BxB 🔞
🔻 Peringatan keras 🔻
Ini rate nya mature karena mungkin akan banyak adegan-adegan tidak mendidik yang ditulis cukup detail. Jadi yang usianya masih tergolong anak curut jangan coba-coba baca. Bijaklah dalam memilih bacaan.
__________
Janua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mas Janu. Siap-siap terima karma bapak mu ya mas, maapin authornya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bastian. Desahannya candu, sentuhannya bukan hanya sampai ditubuh tapi juga menyentuh di kalbu. Sekedar informasi, Bastian ini Gemini yagesya 🗿
VOTE
Ini sudah hampir dinihari, baru saja Bastian kembali ke apartemen dan kini ia sedang mengusap-usap pipi January, memandangi wajah yang sedang dibuai lelap itu lekat.
Entah kenapa ia terus merasa bersalah setelah ia tadi meninggalkan January disaat bosnya sedang on fire. Telepon darurat memaksanya untuk segera pergi dan lagi-lagi meninggalkan January.
Entah untuk yang keberapa kali.
Tapi ia tidak pergi begitu saja. Sebelum pamit, Bastian sempat memakaikannya baju, bahkan memberikan satu kecupan di kening serta satu permintaan maaf karena terpaksa ia harus pergi.
January?
Dia diam.
Merasa bingung dan hampa di waktu bersamaan, tapi setelahnya dia tidak ambil pusing dan tertidur karena mengantuk efek pelepasan.
Dan Bastian?
Entah, dia terus merasa bersalah dan tidak fokus pada urusannya sendiri. Ia terus mengecek ponsel, berharap balasan pesan dari January setelah beberapa kali dirinya memberikan kabar bahwa ia pasti akan pulang selarut apapun itu.
Biasanya ia tidak begini.
Biasanya ia acuh pada siapapun clientnya.
Biasanya ia tidak peduli pada apapun respon clientnya jika ia lagi-lagi harus pergi karena urusan mendesak.
Bastian mengambil ponsel January di atas nakas dan memeriksanya.
