16. Singapore's Trip

86 10 4
                                    

- Singapore -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Singapore -

Di dalam kamar hotel tersebut, terlihat satu pasangan yang tengah duduk di sofa kamar dan masing-masing berkutat dengan laptop mereka. 

Selama beberapa hari ini, mereka memang berada dalam satu ruangan hotel namun berbentuk penthouse. Penthouse itu mempunyai dua kamar. 

Jadi, setiap hari yang berlalu diisi dengan mereka yang berkerja di ruangan yang sama dan tidur di kamar yang berbeda.

Sial benar asisten Claire yang bernama Ray itu. 

Entah apakah dia tahu kebersamaan Nate dan Claire di Singapura atau tidak, namun orang kepercayaan Claire itu yang mengatur tempat tinggal mereka pada perjalanan bisnis kali ini.

Sebenarnya hal ini ada sisi yang baik dan juga buruk. Sisi buruknya dia tidak dapat tidur bersama Claire. Sisi baiknya dia dapat menahan gejolak nafsu nya karena tidak bersama Claire. 

Karena Nate juga merupakan pria normal. Dia sedang berusaha sebaik mungkin untuk menahan diri tidak melewati batas yang Claire buat dalam hal sex. Apalagi melihat kekasihnya yang menarik dalam hal visual.

Kini kedua pasangan itu tengah fokus pada laptop mereka masing-masing. Nate tengah melakukan perkerjaannya dengan grafik hijau merah di layarnya. Sedangkan Claire melakukan panggilan rapat secara online

"Yeah, please look at the details that I've sent you before. We decided to put the Logo at the front." kata Claire sambil sibuk membuat proposal. 

Claire kemudian berhenti mengetik, tengah berfokus mendengarkan suara di seberangnya. 

"Sure. You can call me if you have any question. Thank you and see you later" ucap Claire sambil menyudahi panggilan. 

Perempuan itu kemudian menutup laptopnya dan menghela nafas. 

Nate melirik ke arah Claire dan mengusap rambut kekasihnya itu. 

"Tough day, huh?" ucap Nate. 

Claire mengangguk kelelahan. 

Mereka sudah berada di Singapura selama tiga hari dan sejak mereka sampai di negara asing tersebut, Claire tidak berhenti berkerja. Dalam sehari dia bisa mempunyai 4-5 meeting dengan pihak yang berbeda. 

Claire memang berusaha untuk menyelesaikan perkerjaannya dengan cepat, apalagi dengan ditemani Nate seperti ini. Di satu sisi dia merasa lebih bersemangat karena didampingi kekasih tampannya itu. Namun di sisi lain dia merasa bersalah karena Nate membuang banyak waktu untuk dirinya. 

Nate sendiri juga kelihatan sibuk. Berbeda dengan Claire, dia tampak bisa mengontrol jadwalnya dengan baik. Meskipun sesekali dia terlihat berkutat serius dengan laptopnya, namun dia tidak pernah meninggalkan sisi Claire sedikitpun. 

Sebagai sesama pasangan yang workaholic, tentu penting untuk mengerti kesibukan satu sama lain. Dan Nate terlihat baik-baik saja berkerja dari luar negeri menemani kekasihnya ini. 

Claire & NateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang