19. Finding a way

24 2 0
                                    

Tangan Nate menyentuh sakelar lampu nakas. Dia meredupkan cahaya di lampu itu agar tidak terlalu silau bagi Claire yang tengah terlelap. 

Nate mengulurkan tangan dan membelai rambut kekasihnya. Dia melihat kening Claire yang mengerut dalam tidur karena tidak merasa tenang atas kejadian yang baru saja dialami. 

Nate menghela nafas dan mengambil ponselnya. Dia berjalan keluar kamar dan menghubungi teman-temannya. Beberapa saat yang lalu, dia mengirimkan foto-foto tersebut ke Randy dan Luke, meminta bantuan mereka untuk mencari dalang dibalik semua ini. 

Mereka bertiga memang termasuk orang yang disegani. Randy mempunyai informan dimana-mana khususnya dunia malam. Kebiasaan yang suka clubbing membuat Randy banyak mengenal orang dari bartender, pengunjung hingga pemilik club. Sedangkan Luke, meskipun tampak paling biasa saja di antara mereka bertiga, mempunyai koneksi orang kepolisian dan TNI. Jadi meminta bantuan kedua temannya itu adalah opsi terbaik yang harus dilakukan saat ini. 

Nate sendiri juga cukup disegani. Dia menguasai segala jenis pertarungan, mulai dari boxing, taekwondo hingga karate. Selain sangat tangguh, Nate juga sangat pintar. Itu sebabnya dia dapat meraup keuntungan yang besar dengan bisnis yang dia bangun sendiri di bidang keuangan. Koneksi yang dipunyai Nate berada dimana-mana. Jadi, seharusnya dia dapat dengan mudah mendapatkan pelakunya. 

Beberapa saat nada berdering, muncul whatsapp call conference dan terdengar suara Randy maupun Luke. 

"Jadi gimana bro? Ini udah parah banget" kata Luke di seberang sana. 

"Gila sih, gue ga pernah ketemu orang sampe se-obsesi ini" ujar Randy. 

"Tapi kayaknya kita harus ngomong sama Claire dulu ga sih? Posisinya Claire disini yang distalking. Mungkin dia ga nyadar aja orangnya siapa" kata Luke. 

Nate memasukan tangannya di saku celana, nampak berpikir.

Sebenarnya, niatan awal Claire dan Nate untuk memancing pria itu keluar lebih dari sebatas mengirimkan pesan sudah berhasil. Pria itu bahkan sudah menghampiri Claire ke apartmentnya. Seharusnya, lebih mudah untuk diringkus. 

Tapi bila yang mengirimkan surat itu hanya petugas kurir biasa? 

Sama saja ujung-ujungnya mereka menemukan jalan buntu. 

"Untuk sekarang gue harus jamin keselamatan Claire. Dia bisa di datengin kapan aja" ucap Nate. 

Maksud Nate adalah menjaga Claire jangan sampai kekasihnya itu diculik dan disakiti. Sekarang pelakunya sudah tahu keberadaan apartment dan kantor Claire. Dia sudah berada sangat dekat dengan mereka saat ini. 

Dan bila sudah seperti ini, tidak mungkin stalker itu datang lalu hanya menyapa berkenalan bukan? Pasti ada tujuan untuk mencelakai Claire lebih lagi.

"Bener bro. Lo jaga Claire dulu sambil gue tanya-tanya orang di club Matt ada yang mencurigakan atau ga." ucap Randy. 

Nate nampak menimbang, lalu berkata. 

"Ga perlu bro. Kita tentuin langkah selanjutnya besok. Besok kumpul di rumah gue ya. Betul kata Luke, kita harus tanya Claire dulu baru tahu harus mulai darimana" ucap Nate. 

Randy dan Luke langsung menyetujui dan mematikan sambungan telefon itu. 

Nate memasukan ponsel dan kedua tangannya ke saku celana. 

Menatap cahaya kota, dia tengah mempertimbangkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Terlalu banyak teka-teki yang tersebar hingga dia tidak bisa menyimpulkan apapun. 

Pertama, dari laki-laki bertudung jaket dan masker hitam yang memasukan obat ke dalam minum Claire. 

Kedua, perempuan yang menelepon Matt untuk booking kedatangan laki-laki itu. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Claire & NateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang