CL 09 : Lilin

1.9K 229 9
                                    

Ara merapikan rambutnya yang sengaja dia sanggul, kemudian mengoleskan lipstik merah terang. Warna merah yang ada pada bibirnya terlihat menantang sekaligus menggoda. Sejujurnya, dia sangat tidak suka melakukan ini semua tapi karena anak dari keluarga Motonui itu menyuruhnya maka dia akan melakukan semuanya dengan tulus.

Setelah yakin jika penampilannya sudah cantik dan menawan dia berjalan keluar dari ruang ganti.

Ceklek.

Ara menarik daun pintu untuk keluar. Akan tetapi langkahnya terhenti saat melihat sosok pria tampan dengan pahatan rahang yang kokoh berdiri diam, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku.

"Rey? Apa yang kamu lakukan di sini?"

Yah, pria tampan tersebut adalah Rey. Dia pada mulanya datang dan menunggu Ara di depan ruang ganti karena ingin marah. Beberapa hari yang lalu dia sudah memaksa Ara agar tidak perlu datang, sama seperti pesta-pesta sebelumnya tapi Ara justru ada di sini! Di pesta ini!

Pantas saja beberapa tamu menatapnya dengan tatapan merendahkan ketika dia baru saja tiba sambil menggandeng Gita.

Rey ingin memarahi Ara, tapi saat melihat wajah cantik Ara dan lekukan tubuhnya dengan gaun merah menggoda dan lipstik merah yang menyala amarahnya menguap begitu saja.

Potong gaun yang Ara pilih memperlihatkan pundaknya yang putih. Payudaranya yang tidak begitu besar tapi tidak kecil terlihat menggoda dengan gaun merah tersebut.

Kulit putih Ara tampak seperti hamparan salju dengan lelehan anggur merah, memabukkan.

Rey tersenyum lebar.

"Kamu cantik..." Puji Rey, tangan kanannya terangkat ingin mengelus pipi Ara akan tetapi Ara dengan cepat menghindar.

"Rey ini bukan rumah pelacuran, jaga sikapmu" Cibir Ara.

Rahang Rey mengeras, tapi dia sebisa mungkin menahan kemarahannya.

"Aku datang ke sini dengan Gita, kamu ingat Gita kan? Dia sekretarisku..."

"Bukan urusanku, dan tidak penting juga"

Ara melangkah pergi, Rey yang tidak ingin kehilangannya mengikuti dengan cepat.

Ara berjalan masuk ke dalam aula, netranya menatap ke arah keluarga besarnya yang sedang menyapa tamu lalu menatap sekeliling.

Kedua alis Ara terjalin erat saat tidak mendapati sosok Chika di manapun. Ara melangkah mendekat ke arah Marsha.

"Sha, Chika kemana?" Tanyanya.

Marsha menatapnya kesal.

"Tidak tahu"

"Tapi tadi dia di sini..."

"Ara, aku sibuk menyapa tamu dan tidak punya waktu mengawasi orang asing"

Mata Ara mendelik sempurna membuat Marsha tanpa sadar melangkah ke belakang.

"Ada apa ini?" Zio yang melihat ada sesuatu antara Ara dan Marsha mendekat.

"Kakak sepupu, Ara marah padaku karena tidak mengawasi Chika" Jawab Marsha dengan wajah memelas.

Raut wajah Zio berubah berat.

"Ara, ini pertama kalinya kamu datang. Jangan merusak pesta..." Lirih Zio, tidak ingin para tamu mendengarnya.

Ara menghela nafas panjang. Dia berjalan menyusuri sekitar dan mencari sosok Chika.

Sedangkan Rey yang tadi mengikutinya sekarang berhenti di dekat Marsha dan mulai membuka obrolan-obrolan kecil, Rey tidak lagi peduli kemana Ara akan pergi.

Cooking Love (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang