunk.. Yakkk.. Dunk Natachai!" Teriak Phuwin sambil melambaikan tangannya dihadapan wajah Dunk.
Phuwin?
Saking fokusnya ia pada lamunannya, ia tak mendengar pintu apartment yang terbuka dan langkah kaki Phuwin yang menghampirinya sambil meneriakkan namanya.
"Ya?" Jawab Dunk.
"Kau ini kenapa? Dari tadi siang kau sangat aneh? Apa aku perlu memundurkan jadwalmu lagi?" Tanya Phuwin, yang menatap Dunk seperti seorang Alien yang baru mendarat dibumi, Aneh.
"Tidak perlu.."
"..untuk apa kau kesini?"
" Ini, ada beberapa tawaran series untukmu." Kata Phuwin sambil menyerahkan beberapa naskah script tentang peran yang akan ia mainkan.
Dunk mengambilnya dan yang pertama kali ia lihat adalah series ya yang dulu dimainkan olehnya bersama Joong.
Star in My Mind.
Awalnya ia tak menyukai series ini, tapi setelah mengetahui siapa yang akan memerankan tokoh utama dengannya. Barulah dia dengan cepat menyambar script itu.
Dan hal ini jugalah yang menjadi awal mula kehancurannya dimulai.
Ia mengejar Joong seperti orang gila, tanpa memperdulikan imejnya sama sekali, ia terus mengejar Joong. Berkeliaran disekitarnya, memberikan beberapa hadiah padanya, bahkan Dunk rela mengorbankan karirnya yang akan berkembang diluar negeri demi bisa terus bersama Joong di Thailand. Karena, saat itu Dunk hanya berpikir dengan naif, cinta itu butuh pengorbanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Second Change
FanfictionFf JoongDunk Dunk actor yang kini tengah disukai oleh remaja-remaja dan orang-orang pecinta series di Thailand, banyak peran utama series hingga movie yg dimainkan oleh Dunk. Namun, semakin terkenal iya. Maka semakin terkenal juga tingkah angkuhnya...