3 Hari Kemudian...
Sudah beberapa hari berlalu semenjak kejadian memalukan yang terjadi di rumah sakit. Dan sejak itu juga Chika tidak pernah muncul, dia mengurung diri di dalam kamar apartemennya.
Dan selama itu pula berkali-kali pintu dan bel apartemennya berbunyi, bahkan hampir setiap jam.
Tentang restoran, dia akan mengirim pesan kepada manager untuk tahu perkembangannya. Dalam 3 hari ini, restoran sedikit membaik, pelanggan yang dulu hilang perlahan-lahan datang lagi.
Chika menghela nafas panjang. Bayangan-bayangan saat dirinya dan Ara melakukan 'itu' mengganggunya setiap saat dan berujung pada miliknya yang basah, dan satu-satunya jalan untuk menuntaskannya adalah memasukkan jarinya sendiri sambil membayangkan Ara. Chika merasa frustasi tapi juga sangat malu.
Ddrrtttt....
Dering ponsel menyadarkannya dari lamunan panjang. Chika meraih ponselnya, di atas layar nama manager terpampang dengan jelas.
"Yaa kenapa?"
"Mencariku?"
"Siapa namanya?"
"Javin? Tunggu di sana"
Kedua alis Chika terjalin erat. Ini sudah sangat lama, kenapa Javin mencarinya?
Karena penasaran Chika akhirnya bersiap-siap dan berangkat ke restoran.
Saat membuka pintu apartnya matanya tanpa sadar melirik ke arah pintu apart milik Ara. Dia tanpa sadar menghela nafas lega ketika sosok Ara tidak ada sama sekali.
Langkah Chika gontai menyusuri kooridor kemudian masuk ke dalam lift.
Di restoran.
Ara memeluk dirinya sendiri sambil menatap pria muda dengan wajah tampan yang tersenyum dan berbicara dengan nada lunak padanya.
Pria muda yang memaksakan sikap lembut itu adalah Javin, adik mantan tunangannya dan ternyata mantan pacar Chika.
"Aku khilaf karena memilih Jessi, jadi aku datang ke sini untuk meminta pengampunan Chika dan ingin memulainya dari awal lagi" Seloroh Javin.
Manager yang juga ada di sekitarnga mendengus.
"Dasar bermuka tebal, jika bukan karena restoran ini masih terkenal!" Keluh manager sambil berjalan ke arah dapur, bersiap-siap mengasah pisau hingga tajam, siapa yang tahu mungkin saja Chika memerlukannya untuk mencincang buaya yang tengah duduk santai.
"Kudengar Jessi hamil..." Ucap Ara setelah diam sementara waktu.
Javin memasang senyum sedih.
"Dia keguguran dan kemudian pergi entah kemana"
Sudut bibir Ara terangkat.
"Kamu ingin aku membantumu mencarinya? Itu mudah"
"JANGAN! M-maksudku tidak perlu. Aku juga sudah tidak menyukainya lagi, sekarang hanya ada Chika di hatiku" Javin membusungkan dadanya bangga. Setelah menyingkirkan Jessi, dia yakin jika Chika akan kembali dengannya.
Ketika dia dan Chika masih pacaran, wanita cantik itu sangat mencintainya. Chika tidak akan bisa hidup tanpanya...
"Kamu sudah menyakiti Chika sejauh ini, kamu yakin dia masih mencintaimu?"
"Tentu saja, rasa cinta Chika lebih besar daripada BUGH-"
Vas bunga dengan cepat hingga di kepala Javin.
Ara yang berdiri di depannya berkedip karena kaget.
Lima langkah dari tempat mereka terlihat Chika dengan wajah merah padam, tangannya bergetar hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cooking Love (ChikaxAra)
Teen FictionYessica Motonui harus memutar otak agar restoran keluarganya tidak tutup karena bangkrut yang di sebabkan oleh dendam sakit hati Javin, mantan tunangannya. Di saat restorannya berada di ujung tanduk, tiba-tiba seorang chef muda bernama Gistara Ran...