Racing

7.9K 246 2
                                    

~HAPPY READING GUYS ~

Di garis start arena balap liar sudah berdiri seorang wanita dengan pakaian minim. Dengan membawa sebuah bendera di tangan kanan nya, dengan motif kotak hitam putih. Wanita tersebut mengangkat bendera tersebut menandakan balapan akan segera dimulai

"3~2~1~mulai" teriaknya dan menjatuhkan bendera tersebut.

Semua pembalap yang mengikuti balapan tersebut menancapkan gas motornya dengan laju sehingga melesat dengan kencang, hingga menuju garis finish. Tak lama balapan dimulai seseorang dengan kecepatan di atas rata rata melewati garis finish diiringi teriakan dari penonton yang menonton balap liar tersebut. Orang tersebut adalah Javier, seorang pemuda yang memiliki wajah imut nan polos tetapi tidak dengan kelakuan nya. Dia menyukai kehidupan yang bebas, balapan, tawuran, bolos, dan masih banyak lagi kenakalan nya.

Teman teman Javier mendekat ke arahnya untuk memberikan selamat pada temannya itu.

"Selamat bro, lo menang lagi" ujar Bima dengan senyum sumringah nya. dan di ikuti kata selamat dari temannya yang lain.

"hm" balas sang empu dengan wajah datar.

"nih duit lo, hasil balapan ada sekitar mungkin 15 juta." ucap Digo sambil memberikan amplop berisikan uang tersebut.

"thanks" balas Javier dengan mengambil uang tersebut dan menyimpan nya.

"gw balik dulu, capek gw menang mulu" Javier berlalu pergi meninggalkan teman temannya.

Kemudian javier pergi meninggalkan teman temannya. Bima yang mendengarkan perkataan Javier menampakkan wajah kesalnya, Songong banget jadi orang, batinnya.

Javier yang sudah sampai di rumah kontrakannya, kemudian ia membersihkan dirinya dan mengistirahatkan tubuhnya di ranjangnya. Javier memandangi langit langit kamarnya. Pikirannya selalu melayang memikirkan kehidupannya, mulai dari ia yang ditinggalkan oleh sang kakek yang sudah meningal dunia sejak 5 tahun silam sehingga meninggalkan dirinya sebatang kara di dunia ini. Javier dulu anak yang baik ia tak pernah melakukan hal hal yang ia lakukan sekarang hingga kakek nya meninggalkan nya sendiri.

Saat kakek nya meninggalkannya Javier masih berumur 10 tahun. Demi menghidupi dirinya Javier putus sekolah dan memilih mencari nafkah untuk dirinya dengan cara mengemis dan menjual koran. Javier mengenal balapan liar ketika usia nya menginjak 13 tahun terhitung sudah 3 tahun kakeknya meninggalkannya. Saat itu ia bertemu Digo, saat itu usia Digo baru 17 tahun, 4 tahun di atas Javier.

Digo yang melihat Javier saat itu di lampu merah sedang berjualan koran di tengah teriknya matahari. Digo yang merasa kasihan menawari Javier untuk mengajarinya mengendarai motor hingga ia menjadi pembalap saat ini. Yah, walaupun hanya balapan liar. Bukan hanya motor Digo juga mengajari nya mengendari mobil saat usia Javier menginjak 14 tahun. Saat Javier sudah lancar mengendari motor dan ia ikut balapan hingga memenangkan berbagai balapan dan menghasilkan banyak uang. Motor yang ia gunakan sekarang adalah motor pemberian Digo saat ulang tahunnya. Eits jangan salah Digo itu anak orang kaya loh, hihihi. Menurut kalian ini pengaruh buruk atau baik?

Setelah lelah berpikir, mengenang masa lalu, Javier mulai merasakan kantuk yang sudah menyerang matanya. Tanpa ba bi bu ia langsung tertidur pulas menuju alam mimpi.

~~~~~

Pagi pun tiba, Javier yang masih tertidur mulai terbangun karena cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamarnya. Javier menggeliat, mengucek matanya, hingga meregangkan tubuhnya dan kemudian membuka mata nya. Javier bangkit dari ranjang nya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai membersihkan tubuhnya ia mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa yaitu menjual koran. Meski sudah mendapatkan banyak uang dari hasil balapan, ia tetap melakukan aktivitas nya menjual koran karena menurutnya menyenangkan. Yap menyenangkan ntah apa yang ada dipikirannya.

Javier Baskara ArsenioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang