DUKUN CABUL
(Bagian 2)Malam itu selepas senja, Lastri sudah berada dalam rumah Ki Broto. Dibawakannya oleh2 berupa buah dan kopi serta dua bungkus rokok.
"Aku,ini ada sedikit rejeki terimakasih atas bantuan aki minggu lalu".
"Kau tak perlu seperti ini neng. Melihat keadaanmu membaik,aku cukup senang".
"Tidak aki,ini tak seberapa dibandingkan dengan bantuan Ki Broto. Sekarang suami saya sudah seperti dulu lagi".
"Hhhmmmm...begitu rupanya. Saya senang mendengarnya. Apakah ia sekarang sudah berangkat lagi?".
"Betul Ki. Ada tarikan ke Probolinggo dua Minggu".
"Hhhmmmm... baguslah kalau begitu".
Dalam hati ku Broto sendiri melihat dandanan Lastri dengan kaos merah ketat, yang tentu saja memperlihatkan buah dadanya yang besar. Membuat penisnya mengeras. Sesekali ia mencuri pandang tertuju pada dua titik itu.
"Neng Lastri, masuklah dalam kamar. Aku akan memberikan sesuatu yang lebih untukmu".
Lastri seolah menurut apa yang dimintanya. Ia pun masuk kamar dan duduk pada sebuah kasur kecil dilantai.
"Sekarang buka semua pakaianmu dan berdiri dengan kaki kau renggangkan".
Ia menuruti permintaan ku Broto. Ki Broto sendiri mengambil sebuah wadah yang telah ia letakkan beberapa lembar bunga dan arang. Dibakarnya hingga mengeluarkan asap yang begitu harum. Ditiupkannya asap pada seluruh tubuh Lastri. Hingga pada area selangkangannya ia hembuskan asap pada vaginanya. Matanya terbelalak melihat vagina Lastri yang begitu ranum ditumbuhi bulu-bulu lebatnya. Sesekali ia menekan ludah. Gairahnya sudah tak bisa tertahan lagi.
"Nah sekarang tidurlah dengan tertelungkup. Aku akan membalurimu dengan minyak ramuanku".
Lastri tertelungkup diatas kasur tipis. Bongkahan daging pantatnya yang bulat itu semakin membuat Ki Broto semakin bernafsu. Dibalurinya belakang tubuh Lastri dengan minyak yang ia oleskan di telapak tangannya. Matanya tertuju pada pangkal paha Lastri yang putih itu. Diusapkan dengan lembut hingga jarinya menyentuh vaginanya. Perlahan Lastri mulai mendesah menikmati setiap sentuhan pijatan Ki Broto.
"Hhhmmm... ssssshhh... aaahhh".
"Gimana rasanya neng?".
"Enak Ki... hhhmmmm".
Mendengar hal itu , tangannya semakin lincah. Dimasukan dua jarinya ke dalam lubang vagina Lastri. Pantatnya sedikit terangkat, dilebarkan kedua pahanya seakan memberikan jalan lebih leluasa bagi ku Broto. Perlahan pinggulnya terangkat,dan saat ini posisi Lastri dalam posisi nungging. Hal itu tak disia2kan Ki Broto untuk mengendus vaginanya dengan hidungnya.
"Sekarang memekmu semakin harum neng. Pasti suamimu sangat senang".
"Iyaaa kiiii... aaahhh...".
Desahannya semakin memburu saat lidah ku Broto menyentuh vaginanya. Tetesan cairan bening dan licin menetes disela sela belahan vaginanya.
"Boleh kan neng...?".
"Iyaaa akii... masukin ajaaa...".
Ki Broto mengambil ancang-ancang dengan mengarahkan penisnya untuk menusuk vagina Lastri dari belakang... bleeesss...
"Aaaaaawww... ssshhh...aaahhh".
Akhirnya penis Ki Broto telah tertanam dalam vaginanya membuat ia menjerit kecil.
