Morning

2.2K 95 0
                                    

Hari baru,  suasana baru dan keluarga baru, itulah kehidupan baru yang Javier alami sekarang.

Kini Javi tak sendirian lagi, ia sudah memiliki keluarga baru, keluarga yang sangat menyayangi nya.

"Mhm...."Javi menggeliat dalam pelukan Arthur.

Javi mulai membuka matanya, melihat sekeliling dan melihat ke arah Arthur yang berada di samping nya. Apakah ini kamar bang Arthur? pikirnya.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi. Javi emang sudah biasa bangun pagi untuk berjualan.

Javi melepas pelukan Arthur dengan hati hati agar tak membangunkan sang empu.

Ia turun dari kasur dan menuju ke wastafel kamar mandi. Setiba di kamar mandi Javi menyikat gigi dan membasuh wajahnya.

Ia ingin mandi tapi Javi tak memiliki baju ganti, jadi Javi hanya membasuh wajah.

Javi keluar dari kamar mandi. Javi melihat Arthur yang masih tidur. Javi memutuskan untuk keluar kamar.

Javi menuruni tangga dari lantai 3 menuju lantai dasar. Capek? tentu saja capek namanya juga dari lantai 3. Javier yang pemalas malah nurunin tangga karna apa? karna terpaksa lah.

Kenapa gak pake lift? Javi aja belum tau kalau ada lift di mansion ini. Kan pas Arthur bawa Javi pake Lift, Javier tidur.

Akhirnya Javi sampai di lantai dasar yang sepi hanya terlihat beberapa maid yang sedang mengerjakan tugasnya. Javi memutuskan untuk ke dapur karena haus abis nurunin tangga.

"Pagi tuan kecil" Sapa salah satu maid yang Javi lewati.

"Pagiii... kak" Javi membalas sapaan Maid dan tersenyum pada maid itu.

Maid tersebut merasa gemas ingin mencubit pipi gembul Javi. Tapi tak bisa karna ia tau tempatnya.

Javi terus melenggang pergi menuju dapur.

Saat sampai di dapur, Javi meminta tolong mengambilkan segelas air yang berada di atas meja pada salah satu maid yang berada di dapur.

"Kakaaak...Tolong ambilin minum dong" Javi menunjuk air yang berada di meja pada maid tersebut.

"Baik tuan kecil" Maid tersebut mengambil air yang di tunjuk oleh Javi dan memberikannya pada Javi.

Javi mengambil gelas berisi air itu dari maid. "Makasih Kak"

Setelah mengucapkan terimakasih, Javier langsung meminum air putih tersebut dengan rakus.

Bagaimana gak haus, nurunin tangga dari lantai 3 sampe lantai dasar. Gapapa sekalian olahraga.

~~~~~

Tak terasa jam sudah menunjuk kan pukul 6.30 pagi.

Seseorang keluar dari dalam lift menuju ruang makan. Javi yang melihat orang tersebut langsung menghampiri nya.

"Morning Dad" Sapa Javier saat tiba di depan orang tersebut yang tak lain adalah Yudha.

"Morning Baby" Balas Yudha.

Mereka berdua berjalan menuju meja makan.

Saat sampai di meja makan,  Yudha duduk di ujung meja makan dan Javier di samping kanan Yudha.

"Dad...you know...adek bangun jam 5 pagi, hebat kan?" Javier membuka suara memecah keheningan.

"Kenapa bangun pagi sekali?" Tanya Yudha sambil melihat ke arah sang empu.

"Udah biasa, abis ini kan mau jualan" Jawab Javi polos.

"Baby tidak perlu jualan lagi, cukup tinggal dengan nyaman di mansion ini" Jelas Yudha.

"Kamu belum mandi?" Tanya Yudha yang melihat Javi masih memakai pakaian yang sama.

"Kan pakaian adek masih di rumah, blom di ambil" Balas Javi.

"Ya udah sini ikut Daddy" Yudha bangkit dari duduk nya.

Javier pun ikut turun dari kursinya. Belum sempat Javier berjalan, Yudha sudah mengangkat Javi dan menggendong.

Javier juga membiarkan saja, lagian dia juga capek abis nurunin tangga.

Yudha yang menggendong Javier berjalan ke arah lift.

"Anjir, ada lift cok" Ujar Javi saat sampai di depan lift.

Yudha yang mendengar itu langsung melihat tajam ke arah Javier yang berada di gendongannya. "Baby bahasa nya, jangan menggunakan bahasa yang tidak sopan, jangan diulangi, mengerti?"

Javier yang mendapati tatapan tajam dari Yudha pun melirik ke arah Yudha, lalu menunduk kan kepalanya. "Yes dad, I'm sorry".

Yudha mengangguk dan masuk kedalam lift.

Yudha dan Javier sudah sampai di lantai 3, berdiri di depan kamar dengan pintu berwarna biru langit yang berada di sebelah kamar Arthur.

Tadi Javier sempat melirik ke arah kamar sebelum menuruni tangga, pasalnya pintu kamar tersebut berbeda dari yang lain. Setelah melirik sekilas ia langsung menuruni tangga.

Yudha memasukkan pin untuk membuka pintu kamar. Setelah terbuka Yudha dengan Javier yang berada di gendongan nya masuk ke dalam kamar.

"this is your bedroom" Ungkap Yudha.

Javier kagum dengan kamarnya. Dinding yang berwarna biru langit. Furniture yang berwarna putih yang tersusun rapi. Luas nya bahkan melebihi luas kontrakannya dan sedikit lebih luas dari kamar Arthur.

Balkon yang memperlihatkan pemandangan taman belakang.

"My room?" Tanya Javier tak percaya.

"Yes baby" Balas Yudha dengan menatap Javier dan tersenyum.

"Thank you Daddy, I like this room" Ujar Javier dan tersenyum ke arah Yudha, sehingga memperlihatkan dimple nya.

Yudha dan Javier berjalan ke arah kamar mandi.

"Mandi lah" Perintah Yudha.

Javier mengangguk, kemudian turun dari gendongan Yudha. Javier melenggang pergi masuk ke dalam kamar mandi.

Yudha berjalan menuju ke ruang ganti untuk memilih pakaian apa yang akan Javier kenakan hari ini, sembari menunggu Javier selesai mandi.

~~~~~

Yudha dan Javier keluar dari dalam lift.

Tadi saat Javier selesai membersihkan diri dan mereka menuju lift. Yudha mengajari Javi menggunakan lift dan melarang nya menggunakan tangga.

Setelah keluar dari lift, Javier berlari menuju ruang makan.

"Baby jangan berlari nanti jatuh" Peringat Yudha dengan menaikkan suaranya.

Javier yang mendengar itu langsung memelanka. jalan nya. Tapi masih sedikit berlari.

Setelah sampai di ruang makan. Anak anak Yudha sudah berkumpul di meja makan menunggu kehadiran mereka.

"MORNIIING"teriak Javier, menyapa para abangnya.

"Morning baby" Jawab mereka bergantian.

Javier langsung mencari kursi kosong dan duduk disana.

Di samping kanan Javier ada Arthur dan sebelah kiri ada Vano.

Yudha juga ikut duduk di tempat nya semula tadi.

Para maid yang melihat semua anggota keluarga sudah berkumpul, langsung menyiapkan peralatan makan dan menghidangkan makanan di atas meja yang sudah dimasak oleh koki profesional.

~~~~~

Gimana guys pendapat kalian chapter ini?

Sorry ya telat up karna banyak urusan.

Aku tetap bakal usahain buat up secepatnya.

Makasih ya yang udh vote dan komen.

Buat para readers jangan lupa vote, komen, and follow.

Dah aku pen tidur, capek banget.

Khob Khun Kha (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

Let's be friends (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)







Javier Baskara ArsenioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang