[tabib mitycal immortal? apa apaan itu?]
"hehe... itu adalah tingkatan tertinggi di duniaku, lihat saja, aku akan membuat nama ini dikenal dan disegani di dunia ini!"
*ytta aja ya
[heh.. terserah padamu, aku hanya ingin menyampaikan sesuatu, efek mata malam akan segera hilang]
Mendengar itu, Jing Yue menjadi panik dan berlari lebih cepat menuju sungai
[hmm... aku rasa itu tidak akan sempat, mungkin kamu harus belajar melawan kegelapan]
"Tidak akan sempat? apa lebih baik aku kembali? sungai juga masih cukup jauh" Jing Yue menghentikan langkahnya dan memutuskan untuk pulang
[penakut!]
'berisik!'
Baru beberapa langkah dia berjalan, Jing Yue melihat seseorang sedang bermeditasi, jaraknya cukup jauh tapi dengan mata malam miliknya, bukan hal sulit untuk melihat
Jing Yue berjalan mendekati orang itu, dia berdiri dan memperhatikan dari jarak yang cukup dekat
"Du Libai!? apa yang dia lakukan?" Jing Yue menyadari bahwa orang itu adalah Du Libai
[Dia sedang melatih energi roh, hal ini biasa dilakukan bagi para ahli roh untuk meningkatkan kekuatan mereka]
Jing Yue mengangguk paham, dia kemudian melanjutkan perjalanan pulangnya namun dihentikan dengan pemberitahuan dari sistem
[Waktu penggunaan mata malam telah habis, mata malam dinonaktifkan]
Pandangan yang terang sebelumnya langsung digantikan dengan gelap malam yang mencekam
"apa!? sudah habis!? bagaimana aku bisa pulang!" Jing Yue berteriak dan mencoba menghubungi sistem, namun sistem tidak membalasnya
ketika sedang dilanda ketakutan, sebuah tangan memegang bahunya membuat Jing Yue semakin menggila
"apa yang kau lakukan disini?" Suara yang terdengar familiar membuat Jing Yue menjadi cukup tenang
"Du Libai? hah... aku pikir itu hantu!" Jing Yue menghela nafas lega dan berdiri dari duduknya
"apa yang kau lakukan disini? apa kau mengikutiku?" Du Libai kembali bertanya dan memandang curiga padanya
Mendengar itu, ekspresi Jing Yue berubah masam "dih! kenapa kau bisa begitu percaya diri? menjijikkan! huek!"
Ekspresi Du Libai kembali datar, dia melepaskan tangannya dari bahu Jing Yue dan berjalan mendahuluinya untuk kembali kedesa
melihat itu Jing Yue buru buru menyusul di sebelahnya, Du Libai yang melihat itu tersenyum kecil
Du Libai menghentikan langkahnya dan diikuti oleh Jing Yue yang juga berhenti "kau bilang kau tidak mengikutiku? lalu sekarang apa?"
Jing Yue melipat tangannya didada "huh! bukankah aku sudah, penglihatanku memburuk dimalam hari, jadi aku mengikutimu untuk pulang"
"ah... jadi kamu butuh ditemani pulang?"
"tidak! kau tidak perlu menemaniku, cukup berjalan seperti biasa seakan akan kau sendirian dan aku akan mengikuti dari belakang "
Du Libai memandangnya datar "bisa kau katakan apa yang sedang kau lakukan tadi? apa kau melihatku sebelumnya?"
"hmm... sebenarnya aku memang melihatmu tapi tujuanku keluar bukan itu!" Jing Yue mengakui bahwa dia melihat Du Libai yang sedang bermeditasi sebelumnya
'apa tidak masalah memberitahukannya tentang tujuanku?'
[Aku pikir itu tidak apa apa, lagipula dia juga sudah mengetahui profesi mu sebagai peracik obat, kamu mungkin juga bisa meminta bantuannya untuk menemanimu ke sungai]
'ah benar juga!' Jing Yue mendapatkan ide setelah mendengar ucapan sistem
"aku akan menutup mulut mengenai identitas mu sebenarnya, tapi kamu harus membantuku!"
Du Libai menatapnya heran "aku bisa membunuhmu disini sekarang juga, dengan begitu rahasia ku akan jauh lebih aman"
Wajah Jing Yue memburuk "kalian para ahli roh benar benar sombong! aku sudah menolong nenekmu sebelumnya! inikah balasanmu!?"
Du Libai memandangnya datar "baiklah, bantuan seperti apa yang kau butuhkan?"
Jing Yue mendengus kesal "aku harus meletakan obat di sungai, tapi aku ta- ehem penglihatanku yang buruk membuat aku kesulitan "
Du Libai menyadari bantuan yang dia butuhkan dan kemudian menggenggam tangannya "baiklah, aku akan menuntun mu "
'ahh akhirnya ini akan segera selesai! dengan begitu aku bisa bersantai besok!!' senyum bahagia terukir di wajahnya, sejak hari pertama mendapatkan misi acak, dia menjadi kurang istirahat dan lelah
Du Libai memandangi sosok dibelakangnya yang berjalan mengikutinya dengan memasang senyuman manis, tanpa Du Libai sadari, melihat pemandangan itu membuat sudut bibirnya sedikit terangkat
__________________________
Suara air sungai telah terdengar, Jing Yue mendekat ke sungai dan memeriksanya
'hmm... kadar racunnya sudah hilang, tapi aku akan tetap meletakan obat ini agar menjadi jauh lebih bersih!'
Jing Yue mengeluarkan lima belas obat yang berbentuk seperti sabun dari inventori
Du Libai menyadari keanehan 'bagaimana bisa dia mengeluarkan obat sebanyak itu dari balik bajunya?'
Jing Yue berdiri dan mulai melemparkan sabun sabun itu kedalam sungai satu persatu, setelah selesai dia menghela nafas lega
"huhh... akhirnya selesai juga, ayo pulang" Jing Yue berbalik dan berbicara pada Du Libai
Du Libai mengangguk kemudian menggenggam tangannya menuntunnya pulang
'mengapa dia selalu menggenggam tanganku? apa dia takut aku hilang?' Jing Yue menatap heran tautan tangan mereka tapi dia tidak mencoba menarik tangannya
dalam perjalanan hanya ada keheningan hingga Jing Yue membuka suara
"apa kau selalu bermeditasi di sini ketika malam hari?"
"hmm"
"jadi waktu aku menemuimu malam itu, kau baru pulang dari bermeditasi?"
"hmm"
mendengar balasan sangat singkat darinya membuat Jing Yue menjadi kesal dan menarik tangannya dari tautan mereka "kau menyebalkan sekali!"
Du Libai berhenti dan mengarahkan tangannya pada Jing Yue "kenapa kau menjadi marah? sini, bukankah penglihatanmu buruk di malam hari?"
"tidak perlu bergandengan! aku bisa jalan sendiri mengikutimu!" Jing Yue memandang Du Libai sambil berkacak pinggang
Du Libai menghela nafas dan melanjutkan perjalanan mereka dengan tenang
Jing Yue ingin memastikan satu hal lagi jadi dia kembali bertanya pada Du Libai "Apa nenek Du juga mengetahui bahwa akulah yang memberinya obat malam itu?"
Du Libai menatapnya sekilas dan kembali memandang kedepan "tidak"
"kau tidak memberitahunya?" Jing Yue berfikir bahwa Du Libai telah memberitahukan ini pada nenek Du
Du Libai kembali memandangnya heran"bukankah kau sendiri yang membuat perjanjian untuk kita berdua saling merahasiakan identitas masing masing?"
Jing Yue memang mengingat itu, tapi dia tidak menyangka Du Libai bahkan merahasiakan ini dari neneknya
"ah, aku hanya tidak menyangka kau juga merahasiakan ini dari nenek Du" Jing Yue menatap Du Libai dengan senyuman tulus
Du Libai terpaku sejenak melihat Jing Yue, tak lama dia kembali melihat kedepan "Aku tidak pernah mengingkari janjiku",
Jing Yue kembali tersenyum dan menepuk pundaknya sok akrab "Itu bagus!"
[Kau benar benar aneh, kalemarin kau membencinya, kemudian kau takut dengannya, tadi kau marah dan sekarang kau bertingkah seperti teman akrabnya]
'hoo... benarkah?' Jing Yue tidak terlalu memperdulikan ucapan sistem
Perjalanan yang tadi sunyi telah di isi dengan pertanyaan pertanyaan dari Jing Yue yang dibalas singkat oleh Du Libai
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Dengan Sistem Apoteker
FantasiaRafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung menggunakan sepeda motornya, dia terjatuh ke dalam jurang yang terdapat sungai deras dan akhirnya meni...