Selanjutnya Ki Broto mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur. Sesekali kedua tangannya meremasi kedua pantat Lastri yang boleh dibilang montok itu.
"Ssssshhh... aaahhh...kau benar-benar menggairahkan neng Lastri. Akupun tergila gila padamu...".
Tidak lama setelah itu tubuh Lastri roboh dalam keadaan tengkurap. Ia tak mampu menahan kenikmatan itu. Membuat tubuhnya seakan tak bertulang. Ki Broto masih terus menggenjotnya.
Akhirnya ia cabut penisnya dan ia balikkan tubuh Lastri dalam keadaan terlentang. Tanpa menunggu lama, dilesakkan lagi penisnya.
Jadilah saat itu wanita yang bertubuh montok menjadi santapan Ki Broto. Ia meronta,menarik segala apa yang didekatnya. Lenguhan nafasnya... jeritan panjang... matanya yang setengah terpejam hanya memperlihatkan bola mata putihnya.
Sesaat kemudian tubuhnya mengejang... ototnya seakan kaku. Dijepitnya kedua pahanya membuat Ki Broto pun tak berdaya. Penisnya seakan terjepit dan diisap lebih dalam.
"Ooooowwwwhhh...kiii...sayaaaaa
keluuaar... aaakkkhhh...aaaww..".
Disaat bersamaan itu juga dirasakannya lubang vaginanya disembur air hangat. Memenuhi seluruh lubang vaginanya. Ki Broto
juga telah mencapai klimaksnya.
Tubuhnya lemas, menindih Lastri yang masih terengah-engah. Dijilati buah dadanya dan diremasnya.
"Akii...aku masih kuat dan hebat aja..".
"Hhhmmmm...itu harus dong. Itu kan salah satu penyembuhan untukmu. Gimana rasanya?".
"Hhhmmmm...aku tak menyangka aku begitu hebat dan kuat. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa".
"Sekarang bersih2lah dulu. Nanti akan kuberikan minyak urut untuk suamimu agar lengket terus padamu".
Setelah segalanya usai. Mereka kembali ke ruang tengah.
"Kalau boleh aku katakan. Beberapa hari yang lalu kenapa suamimu begitu acuh padamu karena aura dirimu telah ditutup oleh janda muda itu. Seolah olah suamimu tak tertarik lagi padamu. Namun tak usah khawatir. Aku telah membukanya kembali dan kembalikan pada si janda itu. Lihat saja nanti bila suamimu pulang. Tapi kau harus ingat, pantangannya adalah semua ramuan dan minyak yang aku berikan jangan kau gunakan untuk memikat laki2 lain. Bila kau langgar, semua akan musnah dan aku tak bisa berbuat apa-apa".
"Iya Ki, saya janji ini semua untuk suami saya. O iya Ki, saya punya temen, katanya mau bertemu Ki Broto".
"Hhhhmmm... dimana dia sekarang?".
"Ia masih di jakarta".
"Kerja apa dia disana?".
"Anu Ki...ia di panti pijat".
"Hhhmmmm...datang saja kesini. Malam hari seperti saat ini".
Pikiran Ki Broto tentu saja berkeliaran dan membayangkan seperti apa wanita panti pijat.
"Baiklah Ki,nanti saya sampaikan. Saya pamit ya Ki Broto".
"Iya...iyaaa..hati2 dijalan ya neng".
Ia memperhatikan dari belakang setiap langkah kaki Lastri, terutama pantatnya yang membuat penisnya berdiri lagi.
"Benar2 wanita yang menggairahkan. Aku sendiri tak kuasa menahan gairahku bila ia berada didekat ku. Hanya laki laki yang bodoh yang menyia2kan dirinya".
***
Nah bagaimana kisah teman dari Lastri yang akan dikenalkan pada Ki Broto?
(Bersambung)
![](https://img.wattpad.com/cover/362819522-288-k442980.jpg)