Ara melepaskan ciumannya, ibu jarinya mengusap bibir Chika. Dengan sekali gerakan diangkatnya tubuh Chika untuk duduk di atas meja makan, kedua tangan Chika memeluk leher Ara.
"Kamu bohong kan?" Tanya Chika setelah beberapa saat.
"Soal?"
"Lidah kamu yang mati rasa"
"Aku serius Yessica"
"Kenapa bisa?"
"Kecelakaan..." Jawab Ara singkat, jarinya yang tadi berada di bibir Chika beralih meraih tengkuk Chika dan kembali mendaratkan ciumannya.
"G-gistara lepashhh" Chika berusaha melepaskan tautan bibir mereka, kedua kakinya yang menggantung di sisi meja berontak berusaha menjauhkan tubuhnya dengan tubuh Ara.
Ara yang tidak ingin semuanya selesai dengan cepat meraih kedua paha Chika dan melingkarkan kaki Chika di pinggangnya.
Bagi Chika ini terlalu cepat! Dia belum siap memberikan semuanya kepada Ara dan terlebih lagi mereka melakukannya di tengah-tengah dapur dengan semangkuk mie asin di sekitar mereka.
"Gistara aku belum siappp" Ungkap Chika di tengah-tengah permainan lidah mereka.
Aku juga belum siap, tapi kalau nunggu siap kapan siapnya? Belajar sekarang aja yah" Ara melumat habis bibir merah ranum Chika, tidak memberi jeda bagi Chika untuk berbicara apalagi menolak ciuman itu.
Chika pasrah, orang yang melakukan ini padanya adalah Ara, sejujurnya dia tidak keberatan sama sekali.
Kedua kaki Chika semakin menjepit tubuh Ara, sekarang bibir Chika ikut bergerak berlawanan arah dengan bibir Ara.
Suara ciuman dan decapan mereka terdengar lembut dan panas, disela-sela ciumannya, Ara menyingkirkan mangkuk mie di dekat Chika agar tidak tumpah. Setelahnya, dia merebahkan tubuh Chika di atas meja dengan setengah tubuh Chika yang lain tergantung diudara.
Bibir dan lidah Ara bergantian mencicipi manisnya bibir Chika, setelah puas ciumannya bergerak ke arah dagu dan turun ke leher jenjang Chika.
Tidak ingin membuat Ara kesusahan, Chika dengan sengaja mendongakkan kepalanya agar memudahkan ciuman Ara bergerak di lehernya.
Suara kecupan dan tanda merah bergantian muncul, otot-otot tubuh Chika tegang.
"Arahh ahhhh" Chika merasa nikmat dan geli secara bersamaan, seluruh tubuhnya gerah dan tubuh bagian bawahnya berdenyut kuat dan terasa basah.
Setiap kali ciuman Ara bergerak di lehernya, Chika merasa miliknya semakin berdenyut dan gatal.
Chika tanpa sadar menggerakkan pinggulnya, membuat miliknya yang tersembunyi dipangkal paha bergerak menggesek perut Ara.
Ara menyadari keinginan Chika, jadi di tengah ciumannya tangan kanannya bergerak lembut menyusuri perut rata Chika sebelum akhirnya bergerak masuk ke balik celana yang Chika pakai.
"Arahhhh!!!" Chika memekik saat merasakan jari Ara membelai miliknya, tubuh Chika menegang. Dia dengan refleks mengangkat wajahnya dan menatap ke bawah.
"Enak kan? Nanti aku buat makin enak" Ara mendorong wajah Chika agar kembali berbaring menggunakan jidatnya.
"Kata temenku yang pertama bakal sakit Ara"
"Gak akan, percaya sama aku" Ara melumat singkat bibir Chika, dia tersenyum manis saat wajah gugup Chika tergambar jelas.
Jari-jari Ara yang berada dibalik celana Chika sedang bergerak membelai lapisan daging tanpa tulang punya Chika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cooking Love (ChikaxAra)
Teen FictionYessica Motonui harus memutar otak agar restoran keluarganya tidak tutup karena bangkrut yang di sebabkan oleh dendam sakit hati Javin, mantan tunangannya. Di saat restorannya berada di ujung tanduk, tiba-tiba seorang chef muda bernama Gistara Ran...