3 - About Ana

360 29 8
                                    

MPLS hari pertama telah usai. Masih tersisa lima hari lagi. Ana bersyukur, hari ini berjalan seperti biasa walau harus mendapat masalah tadi pagi. Dia berencana akan bangun lebih awal dibanding biasanya agar tak terlambat lagi. Cukup hari ini dia membuat kehebohan. 

Sekarang, saatnya mereka pulang. Kelompok Ana berjalan menyusuri koridor diikuti dengan peserta lain. Hari yang panjang, namun menyenangkan. 

"Lo habis ini ke mana, Na?" tanya Kirana. 

"Kerja, Ki. Di Cafe Hijau Daun," jawab Ana dengan menyunggingkan senyumnya. Sebelumnya, Ana sudah bercerita bahwa dirinya adalah murid beasiswa kepada teman-teman barunya dan siap menerima bila mereka menjauhinya. Karena biasanya, murid beasiswa sepertinya akan mendapat ejekan. Namun, ternyata, mereka malah memberi pujian padanya dan merasa bangga mempunyai teman seperti Ana. 

Wendy mendekat ke arahnya. "Oh ya? Cafe yang baru buka dekat perempatan kantor polisi itu kan?"

Ana terkejut. "Ah, lo tahu?" tanyanya dengan antusias.

"Iya lah, gue tahu. Gue suka hunting cafe di sekitar Jakarta. Tapi, gue belum pernah ke sana, cuma sering ngelewatin aja," jawab Wendy. 

Kini Ana tersenyum lebar. "Nah, mampir, ya. Gue jadi waitress dan penyanyi cafe di sana. Jadwal nyanyi dari jam 7 sampai 11 malam. Biasanya kalau makin malam, makin ramai cafenya, guys." Ana mempromosikan tempat kerjanya sendiri. Bukan hanya untung bagi cafe tersebut, namun untung baginya karena pasti mendapatkan bonus gaji. Setiap pegawai yang membawa teman ke cafe, akan mendapatkan bonus pada setiap pelanggan yang datang. Maka, Ana tak akan melewatkan kesempatan ini.

"Eh, jadi pengen. Ke sana, yuk," ajak Nayya. "Sekalian kita pikirin mau buka stand bazar atau penampilan."

Hari sabtu nanti, hari terakhir acara MPLS berakhir sekaligus festival penyambutan siswa baru. Para peserta MPLS diminta memilih salah satu yaitu buka stand makanan dengan menjual produk sendiri atau penampilan. Keputusan tersebut paling lambat besok. Mereka belum juga memutuskan itu karena pilihan yang sulit. 

"Gue setuju," seru Jehan yang ada di belakang mereka. Disusul Carel yang juga menyetujui hal itu. Anggota lain juga ikut setuju dan sepakat berkumpul jam 5 sore agar tak pulang terlalu malam. 

Diam-diam Jehan dan Carel mengetik sesuatu di ponsel mereka. Ini akan menjadi suatu informasi tambahan bagi seseorang. 

*****

7G

jehan

GUE DAPAT INFO BARU
@

you bang, infonya buat lo, nih


carel

ni kalau bang arga tahu, kayaknya tiap hari bakal ke sana 🤣

jeri

info apaan?
j

angan setengah-setengah ngasih info


naja

paling tentang ana lagi
s

uka banget lo berdua nguping mereka ngobrol


ArganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang