2. Nate Alexander

120 13 7
                                        

Nate Alexander melangkahkan kaki masuk ke dalam Club bersama teman-temannya, Randy dan Luke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nate Alexander melangkahkan kaki masuk ke dalam Club bersama teman-temannya, Randy dan Luke. 

Duduk di salah satu sofa, Nate melirik ke arah jam tangannya. Waktu menunjukan masih jam 11 malam. 

Nate mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru Club sambil menekuk lengan kemeja nya. Malam ini Club cukup ramai. Mungkin karena hari Jumat dan hari ini adalah weekend untuk bersenang-senang. 

"Cheers, Nate" ucap Randy memberikan Nate gelas berisikan minuman alkohol berkadar tinggi. Nate mengangkat gelasnya untuk cheers bersama Randy dan Luke tanpa berkata apa-apa. 

Dia menegak minumannya sedikit dan bersandar pada sofa. Kelelahan. 

Menjadi pemilik salah satu startup terkemuka sungguh melelahkan. Banyak masalah yang muncul setiap hari, membuat dia tidak bisa bernafas. Ujung-ujungnya, dia membutuhkan alkohol untuk dapat tidur nyenyak. Malah kalau perlu, membawa wanita untuk tidur bersamanya. 

Tak lama kemudian, tiga orang perempuan dengan baju minim menghampiri Nate dan teman-temannya. Mengajak mereka mengobrol. 

"Hai, boleh duduk disini?" ucap salah satu perempuan itu kepada Nate. 

Nate tidak menjawab, hanya tersenyum mengiyakan. 

Memang sangat mudah mendapatkan perempuan di Club. Hanya perlu berparas tampan dan mapan, membuka botol alkohol mahal, dan para perempuan pasti akan datang menghampiri satu persatu. 

Nate sebagai pria normal juga terbuka saja. Mau pegang-pegang? Boleh. Mau cium? Silahkan. Mau ditarik ke kamar? Dia juga tidak menolak. 

Peraturannya hanya satu, tidak ada perasaan. Hanya one night stand. Itupun kalau Nate tertarik juga. 

Karena sampai dengan saat ini, dia belum menemukan tambahan hati yang sesuai. Isi di kehidupannya hanya bertemu perempuan yang banyak tingkah, banyak drama, atau hanya menginginkan uangnya saja.

Salah satunya seperti perempuan disampingnya ini. Dia membuka minuman botol yang ada di meja Nate dan menuangkan isi botol tersebut ke gelas perempuan itu sendiri. Perempuan itu lalu mengerling ke arah Nate. 

"Sendirian aja kesini?" tanya perempuan itu sambil mengelus paha kanan Nate. Dia juga mencondongkan badannya, memperlihatkan belahan dada yang cukup terbuka. 

Nate meneguk minuman di gelas hingga tandas dan mengisinya kembali. "With my friends" jawab dia. 

Tidak tertarik oleh perempuan disampingnya yang melemparkan dirinya hanya demi minuman gratis, Nate mengalihkan pandangan ke penjuru Club. 

Makin malam, keramaian Club makin menggila. Ada yang berciuman, ada yang menari, bahkan ada yang sudah terkapar mabuk. 

Hingga pandangan manik mata Nate menangkap satu sosok perempuan. 

Claire & NateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang