Chapter 46

7.3K 1K 39
                                    

Tubuh Jing Yue menegang dan keringat dingin mulai muncul

perasaan tidak enaknya sebelumnya sekarang telah pecah dan benar benar terjadi "apa... apa maksudnya?"

Jing Yue menatap Mao Lie dengan takut, dia tidak bisa membayangkan apa yang di maksud dengan tiada

Mao Lie hanya diam dan kembali memeluk Jing Yue

Jing Gui yang sedari tadi hanya berdiri diam, mendekat dan ikut memeluk Jing Yue yang masih menegang

Jing Yue tersadar dan mendongak untuk menatap Jing Gui "ayah... apa yang terjadi sebenarnya?"

suara Jing Yue terdengar lemah, Jing Gui menghela nafasnya pelan dan mulai menceritakan yang terjadi

______

Pagi itu, mereka bangun seperti biasa, Mao Lie bangun lebih dulu dan menyiapkan sarapan, mereka berdua kemudian sarapan bersama

Setelah sarapan, mereka bersiap untuk menuju ke kebun

Mao Lie kemudian menghampiri Jing Gui dan berbicara dengan takut "aku mendengar suara raungan hewan buas di hutan tadi malam"

Jing Gui terdiam sejenak dan berbicara "hmm... aku akan mengatakan kepada kepala desa untuk memeriksa sekitar hutan"

Mao Lie mengangguk dan mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju kebun

setelah pulang, Mao Lie memandang rumah Nenek Du yang berada cukup jauh dari rumah mereka, namun masih bisa di lihat

Mao Lie memandanginya cukup lama, dia mengerutkan keningnya heran karena melihat sesuatu yang aneh, setelah cukup lama, dia membelakkan matanya terkejut

walaupun dari jauh, dapat terlihat bahwa pintu rumah itu hancur dan beberapa bagian juga terlihat rusak

Mao Lie berlari mendekat untuk memastikan apa yang dia lihat, ketika sudah cukup dekat, penglihatannya jelas, rumah itu terlihat sangat kacau dan hancur!

Mao Lie mundur dengan takut, dan kembali pulang untuk menyampaikannya dengan Jing Gui

Jing Gui yang mendengar itu, dengan cepat menuju rumah nenek Du bersama dengan Mao Lie

Jing Gui kemudian masuk perlahan ke rumah, dan dia terdiam pucat melihat pemandangan di depannya

___________

Jing Yue yang mendengarkan itu membelakkan matanya tidak percaya, dia kemudian langsung melepaskan pelukan mereka dan berlari menuju rumah Du Libai

Bai Long yang tidak mengerti apa apa, hanya diam, dia memandang kedua orang tua Jing Yue dan membungkuk sopan "paman, bibi, aku akan menyusulnya"

Jing Gui memandang Bai Long sejenak kemudian mengangguk "baiklah, aku akan melaporkan masalah ini ke kepala desa terlebih dahulu "

setelah itu, Bai Long langsung berlari menyusul Jing Yue

sedangkan Jing Yue sendiri berlari dengan perasaan yang kacau, matanya terlihat berkilau akibat air yang akan jatuh

ketika sampai, dia langsung masuk karena pintu rumah itu memang sudah hancur, Jing Yue melangkahkan kakinya pelan untuk masuk ke dalam

setelah masuk, Jing Yue terdiam melihat pemandangan di depannya

seekor serigala berukuran sangat besar terbaring di lantai, namun bukan itu yang menarik perhatiannya

melainkan kedua sosok yang penuh darah, terlihat seorang pemuda yang memegang kapak penuh darah di dekat serigala itu dan wanita tua yang terbaring mengenaskan di lantai

Reinkarnasi Dengan Sistem Apoteker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang