Lupa?

2.1K 139 11
                                    

Kini, semua anggota keluarga Arsenio tengah berkumpul di ruang keluarga kecuali si bungsu.

Raut wajah mereka dipenuhi amarah akan tingkah laku si bungsu.

"Bagaimana sekarang?" tanya Raka membuka pembicaraan.

"Kita harus bisa membuat baby menjadi anak yang penurut" ujar Gavi dengan wajah datarnya.

"Caranya?" Kini Zergan yang mulai bertanya.

Zergan dan Vano juga ikut pulang, meninggalkan kegiatan sekolah nya. Lagian sekolah nya juga punya keluarga nya jadi tidak masalah.

"Ingatan" jawab Arthur singkat sambil menahan amarahnya.

"Kamu yakin dengan cara ini?" tanya Yudha memastikan.

Arthur sudah pernah mengatakan tentang rencana nya ini dengan sang Daddy. Awalnya Daddy nya ragu, apakah rencana ini akan berhasil atau tidak.

"Ya" jawab Arthur lagi.

"Apa maksudnya? Jelaskan!" tanya Gavi dengan bingung. Gavi dan adik adik nya sama sama tak mengerti apa yang Abang dan Daddy nya bicarakan.

Arthur melihat ke arah Yudha, mengisyaratkan bahwa Daddy nya saja yang jelaskan.

"Huh... Arthur ingin menghapus ingatan baby dengan cara menghipnotis nya. Menghapus ingatan tentang baby yang senang dengan balapan, dan teman temannya. Dan jua mengembalikan baby menjadi bayi lagi yang tak tau apa apa dan hanya bergantung pada kita." Jelaskan Yudha panjang lebar.

"Bagaimana mungkin?" tanya Saka

"Aku sudah mencari seorang ahli hipnotis yang bisa menghapus ingatan baby secara permanen dan juga seorang ahli yang bisa melemahkan otot otot pada tubuh baby sehingga ia akan kembali menjadi baby" Kali ini Arthur yang menjelaskan panjang lebar. Mereka terkesan dengan Arthur yang menjelaskan panjang lebar. Sudah dibilang jika menyangkut adik kesayangannya ia rela berubah, seperti sekarang.

Mereka semua yang mendengar penjelasan Arthur dengan seksama. Mencerna semua nya dengan baik. Mereka mulai setuju dengan rencana Arthur kecuali Vano yang merasa ragu.

"Tapi baby ingin bersekolah, baby sudah belajar dengan keras" Ungkap Vano.

"Baby tak perlu sekolah, aku sudah mengamati nya, baby memiliki IQ di atas rata rata. Baby bisa belajar dengan cepat, tak perlu sekolah" Jelas Arthur lagi.

"hmm...baiklah" Setuju Vano.

Vano setuju dengan abangnya. Abangnya tak mungkin membuat adik mereka dalam bahaya. Vano percaya, abangnya akan melakukan yang terbaik untuk adik mereka.

~~~~~

Disisi lain.

Javier sedang bersama dengan teman teman, berpesta merayakan kemenangannya.

Setelah Javier pergi dari mansion, Javi langsung menuju arena balapan liar.

Javier merayakan nya dengan mengadakan party dengan teman teman nya.

"Jav, lo gak pulang?" tanya Mahen duduk disamping kanan Javi.

"Pengen sih, tapi gak dulu" Jawab Javi dengan wajah sendu.

Ia masih mengingat ketika ia membentak Arthur. Ia merasa sedih ketika teringat melakukan hal itu. Arthur merupakan Abang kesayangan nya ntah kenapa ketika pertama kali melihat Arthur, Javi merasa ada perasaan sayang yang timbul di hatinya.

"Hah?! gimana?" Tanya mahen bingung dengan jawaban Javi.

"Gw pengen pulang tapi gw lagi berantem sama Abang gw" Jelas Javi.

Javier Baskara ArsenioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang