SC. 12

447 42 9
                                    

Happy Reading..

.

.

.

.

Dunk menatap lurus pada apa yang kini ditayangkan Televisi dihadapannya. Sementara semua orang yang ada diruangan itu sudah tertidur, awalnya Dunk ingin meminta pulang pada Phuwin tapi entah bagaimana ia tak bisa lepas dari jeratan Fourth dan Joong begitu saja. Fourth kini tengah tertidur bersandar pada bahunya, ia melihat salah satu member SkyLight terbangun. Lalu, menghampiri Fourth dan meminta izin menggendong Fourth kekamar.

Dunk hanya mengangguk dan memberikan senyuman pada Gemini, sosok yang kini tengah menggendong Fourth ke kamarnya. Terlihat sangat romantis untuk seukuran teman satu group, Dunk tak mau terlalu tau urusan orang. Tapi, ia juga tak bisa mengabaikan kejadian didepan matanya begitu saja.

"Mereka berpacaran, tapi agensi tak tau kalau Fourth dan Gemini berkencan." Jelas sebuah suara yang berada disampingnya.

"Kenapa kau memberitahu hal ini padaku, ini masalah group mu. Bagaimana kalau aku memberitahukannya pada orang luar." Ancam Dunk, yang terdengar seperti candaan ditelinga Joong.

"Aku rasa kau bukan orang yang seperti itu." Ucap Joong sambil menatap menghadap Dunk.

"Lalu menurutmu aku orang yang seperti apa?" Tanya Dunk.

"Ku pikir kau orang yang menyenangkan walaupun kau terkesan diam dan tak mudah didekati." Jawab Joong, yang tak menyangkut pautkan sifatnya dengan rumor yang beredar.

"Menurutmu aku orang seperti itu? Apa kau tak melihat rumorku dikalangan Netizen?" Tanya Dunk lagi, kali ini ia menatap sosok Joong dengan tatapan sangsi. Terkesan memberikan tatapan munafik dan manipulatif.

"Itu pandangan mereka bukan aku, lagian mereka tak mengetahui kehidupan sosialmu. Maka dari itu mereka hanya percaya dari sebatas rumor, sedangkan aku merasa cukup tau dirimu. Kau baik dan tulus menurutku, tak ada yang menyadari itu selain orang-orang terdekatmu."

"Menurutmu, apa Phuwin dan Janhae memikirkan hal yang serupa tentangku?" Pertanyaan yang Dunk ajukan kini membuat Joong terdiam.  Ia bisa memberikan pandangan tentang dirinya pada sosok cantik itu (Dunk), tapi ia tak bisa memberitahu pandangan orang lain pada sosok seperti apa Dunk Natachai itu.

Kali ini Dunk tersenyum lalu menatap lurus kedepan.

"Dulu aku tak seperti saat ini. Kalau kau bertanya pada Pond mungkin kau akan mempercayai rumor itu, aku beberapa kali melakukan hal seenaknya di universitas. Sebagai salah satu mahasiswa senior kadang aku memerintahkan hal yang seenaknya pada orang yang tak kusukai, lalu ditempat kerja. Aku kadang bersifat sangat jahat pada asistenku sendiri, Phi Janhae. Sedangkan Phuwin dia kadang lebih dewasa dan mengingatkanku. Tapi, aku akan menyalak dan menuntut Phuwin memihak pada orang lain atau Phi Janhae dibandingkan aku. Aku juga kadang menuntut Phuwin seenaknya mengenai jadwal yang sudah ditetapkan. Jadwal itu harus sesuai dengan keinginanku. Padahal aku yang dibayar disini, bukan aku atau Phuwin yang mempunyai kendali penuh atas jadwal syuting atau pemotretan ku. Dari cerita ini bagaimana kesimpullanmu, apa kau masih berpikiran bahwa aku orang baik?" Tanya Dunk, lalu menyesap minumannya didalam gelas. Terlihat sangat elegan dimata Joong.

"Walaupun perlakuanmu dulu terkesan jahat, tapi sekarang kau mau berubah untuk lebih baik. Itu hal yang sebagian orang tak bisa lakukan dan itu lebih baik dari pada orang jahat yang terlihat baik diluar sana. Kau hanya melakukan hal yang kau inginkan, terkesan egois dan seenaknya. Itu memang hal yang wajar, dimana kita dikelilingi orang-orang berwajah baik. Tapi, memiliki niat jahat dihatinya." Jelas Joong membuat Dunk menatap kearah sosok itu dengan pandangan berbeda.

Second Change Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang