10

26.4K 37 1
                                    

DUKUN CABUL
(Bagian 3)

Mereka bertiga telah menikmati kopi dan beberapa singkong rebus yang baru saja diambil dari pekarangan belakang rumah Ki Broto.
"Jadi ini temanmu itu neng. Namanya siapa?".
"Eti,Abah".
"Oowh Eti,kerja dimana?".
"Jakarta".
"Dikantor apa pabrik?".
"Anu Abah..eee...di..panti pijat".
Etia menjawab malu2.
"Gak usah malu-malu gitu. Saya ngerti koq. Biar tamunya rame ya."
"He eh..".
"Hhhmmmm...ya abah gak bisa janjiin muluk2 ya,tapi tanya aja ke neng Lastri".
"Pokoknya mah Eti,nurut aja yang aki bilang". Lastri menambahkan.
"Terimakasih Abah".
"Maaf,pijatnya sekalian dengan Plus2nya gak?".
"Ya tergantung tamunya".
"Baiklah kalo begitu. Kamu masuk kamar dulu aja. Nanti saya nyusul. Neng Lastri tunggu disini ya,apa mau ikut sekalian?".
"Disini aja Ki,sambil ngerokok".
"Nanti kalo mau masuk,ya masuk aja. Pintunya gak saya kunci.
Ki Broto memasuki kamarnya dan didapati Eti tengah duduk disisi kasur lantai.
"Saya mau lukurim tubuh kamu pake minyak ramuanku. Kamu ganti pakaianmu dengan kain yang dimeja itu. Lalu tengkurap ya".
"Iya Abah".
Dengan rasa malu2,Eti menanggalkan seluruh pakaiannya dan berganti dengan kain yang ia lilitkan pada tubuhnya.
Melihat proses penggantian itu Abah memalingkan wajahnya. Namun saat ia kembali. Matanya terbelalak. Bagaimana tidak,tubuh putih mulus yang montok itu terlihat jelas pinggul yang menaungi dua buah pantatnya.
Ia menuangkan minyak pada bagian kaki hingga betis Eti dan mulai memijatnya.
"Sengaja saya lumuri tubuhmu ini,agar aura dirimu terbuka. Menyegarkan  tubuhmu agar merasa nyaman. Perlahan pijitannya mulai merambah pahanya.
"Minyak Abah anget banget. Kaki saya koq ngerasa enak ya".
"Ini minyak bukan sembarang minyak. Khusus saya yang meraciknya. Enak kan?".
"Iya Abah...enak..".
"Saya mau nanya".
"Tanya apa Abah?".
"Dalam pijatanmu itu,apa kamu juga ngemut punyanya tamu kamu?".
"Ya tergantung. Kalo ada yang minta emut ya saya emut".
"Kamu telan gak airnya".
"Enggak, kenapa?".
"Mmmm... maksud saya,telanlah walau sedikit. Maksudnya adalah sebagian dari tubuh mereka sudah berada dalam tubuhmu dan itu sebagai pengikat agar ia selalu datang padamu".
"Ooooww...gitu ya,saya gak tau..".
Tangan ku Broto semakin menuju pangkal paha Eti, sesekali menyentuh vaginanya. Saat menyentuh itu ia gunakan ujung jarinya untuk menusuk lubang vaginanya. Nafas Eti mulai memburu dengan desahan yang ia tahan.
Mengetahui hal itu,Ki Broto meraih pantat Eti dan meremasnya. Selanjutnya dengan sekali tarik,maka lepaslah kain yang menutupi tubuh Eti.
Entah kapan Ki Broto melepaskan pakaiannya,ia telah dalam keadaan telanjang bulat dan menduduki paha belakang Eti dan tangannya terus melumuri tubuh Eti dengan minyak seraya terus memijatnya.
"Gimana rasanya?".
"Hhhmmmm...enaaakk...".
Seraya terus memijat,penisnya ia gesek2an pada belahan pantat Eti.  Tentu saja membuat Eti menggeliat.
"Hhmmhh...ssshhh... aaahhh...geli
abaaah... hhhmmmm...".
"Pantatmu menggairahkan sekali neng...".
Kemudian ia beringsut kebawah dan selanjutnya merogoh vagina Eti dari bawah. Dirasakan vaginanya telah basah,ia membalikkan tubuh Eti. Dilihatnya Eti sudah semakin terbakar gairah. Diolesi bagian depan dengan minyaknya kemudian dipijatnya lagi. Meremas payudaranya yang licin oleh minyak.
"Ssssshhh... aaakkkhhh...abaaah
enak bangeeeet...".
"Hhhmmmm...".
Seketika itu juga Ki Broto menindih tubuh Eti dan melumat bibirnya. Eti yang sudah terbakar gairah membalasnya. Seluruh tubuhnya menjadi sasaran bibir dan lidah Ki Broto.
"Abaaah... aaaww...".
"Sekarang emut kontol saya ya".
"Iyaaa..".
Ki Broto bangkit dan hanya bertumpu pada lututnya. Sedangkan Eti dengan sigap melesakkan penis Ki Broto dalam mulutnya. Dijilati dan dikenyotnya.
"Kamu pintar sekali ngemutnya neng. Nanti pasti tamu kamu suka sekali".
"Hhhmmmm...kayak gini ya ". Seraya dikenyotnya dalam2 hingga Ki Broto menggeliat menikmati isapan Eti.
"Terus...yaaa...gitu... aaakkkhhh...
nanti telan yaaa... aaaaahhhh...".
Belum sempat ia selesaikan kata2nya,maka menyemburkan mani Ki Broto dalam mulut Eti. Sebagian ditelannya, sebagian lagi menetes diantara bibirnya. Terus dijilati batang penis Ki Broto.
"Kamu memang lihai sekali neng,saya gak bisa tahan lama langsung keluar ".
"Mmmm...masih keras Abah...".
"Mau..?".
Tanpa berkata apa-apa Eti merebahkan tubuhnya dan membuka lebar-lebar kedua pahanya.
Sebelum benar-benar diarahkan penisnya, Ki Broto mendekatkan wajahnya pada selangkangan Eti. Dan kemudian dijilatinya. Eti terkejut dan pinggulnya terangkat menerima perlakuan Ki Broto.
"Aaaakkkhhh...Abah apaiiiin...
memek etiiii.... sssshhh....aahhhh
yang atas abaahh...yaa ituuuu...
sssshhh... aaaahhhh...enaaaak..".
Selain itu, dimasukkan dua jarinya dan didorong keluar masuk. Membuat Eti semakin tak karuan.
Sesekali ditolaknya kepala Ki Broto,namun kemudian ditariknya lagi dan dibenamkan lebih erat.
"Udaaah abaaah...udaaah... cepetan masukin...".
Mereka tak menyadari bahwa sepasang mata mengawasi apa yang mereka lakukan. Lastri mengintip dari celah pintu yang tak seluruhnya tertutup. Tanpa disadarinya tangannya menelusup ke dalam celananya dan vaginanya mulai basah. Ia terbawa suasana. Dengan memberanikan diri ia memasuki kamar.
Ki Broto menyadari Lastri telah berada disisinya.
"Mau ikutan juga...?".
"Kalo boleh".
"Tentu saja boleh,dengan senang hati"
Lastri menanggalkan seluruh bajunya dan berbaring disisi Eti.
Eti sendiripun tak memperdulikan kehadiran Lastri, dirinya sedang terbuai oleh kenikmatan.
Secara bergantian Ki Broto menjilati vagina Lastri dan Eti. Mereka berdua saling bersahutan dalam desahan.
Puas dengan hal itu,Ki Broto merebahkan dirinya,dan selanjutnya Eti menduduki penisnya, adapun Lastri mengarahkan vaginanya pada wajah Ki Broto untuk dijilatinya.
Penis Ki Broto yang sudah berada didalam vagina Eti membuat pinggulnya berputar...maju mundur...naik turun. Sementara Lastri sendiri tak mampu menahan kenikmatan itu menjerit panjang saat klentitnya dikenyot Ki Broto.
"Aaaawww.... sssshhh... aaahhh".
Wajah Ki Broto basah oleh lendir vagina Lastri. Sesekali ia menghela nafas karena wajahnya tertutup selangkangan Lastri.
"Aaaakkkhh...abaaah...sayaaaaaakeeeluuaarrr.... oooowwwhhh...".
Ki Broto pun merasakan sebentar lagi klimaksnya akan datang,ia angkat pinggulnya seirama dengan goyangan pinggul Eti... crreeeet... crreeeet... crreeeet...tumpah ruah mengalir disela sela vagina mengalir pada penisnya mani putih dan kental.
Bersamaan itu pula Lastri menjerit panjang dan menutupi mulutnya dengan jarinya.
"Hhhhmmhhh... aaahhhh..."
Pertarungan bertiga yang melelahkan bagi mereka. Terkulai.
"Abah hebat banget sih bisa menghadapi berdua sekaligus".
Ujar Eti.
"Sekarang kalian buktikan sendiri kan ramuan saya...".
"Iyaaa ..saya juga udah merasakan koq. Suami saya aja sekarang lebih Joss. Enggak kayak dulu".
***
Menjelang tengah malam kedua wanita itu keluar dari rumah Ki Broto dengan wajah penuh kepuasan. Sedangkan Ki Broto sendiri bersiap2 hendak menuju terminal. Istrinya yang dari kampung tiba pada subuh menggunakan bus.
***
Apakah cerita dengan istri Ki Broto akan saya kisahkan disini?
(Bersambung)

Obsessed with sex 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang