SC. 15

290 41 4
                                    

Happy Reading...

.

.

.

.

.

"Baiklah, itu terserah kau saja. Tapi ingat jangan terlalu lama, Joong bisa menyukai orang lain kalau kau terus berusaha menolaknya." Ingat Phuwin.

"Kalau dia mencintaiku, dia tak akan begitu mudah berpindah kelain hati." Ucap Dunk, berjalan kearah dinding kaca apartment sambil melihat pemandangan dipagi hari.

"Ya..ya.. terserah aku kemari hanya ingin memberitahumu tentang hal ini." Ucap Phuwin sambil menyerahkan Ipad-nya pada Dunk.

Dunk menatap Phuwin dengan dahi mengkerut dan tatapan bingung. Lalu, menerima iPad itu dan membuka halaman web yang tertera disana.

"Buka dan lihat, itu adalah sebuah video permintaan maaf dari Lego. Entah apa tujuannya, tapi sepertinya management tak tau hal ini." Ucap Phuwin, Dunk'pun membuka video yang merupakan klarifikasi permintaan maaf dari Lego.

'Hello semua, disini aku Lego. Beberapa hari lalu tersebar Video yang memperlihatkan bahwa aku dan senior ku Phi Dunk, terlihat scandal perseteruan. Aku minta maaf sebelumnya, disini aku yang bersalah karena kesalah pahaman. Aku harap Phi Dunk juga memaafkan kekeliruanku, semuanya hanya salah paham. Saat itu aku melihat ada bayangan yang terjulur kedepan kakiku, aku pikir itu kaki tapi ternyata hanya sebuah bayangan kaki. Maka dari itu aku berusaha menghindarinya dan terjatuh, bertepatan dengan Phi Dunk yang saat itu ada didekatku. Aku benar-benar tak bermaksud menyebabkan masalah seperti ini. Tapi, semua orang terlanjur salah paham. Maka dari itu aku membuat klarifikasi ini dan Phi Dunk tolong angkat telponku, aku hanya ingin meminta maaf kepadamu karena telah menyebabkan masalah untukmu. Sekali lagi aku meminta maaf.'

Ucap Lego diakhiri dengan membungkuk 75°.

"Aku tak tau tujuan Lego dalam klasifikasi ini, tapi aku memperhatikan kalimat akhir yang ia ucapkan seolah-olah kau tak menanggapi Lego dalam usahanya menghubungimu untuk meminta maaf." Jelas Phuwin. Dunk masih diam dia melihat banyak sekali kata-kata hujatan yang terlihat dalam kolom komentar. Benar kata Phuwin, sepertinya orang-orang ini mengasihani Lego yang berusaha meminta maaf padanya.

Ini namanya bukan untuk mengklasifikasi permintaan maaf, tapi untuk memberitahu semua orang bahwa Dunk adalah senior tak baik dan gila hormat serta suka memperkeruh permasalahan.

Benar-benar orang yang pandai bersilat lidah.

"Dia tak pernah menghubungiku." Ucap Dunk, yang membuat Phuwin menatap datar pada layar iPad yang menampakkan sosok Lego yang tengah membungkuk dengan mimik wajah penuh penyesalan.

"Sudah ku duga, dia hanya ingin menaikan popularitasnya. Lalu, menyeretmu kedasar jurang. Benar-benar manusia tak tau malu." Komentar Phuwin, sambil mengepalkan tangan kesal.

"Tak perlu marah, biarkan dia bersenang-senang untuk saat ini. Masih banyak waktu untuk melakukan serangan balik." Ucap Dunk, sambil membuat teh hangat dan meminumnya dengan santai.

"Tapi, banyak komentar negatif untukmu." Ucap Phuwin tak setuju.

"Jangan menurunkan level untuk orang yg tak relevan, lebih baik kau membacakan jadwalku untuk hari ini." Ucap Dunk yang masih bertingkah tenang sambil menikmati teh hangatnya.

Phuwin hanya mendesah pasrah dan mulai membacakan jadwal Dunk untuk hari ini.

"Jadwal hari ini kau hanya pemotretan untuk tropi acara semalam. Setelah itu selesai.. jadwalmu kosong sampai lusa depan. Masalah series, kau bisa mempertimbangkannya dulu." Ucap Phuwin, sambil mengotak-atik Ipad-nya.

Second Change Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang