MPLS hari pertama telah usai. Masih tersisa lima hari lagi. Ana bersyukur, hari ini berjalan seperti biasa walau harus mendapat masalah tadi pagi. Dia berencana akan bangun lebih awal dibanding biasanya agar tak terlambat lagi. Cukup hari ini dia membuat kehebohan.
Sekarang, saatnya mereka pulang. Kelompok Ana berjalan menyusuri koridor diikuti dengan peserta lain. Hari yang panjang, namun menyenangkan.
"Lo habis ini ke mana, Na?" tanya Kirana.
"Kerja, Ki. Di Cafe Hijau Daun," jawab Ana dengan menyunggingkan senyumnya. Sebelumnya, Ana sudah bercerita bahwa dirinya adalah murid beasiswa kepada teman-teman barunya dan siap menerima bila mereka menjauhinya. Karena biasanya, murid beasiswa sepertinya akan mendapat ejekan. Namun, ternyata, mereka malah memberi pujian padanya dan merasa bangga mempunyai teman seperti Ana.
Wendy mendekat ke arahnya. "Oh ya? Cafe yang baru buka dekat perempatan kantor polisi itu kan?"
Ana terkejut. "Ah, lo tahu?" tanyanya dengan antusias.
"Iya lah, gue tahu. Gue suka hunting cafe di sekitar Jakarta. Tapi, gue belum pernah ke sana, cuma sering ngelewatin aja," jawab Wendy.
Kini Ana tersenyum lebar. "Nah, mampir, ya. Gue jadi waitress dan penyanyi cafe di sana. Jadwal nyanyi dari jam 7 sampai 11 malam. Biasanya kalau makin malam, makin ramai cafenya, guys." Ana mempromosikan tempat kerjanya sendiri. Bukan hanya untung bagi cafe tersebut, namun untung baginya karena pasti mendapatkan bonus gaji. Setiap pegawai yang membawa teman ke cafe, akan mendapatkan bonus pada setiap pelanggan yang datang. Maka, Ana tak akan melewatkan kesempatan ini.
"Eh, jadi pengen. Ke sana, yuk," ajak Nayya. "Sekalian kita pikirin mau buka stand bazar atau penampilan."
Hari sabtu nanti, hari terakhir acara MPLS berakhir sekaligus festival penyambutan siswa baru. Para peserta MPLS diminta memilih salah satu yaitu buka stand makanan dengan menjual produk sendiri atau penampilan. Keputusan tersebut paling lambat besok. Mereka belum juga memutuskan itu karena pilihan yang sulit.
"Gue setuju," seru Jehan yang ada di belakang mereka. Disusul Carel yang juga menyetujui hal itu. Anggota lain juga ikut setuju dan sepakat berkumpul jam 5 sore agar tak pulang terlalu malam.
Diam-diam Jehan dan Carel mengetik sesuatu di ponsel mereka. Ini akan menjadi suatu informasi tambahan bagi seseorang.
*****
7G
jehan
GUE DAPAT INFO BARU
@you bang, infonya buat lo, nih
carel
ni kalau bang arga tahu, kayaknya tiap hari bakal ke sana 🤣
jeri
info apaan?
jangan setengah-setengah ngasih info
naja
paling tentang ana lagi
suka banget lo berdua nguping mereka ngobrol
KAMU SEDANG MEMBACA
Argana
Teen Fiction"Aku mau kita putus, Kak." - Ana "Apapun yang menjadi milik aku, nggak akan pernah aku lepaskan, Ana." - Arga ***** Niat Ana kabur dari Bandung ke Jakarta untuk menghindari mantannya, tetapi malah bertemu lelaki dengan sifat yang sama seperti mantan...