[Mature Content. 21+] [Published setiap hari Selasa & Jumat jam 19.00]
Claire menangkap pergelangan tangan pria yang hendak menyentuhnya itu.
"Jangan coba-coba sentuh gue." ucap Claire dingin lalu menghempaskan tangan pria itu dengan kasar.
Pria...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Claire memberhentikan mobilnya di sebuah bangunan kantor bertingkat. Petugas vallet langsung menghampiri dan membukakan pintu untuknya. Dia mengambil tas, mengecek ulang penampilannya dan turun dari mobil.
Seorang pria muda menunggunya di lobi.
"Morning, Miss Claire" ucap Ray sambil sedikit membungkuk. Dia adalah corporate secretary baru yang ditunjuk mendampingi Claire.
Claire hanya tersenyum kepada pria yang lebih muda darinya itu dan dengan cepat melangkah masuk.
Penampilannya berhasil membuat banyak mata memandanginya.
Blouse putih satin dan celana panjang hitam yang melekat sempurna. Rambut dengan highlight coklat yang panjang bergelombang. Kedua mata yang indah namun juga tajam. Hidung yang mancung. Bibir yang tipis. Tinggi badan yang semampai. Tak lupa, juga senyumnya yang indah.
"Siapa aja yang udah datang?" tanya Claire sambil berjalan menuju lift diikuti Ray.
"Belum ada yang datang, Miss" jawab Ray menekan tombol lift.
Claire melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih ada waktu setengah jam lagi.
"Bagus. Semua nya udah siap kan?" tanya Claire memasuki lift. Ray mengikuti dan menekan lantai 24. Dia lantas menjawab, "Sudah. Apa masih ada yang perlu disiapkan?"
Claire menggeleng, "Tidak ada sejauh ini"
Perempuan itu terdiam sejenak lalu melirik ke arah Ray.
"Oh iya, Ray-" ucap Claire yang membuat Ray menoleh ke arahnya.
"Udah gue bilang kan panggil nama gue secara langsung. Jangan ada embel-embel Miss. Ga enak di dengar." gerutu Claire lalu melangkah keluar saat pintu lift terbuka.
Ray hanya tertawa kecil dan ikut melangkah keluar bersama Claire.
*
"Terima kasih banyak atas kepercayaannya. Akan kami submit proposalnya segera" ucap Claire sambil menjabat tangan client di hadapannya.
Mereka mengangguk kemudian pamit untuk undur diri. Ray mengantar kepergian client nya itu keluar ruangan. Hingga tidak terlihat, Claire kembali ke ruangannya dan menghempaskan diri di kursi kerja.
Ruangan kerjanya cukup luas dengan dinding berlapis kaca untuk memudahkan Claire melihat para karyawan dan juga pemandangan kota. Berisikan meja kerja dan sofa, membuat ruangan itu semakin nyaman dipakai untuk bekerja maupun berbincang santai.
Agusta's Entreprise merupakan perusahaan export import yang didirikannya dalam 3 tahun terakhir. Memasuki usianya yang ke 25 tahun ini, Claire berhasil bertahan dan mendirikan perusahaan miliknya sendiri. Tidak mudah, namun akhirnya dia bisa mencapai titik stabil.