SC. 11

315 39 4
                                    

Happy Reading..

.

.

.

.

.

Kejadian itu menjadi trending dibeberapa negara, banyak yang mengecam Lego atas tindakannya. Tapi, tak jarang ada juga fans Lego membelanya. Hingga, hal itu didengar oleh petinggi agensi dan memberhentikan kegiatan Lykn untuk beberapa saat.

Dunk tersenyum sinis.

"Ini baru permulaan." Gumamnya.

Membuat sosok disebelahnya menatap Dunk penasaran.
"Sedang melihat apa?" Tanya Phuwin, sambil mengalihkan pandangannya pada ponsel Dunk.

"Jangan terlalu ingin tau, urus saja urusanmu sendiri." Ucap Dunk sarkas, membuat Phuwin memberikan bombastis side eyes nya pada Dunk.

"Kau ini artisku, semua urusanmu. Urusanku juga." Balas Phuwin datar.

"Sudahlah, menurutmu kita akan kemana? Ini bukan jalan menuju Apartmentku." Ucap Dunk memberi tatapan aneh pada Phuwin.

Ia semakin mengerut aneh saat Phuwin membelokkan arah setirnya kedaerah yang sangat Dunk kenal dikehidupannya dulu. Beberapa hari lalu dia baru saja kesini, tentu dia sangat jelas akan jalan ini.

"Kita memang tak akan ke apartmentmu, aku mau ke Dorm Pond dulu." Jawab Phuwin, membuat Dunk menatap sosok dihadapannya aneh.

"Pond? Kau.. kenapa kau bisa berhubungan dengannya?" Tanya Dunk, dia mengerutkan alisnya dan menatap Phuwin aneh.

Apa lagi ini, hal apa lagi yang tak ia ketahui? Tunggu dulu, Pond Naravit bukankah itu salah satu juniornya di Universitas dan pastinya Dunk kenal betul siapa sosok itu. Salah satu member SkyLight, teman Joong yang kemarin membatu membawa Joong kekamarnya saat mabuk. Tapi, sejak kapan Phuwin mengenal Pond.

"Dia tunanganku." Jawab Phuwin, membuat Dunk menatap sosok didepannya ini seperti zombie.

Menakutkan sekali.

"Jangan becanda?" Ucap Dunk, membuat Phuwin mendelik kearahnya kesal.

"Apa yang becanda, aku serius. Kami baru bertunangan." Jelas Phuwin.

"Bukan itu maksudku, kapan kalian memiliki hubungan. Kenapa aku tau kau sudah bertunangan saja?" Pekik Dunk terdengar tak terima.

"Ku pikir kita teman." Lanjut Dunk.

"Hentikan, aku baru memberitahumu karena hubungan kami sangat rahasiaaàaa.." jelas Phuwin.

"Kenapa?" Tanya Dunk bodoh.

"Kau bodoh! Pond itu publik figur sepertimu. Aku tak mau dicakar oleh penggemarnya, maka dari itu kami bertunangan. Tapi, hanya 2 keluarga besar kami saja yg tau." Jelas Phuwin.

"Benar juga, tapi aku tak menyangka. Kau ternyata sudah bertunangan." Ucap Dunk sambil menatap kearah depan dengan tatapan kosong.

Dia tak tau atau memang di kehidupan sebelumnya Phuwin tak mau memberitahunya. Karena, Dunk tak tau sedikitpun kalau Phuwin memiliki tunangan pada saat itu.

Dunk memang beberapa kali melihat Phuwin dijemput oleh seorang laki-laki. Tapi, Dunk tak tau siapa laki-laki itu. Kehidupannya sudah hancur, hal apa lagi yang bisa ia pikirkan selain mengakhiri hidupnya. Bahkan ia tak mempedulikan keberadaan adik dan ibunya. Apa lagi Phuwin dan sosok laki-laki misterius yang selalu menjemput Phuwin. Ya, seperti publik figur biasanya. Pond memakai serangkaian penyamaran untuk menutupi wajahnya. Maka dari itu Dunk tak pernah menebak siapa sosok yang beberapa kali menjemput Phuwin di Rumah Sakit tempat ia dirawat.

Second Change Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang