Race Again

2.2K 95 4
                                    

Hari ini adalah hari pertama Javier home schooling. Dan pendaftaran SMA dibuka sekitar 4 bulan lagi.

Javier harus mendapatkan ijazah SMP dalam waktu tersebut. Apakah mungkin bagi seorang Javier?

Kenapa tidak? Javi mungkin lucu, menggemaskan, polos, tapi ia merupakan seorang anak yang pintar.

Jangan lupa ketika ia kelas 1 SMP, ia sering mengikuti lomba.

Sekarang Javier tengah belajar bersama gurunya. Terhitung sudah 3 jam Javier belajar.

"Baiklah, kakak akan memberikan kuis, mau?" Ucap Kayla selaku guru Javier.

Kayla merupakan guru muda. Sekarang umurnya 27 tahun sama dengan Arthur. Maka dari itu Javi memanggil nya kakak.

Kayla juga merasa senang dipanggil kakak. Ia bisa akrab dengan murid nya tanpa rasa canggung.

"Okey" Balas Javier semangat.

"Oke, soal pertama. Kuku terbuat dari protein apa?" Tanya Kayla.

"Keratin" Balas Javier sambil bermain dengan mainan yang dibelikan oleh Arthur. Hey ayolah ini terlalu mudah, pikir Javi.

Yah, Javi memang boleh bermain. Tapi ia tetap harus fokus dengan pembelajaran. Kata Kayla, agar tak terlalu membosankan.

"Pinter banget sii, oke soal selanjutnya. Keratin itu terdapat dimana aja selain di kuku" tanya nya sambil menaik naikkan alisnya dan memegang buku soal.

"Rambut sama kulit" Jawabnya santai.

"Ayolah kak, ini terlalu mudah"  protesnya.

"iya deh iyaa, kakak kasih yang susah nih" Pasrah Kayla dan Javi mengangguk. Mana mungkin ia melawan anak dari keluarga Arsenio.

"Susunan selaput otak dari dalam ke luar yaitu …" Lanjut nya menanyakan.

"pia meter-arahinoid-durameter-skull" Jawab Javi lancar.

"Pinter banget ni anak" lirih Kayla kaget padahal tadi ia tak ada mengajari itu pada Javier.

"Next question, kakak kasih soal SMA boleh?" Tanya Kayla.

"Of course" Balas Javi masih sibuk dengan kegiatan.

"Oke, Jika energi elektron atom hidrogen pada tingkat dasar - 13,6 eV, maka energi yang diserap atom hidrogen agar elektronnya tereksitasi dari tingkat dalam ke lintasan kulit M adalah?" Kayla memberikan soal yang berisikan materi SMA pada Javi.

Javi berhenti memainkan mainannya, ia mengeluarkan ekspresi seperti berpikir dan tak lama Javi menemukan jawabannya"hmm....16,25 eV"

"JAVIII..."Pekik Kayla.

"Kamu pinter banget, kok bisa? anak sekecil kamu, segemoy kamu, sepolos kamu, ternyata otaknya, IQ nya di atas rata rata" Sambung Kayla dengan sedikit lebay.

"Apaan sih, alay" Balas Javi dan melanjutkan mainnya.

"Kalau gini mah, gampang buat kamu lulus dan dapetin ijazah SMP"

"Bagus dong, dan aku gak perlu lagi homeschooling" Javi sebenarnya tak ingin homeschooling sangat tidak bebas.

"Bagaimana kalau kita belajar dalam waktu 2 bulan dan setelah itu kamu ujian dan dapetin ijazah nya" tawar Kayla mengingat Javi anak yang pintar dan mudah di ajarkan.

"2 bulan?" Javi berpikir, 2 bulan waktu yang singkat tapi dengan kemampuan nya itu bisa saja. Daripada nunggu 4 bulan kelamaan, bisa bisa akan stress dan gila berada disini dan tak bisa keluar bebas.

"oke deh deal, lagian homeschooling gak ada temen, gak seru" Javi menyetujui tawaran Kayla.

"Baik, pembelajaran hari ini sampai disini dulu. Kita akan bertemu 2 hari lagi, okey dedek manis. See you again" ucapan Kayla mengakhiri kelas hari ini. Dan berlalu meninggalkan Javier.

Javier Baskara ArsenioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang