CL 12 : 🔞

3.8K 255 11
                                    

Ara mengangkat tubuh Chika dan merebahkannya di atas kasur.

Matanya jernih menikmati pemandangan wajah tertekan dan penuh harap Chika.

"Araaa..."

Ara mendaratkan ciuman singkat di bibir Chika, setelah itu kedua tangannya bergerak menyingkap baju yang Chika pakai dan memperlihatkan bra berwarna hitam.

Wajah Chika bersemu merah ketika mata Ara menatap dalam pada payudaranya. Tangan kanannya dengan reflek bergerak menutup mata Ara.

Ara tersenyum dan dengan lembut meraih tangan Chika, mengecupnya penuh sayang.

"Aku malu..." Kata Chika jujur.

Ara mengangguk paham, tapi dia tidak ingin berhenti. Rasa manis yang ada di tubuh Chika adalah perasaan yang selalu dia dambakan, dia tidak akan berhenti sebelum Chika benar-benar menjadi miliknya. Tidak peduli ada di mana dia sekarang, satu-satunya hal penting yang ada di benaknya adalah membuat pemilik mata cokelat ini menjadi miliknya. Selamanya....

Ara menarik tangan Chika tepat ke atas kepala Chika sendiri, hal itu membuat Chika tidak bebas bergerak.

Salah-satu tangan Ara yang bebas bergerak dan menarik bra yang dipakai Chika ke atas, menampilkan daging kenyal seputih salju dengan puting berwarna merah jambu.

Tenggorakan Ara terasa gatal. Tanpa menunggu persetujuan dari Chika, dia dengan rakus menghisap puting tersebut.

"Aahhhhh Araahahhhh"

Tubuh Chika bergerak saat sensasi hangat dan lembut menyelimuti putingnya. Darahnya berdesir hebat. Ini adalah pertama kalinya dia merasakan sensasi geli tapi nikmat yang menyiksa.

Ara dengan rakus memainkan payudara Chika. Dia terkadang menghisapnya dengan kuat kemudian menjilatnya cepat, membuat Chika mendesah panjang dan dalam.

"Aahhh ahhhh ugghhhh Raahhhh"

Chika mendesah sambil melirik ke arah Ara yang berada di atasnya sambil memainkan payudaranya.

Suara decapan bibir Ara yang bermain di payudaranya membuat seluruh wajahnya memerah karena malu.

"Raahhh udahh sshhh"

"Ahhh ahhhh"

Mendengar desahan Chika yang sesekali menyebut namanya membuat hisapan Ara kian dalam. Kulit payudara Chika yang tadinya putih kini berubah warnah merah dan keunguan, putingnya juga berubah tegang. Terlihat sangat indah di mata hitam Ara.

Setelah puas dengan payudara Chika, ciumannya kembali naik ke atas leher. Di sana hisapan Ara terjadi berulang kali dan membuat bulu kuduk Chika meremang.

Tidak sampai di situ, tangan Ara juga bergerak turun menarik paksa celana Chika agar terbuka.

"Raaa harus sejauh ituu?" Tanya Chika panik.

Ara mengangkat wajahnya.

"Kamu tidak suka?" Tanya Ara balik sambil tangannya menyusup masuk ke balik celana Chika dan mencari lipatan daging yang tersembunyi dengan baik.

"Akhhhh..." Chika memekik hebat dan tanpa sadar mencakar lengan Ara saat merasakan jari-jari lentik Ara membelai miliknya yang sudah basah sejak tadi.

Di bawah sana, jari-jari Ara membelai dan memainkan daging kecil yang menonjol di balik lipatan daging.

"Sshh Rraahhhh"

Kepala Chika bergerak ke kiri dan kanan, mata cokelatnya menatap Ara penuh permohonan agar Ara berhenti memainkan miliknya.

Gelanyar aneh dan baru pertama kali dirasakan membuat punggung Chika basah karena keringat. Ketika jari telunjuk Ara bergerak cepat memainkan daging kecilnya pinggulnya bergerak, kedua pahanya dengan refleks menjepit tubuh Ara tapi itu hanya berlangsung selama beberapa detik karena Ara kembali membukanya.

Cooking Love (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang