"apa yang kamu lakukan di sini?"
Du Libai memandangi sosok didepannya, seorang remaja terduduk di tanah menatap ke arahannya dengan mendongak
rambutannya hitam kecoklatan dengan warna mata dan alis yang serasi dengan rambutnya, kulit putihnya putih pucat akibat sinar rembulan dan bibirnya yang berwarna pink segar terlihat sangat harum
Jing Yue dengan cepat berdiri dan buru buru membuat alasan "ahh ehh itu aku sedang mencari angin karena sangat panas di kamar, dan kemudian aku melihatmu! hehe!"
Jing Yue menggaruk kepalanya sambil cengengesan, Du Libai memandang wajahnya datar kemudian memandang arah rumah Jing Yue
memang jarak rumah mereka berdua tidak jauh tapi tidak bisa di bilang dekat "mengapa kamu menggunakan jubah?"
Jing Yue menjadi kaku, dia bilang dia ingin mencari angin tapi malah menggunakan jubah, apa itu aneh? "cuaca sangat dingin di malam hari jadi aku membutuhkannya"
"kau kelaur malam malam seperti ini? apa orang tuamu tidak akan khawatir?" Du Libai memandang wajah Jing Yue masih dengan ekspresi datar
"hehe... aku keluar diam diam dari rumah, jadi mereka tidak tau, lagipula aku sudah besar, keluar malam itu harusnya wajar bukan untuk laki laki?" Jing Yue tersenyum dan melipat tangannya di depan dada
Du Libai dengan polos memandang Jing Yue kebingungan "kau? laki laki?"
DUARRRR!!
ekspresi yang tadinya konyol langsung berubah tajam
"apa maksudmu!? apa kau mengira aku perempuan!?" dia dengan marah menunjuk ke wajah Du Libai
Du Libai yang merasa salah bicara pun terdiam, dia dengan tenang berkata "kau terlihat cantik dan suaramu merdu, jadi aku sedikit meragukan jenis kelamin mu"
Dengan amarah yang memuncak, Jing Yue mengangkat lehernya dan menghadapkannya tepat di wajah Du Libai "kau buta!? apa kau tidak bisa melihat apa ini!?" ucap Jing Yue sambil menunjukkan jakunnya
Du Libai terdiam, dia bisa melihat tonjolan kecil di leher ramping Jing Yue, dengan tenang dia memajukan kepalanya dan mengendus leher Jing Yue "wangi"
Jing Yue yang terkejut langsung mundur, kemudian mengambil sebuah batu dan langsung melemparkannya pada Du Libai
"apa apaan kau!? menyebalkan! sudahlah aku akan pulang saja!" Jing Yue dengan penuh emosi berbalik untuk pulang
Namun langkahnya terhenti melihat jalanan gelap yang sunyi
'pinjamkan aku mata malammu lagi kumohon...'
[Bukankah sudah ku bilang? mata malamku tidak bisa bertahan lama, saat ini kamu masih di level 0 untuk membuka fitur seperti mata malam kamu harus naik ke level 20 setidaknya]
Dengan ragu Jing Yue melangkahkan kakinya berjalan, namun mundur kembali dan terus seperti itu
Du Libai sedari tadi memperhatikannya dan menyadari bahwa Jing Yue takut kegelapan
"aku akan mengantarmu" Du Libai tiba tiba berada di sebelahnya dan menggenggam tangannya
Jing Yue hanya memandangnya kesal namun tidak menolak ajakannya dan mereka terus berjalan
"kau takut gelap?"
mendengar itu Jing Yue memutar kepalanya membelakangi Du Libai
"huh! aku memiliki penglihatan yang buruk jadi sulit bagiku untuk melihat jika tidak ada cahaya!"
[hmm... wajahmu sangat meyakinkan ketika kamu mengatakannya]
'diamlah!'
Mendengar itu Du Libai menggenggam tangan Jing Yue lebih erat
KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi Dengan Sistem Apoteker
FantasyRafka, seorang mahasiswa berumur dua puluh tujuh tahun yang lagi lagi gagal dengan nilai terendah di kampus nya, saat pulang dengan keadaan murung menggunakan sepeda motornya, dia terjatuh ke dalam jurang yang terdapat sungai deras dan akhirnya meni...