ABG
(bagian 2)Seperti yang telah dijanjikan,aku menemuinya untuk berjumpa dengannya dan sore itu aku ajak dirinya ke sebuah hotel.
Saat masuk kamar ia sedikit canggung. Aku ajak ngobrol2 sedikit untuk membuat dirinya merasa nyaman. Apalagi ketika kugenggam tangannya. Ia hanya diam, selanjutnya adalah kucium bibirnya. Tanganku sepertinya tak bisa lepas dari buah dadanya.
"Buka ya kaosnya". Pintaku.
Ia segera menarik kaosnya keatas,aku sempat terperangah dengan dua buah daging yang indah itu. Puting kecil dengan lingkungan warna coklat disekelilingnya. Aku meraba perlahan.
"Tetek kamu bagus Mia...aku jadi...".
Aku tak meneruskannya, segera kujilati seluruh permukaan buah dada itu.
"Ssssshhh... aaahhh...ooommm..
...enak oomm...". Diremasnya rambutan kepalaku dan lebih ditekannya.
Melihat reaksinya,aku menanggalkan semua pakaianku. Saat sudah telanjang bulat itu. Diperhatikannya tubuhku.
"Hhhmmmm...".
"Kenapa...mau pegang..?".
"Hehe...".
Dipegangnya penisku dan dikocoknya.
"Kamu curang ya".
"Curang gimana om?".
"Kamu megang punya aku tapi aku belum megang punyamu".
"Tapi jangan dicolok ya om..".
Perlahan ia melorotkan celananya hingga dirinya benar-benar bugil. Aku sempat menelan ludah saat kusaksikan tubuhnya yang terlentang. Selangkangan tempat dimana vaginanya berada ditumbuhi bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Tampak garis tengah diantara bibir vaginanya.
Aku tindih tubuhnya dan kucium bibirnya.
"Kau benar-benar cantik Mia. Tubuhmu sempurna, menggairahkan sekali. Aku ingin mencumbui semuanya"
"Iiiihhh...om janji ya yang tadi"
"Iyaaa...cuma aku jilatin aja koq".
Aku beringsut dan kuhadapkan wajahku pada selangkangannya. Kubuka pahanya. Kuraba perlahan permukaan bibir vaginanya. Selanjutnya kujulurkan ludahku. Tubuhnya tersentak seketika saat ujung lidahku menyentuh vaginanya.
"Aaaawww... ssssshhh.. aaahhh ".
Rambutku dijambak dan berusaha menjauhi kepalaku. Walaupun pada akhirnya ia pasrah dan membiarkan bibir dan lidahku bermain2 pada area vagina dan pangkal pahanya. Aroma vaginanya membuatku semakin bernafsu. Mulai terdengar desahan nafasnya.
"Sssshhh... aaahhhh...ooommm...
eeennaaaak... baaaanget....".
Cairan bening dan licin mengalir diantara bibir vaginanya. Kujilati.
"Oooowwwhh...ooommm...miiaaa
... aaaaaawww...".
Aku tau ia telah mencapai klimaksnya. Aku merangkak keatas dan kuciumi bibirnya.
"Gimana rasanya? Enak?".
"Iyaaa...Mia baru kali ini ngerasain kayak gini...".
"Mau lagi...?".
"Hhhmmmm...iya nanti dulu ya. Gantian dong sekarang giliran Mia".
Aku tau maksudnya. Sekarang aku terlentang dan menunggu aksi dia berikutnya.
Giliran penisku yang sekarang dalam mulutnya. Ternyata ia begitu pintar sekali. Melebihi saat di mobil beberapa hari yang lalu. Kepala penisku dijilatin dengan memutarkan lidahnya. Hingga mengeluarkan suara-suara...
"Aaaaakkkhh...miiiaaa... kamu pintar sekalliiii... aaaaahhhh...".
"Hhhmmmm... kontol om bikin Mia gemes sih ...".
"Ntar kalo keluar gimana?".
"Keluarin aja om...om suka dimana?".
"Pengen dijepit tetekmu itu ".
"Iyaa...".
Kembali ia mengulum penisku. Hingga ia lesakkan menyentuh kerongkongannya. Seraya diisap dan disedotnya.
"Udah dulu Mia.... istirahat dulu ya. Biar gak cepet keluar. Aku gak nahan deh sepongan kamu itu".
Ia beranjak dan menindih tubuhku. Buah dadanya yang besar itu seakan terjepit diantara tubuh kami. Digoyangkan pinggulnya hingga vaginanya menyentuh penisku.
"Aaaaaawww...sakit "
Ia berhenti sejenak seraya mengangkat pinggulnya, kemudian ia rapatkan lagi dan menggoyangkan pinggulnya lebih perlahan.
Tubuhnya aku balik dan saat ini aku duduki tubuhnya serta kuletakkan batang penisku diantara buah dadanya. Ia ikut membantu dengan menjepitnya. Pinggulku maju mundur. Tentu saja hal itu membuat kenikmatan tersendiri. Walaupun belum bisa dijepit vaginanya. Namun dengan buah dadanya yang besar itu, mampu membuatku merasakan kenikmatan tersei. Sesekali aku masukkan penisku dalam mulutnya, kemudian dijilatinya. Berulang ulang hingga klimaks itu tak dapat kutahan.
Menyembur lah cairan putih dan kental itu. Mengenai wajah,leher dan buah dadanya. Kuusapkan penisku pada seluruh permukaan dadanya.
"Sssshhh... aaahhh... hhhhmmm".
"Gimana rasanya om..?"
"Enak banget Mia. Aku gak nahan dengan jilatan lidahmu itu".
"Abisnya..kontol om bikin Mia gemes. Rasanya pengen gigitin terus".
Akhirnya aku rebah disisinya,tak luka tanganku selalu tertelungkup pada vaginanya yang hangat.
***
Saat istirahat aku ajak ia makan pecel lele seberang hotel. Membeli beberapa cemilan dan kembali ke hotel.
Kami mengulanginya lagi. Dengan posisi tubuhnya diatasku. Salin jilat dan gigit. Berakhir untuk keduakalinya maniku menyembur dalam mulutnya.
***
Akankah aku bisa menerobos keperawanannya?
Nantikan kisah selanjutnya.
(Bersambung)
