19

2.4K 61 2
                                    

°°°

Seperti yang di bilang anita tadi siang, Bram akan pulang malam ini. Dan sekarang arhan, Anita, dan bram, tengah duduk di meja ruang makan. Mereka terlihat sedang menikmati makan malam.

"Sekolah arhan gimana, bun? Masih suka bolos ga?" Tanya bram di sela makan.

Anita menggeleng. "Enggk kok, yah. justru sekarang dia lagi semangat banget ke sekolah."

Bram langsung menatap arhan. "Tumben."

"Bolos salah, Rajin berangkat sekolah salah." Saut arhan ketus.

Bram terkekeh. "Kelakuan kamu tuh sama persis kaya ayah dulu. Kamu tuh paling males buat sekolah, Jadi ya tumben aja tadi tiba-tiba bunda bilang kamu semangat sekolah."

"Ya biar pinter." Saut arhan.

"Bohong, yah. Anak kita tuh jadi semangat ke sekolah karna ada cewek yang dia suka." Ejek anita.

Arhan langsung menatap bundanya kesal.
"Apaan sih, bun."

Bram dan anita terkekeh.

"Ga papa, Penampilan ayah bisa berubah jadi berwibawa ya karna bunda kamu, Dulu penampilan ayah mah kaya preman." Ucap bram.

"Dulu ayah ngejar-ngejar bunda?" Tanya arhan.

"Iya lah, Orang bunda kamu dulu sok jual mahal, Gak pekaan bngt, terus suka marah-marah, Tapi kadang juga baik sih."

"Bunda emng baik kali." Saut Anita sewot.

"Tapi kadang-kadang." Saut bram.

arhan terkekeh. Kenapa sifat bunda nya dulu sama persis dengan adara.

"Kan ayah udah tau dulu sifat bunda kaya gitu, Terus ayah tetep ngejar-ngejar bunda?" Tanya arhan lagi.

"Iya lah, akhirnya ayah langsung nembak bunda kamu, Tapi ya di tolak."

Arhan pun langsung melihat ke arah Anita. "Kenapa di tolak, bun?"

"Kelakuan ayah kamu tuh dulu kaya preman banget, Bunda jadi ilfil, Mana sering masuk ruang bk lagi." Jawab anita.

"Tapi kok sekarang bunda malah bisa jadi istrinya ayah?"

"Ayah tuh kalo udah jatuh cinta sama orang, ayah bakal perjuangin terus sampe dapet. Dulu orangtua nya bunda juga ga setuju, Tapi ya ayah tetep berjuang dan buktiin kalo ayah tuh bisa berubah dan bisa sukses." Jelas bram.

Arhan tersenyum. Sepertinya untuk masalah percintaan, arhan bisa curhat langsung ke ayahnya.

Arhan pun sudah selesai makan, ia langsung meminum air putih, setelah itu ia beranjak dari tempat duduknya.

"Arhan ke kamar duluan ya, yah, bun."

Bram dan anita mengangguk. Setelah itu arhan langsung pergi menuju kamarnya.

"Jangan ngerokok loh sayang!" Teriak anita.

"Iya, bun." Saut arhan sembari terus melangkah.

"Arhan masih suka ngerokok, bun?" Tanya bram.

"Iya kadang-kadang, Udah sama Persis deh kelakuannya kaya ayahnya."

Bram hanya terkekeh.

°°°

Arhan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. ia langsung mencoba menghubungi adara. Panggil berdering, namun tidak di angkat oleh adara. Arhan sudah menghubunginya berkali-kali, namun tetap saja panggilannya tidak di jawab.

"Ck, Kok gak di angkat sih, Apa adara beneran marah gara-gara tadi gue bohongin dia." Guman arhan.

°°°

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang