6. The Pervert

106 12 4
                                        

Kembali ke apartmentnya, Claire langsung menutup pintu. Dia mengambil nafas sebanyak-banyaknya, menormalkan detak jantungnya yang cepat. 

Astaga, Nate benar-benar membuatnya berdebar! 

Claire melangkahkan kaki kearah dapur, mengambil air putih dan meminumnya hingga habis. 

Tak disangka, Nate berada di satu bangunan apartment yang sama. Hanya berbeda lantai saja. Claire berada di lantai 21, Nate berada di lantai 22. 

Sungguh kebetulan yang membuat perasaan Claire bercampur aduk. Dia akan sering bertemu dengan Nate.  

Claire menghempaskan diri di sofa. Dia kemudian mengeluarkan ponsel dan memeriksa chat yang masuk. Banyak pesan dari teman-temannya yang menanyakan kabar Claire hari ini. 

'Claire! Bales dong gue khawatir nih!' - Tania

'Masih tidur kali orangnya? kemarin kan dia mabok parah' - Paula

'Gue gamau tau Claire. Kalo lo belum bales dalam 30 menit, gue cari si Nate itu sampe ketemu!' - Tania

Claire mengetik membalas pesan teman-temannya.

'I'm okay, guys' - Claire

Tak menunggu lama, pesannya langsung terbalas.

'Akhirnya orang yang di cari muncul juga' - Renata

'Lo ga kenapa napa kan???' - Tania

'Ga kenapa-napa. Aman' - Claire

'Gilaaa. gue lega bangett' - Tania

'Udah gue bilang kan Tan, si Claire juga suka! :P' - Paula 

Claire mengernyitkan dahi.

'Maksud lo? Kemarin ada apa sih kok kalian ninggalin gue sama Nate!' - Claire 

'Mana ada kita ninggalin lo' - Paula

'Orang lo nya yang gamau. Diem diem suka ya? :))' - Renata

'???' - Claire

'Lo lupa? lo kan gamau pulang sama kita!' - Paula

'Lo malah nyium Nate, Claire! di bibir lagi!' - Tania

Deg!

Jantung Claire terasa berhenti. Mulutnya sedikit ternganga. Jadi, dia duluan yang mencium Nate?

Apakah... pada akhirnya dia benar-benar melemparkan diri ke Nate secara tidak sadar? 

Dia gila. Dia pasti sudah gila. Mukanya menjadi merah padam saat ini. 

Claire melemparkan ponselnya ke sofa dan mengambil bantal.

"Aaaaaakh!" teriak Claire terendam bantalan sofa. Dia memukul bantalan sofa itu melampiaskan kekesalannya karena tidak bisa memukul Nate secara langsung. 

Perasaannya bercampur aduk. Dia merasa sangat malu, kesal, senang, menyesal. Intinya semua perasaan tercampur jadi satu. 

"Nate sialaaan!" teriakan Claire terendam sambil memukul bantalan sofa dengan keras. 

*

Sehabis Claire kembali ke apartmentnya, Nate membuka ponsel dan mengirimi pesan kepada Randy dan Luke. 

'Bro' - Nate 

'Oi, bro. Asik banget nih kemarin yang bawa cewek pulang' - Luke

'Bener. Claire lagi yang dibawa pulang. Bangga gue.' - Randy

Nate berdecak. Jelas saja Randy dan Luke menyadari dia pulang bersama Claire. Dia langsung meninggalkan mereka berdua kemarin malam. 

'I want to make a scene di Club yang kemarin. Wanna join?' - Nate

Claire & NateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang