15

14.6K 20 0
                                    

TANTE
(Bagian 1)

Saat keluar lift memasuki sebuah lorong menuju Unit apartemennya yang terletak diujung lorong.
Dipersilahkannya aku masuk.
"Masuk dik Leo. Maaf ya kalo berantakan. Tante belum sempat beres2".
"Terimakasih Tante. Waah..ini sih rapih banget Tante. Wangi lagi".
Jawabku.
"Aahh...kamu bisa aja. Tante buatkan kopi ya. Sebentar tante masak air dulu. Air yang ditermos udah enggak panas lagi".
"Gak usah repot-repot Tante. Biasa aja".
"Tante juga mau ngopi koq".
Kemudian ia masuk kamar mandi. Kudengar sepertinya ia sedang pipis. Tidak lama kemudian ia keluar.
"Eh sampe lupa nyalain AC". Dibukanya jendela sebentar kemudian ditutupnya lagi. "Biar hawanya keluar dulu".
"Tante,aku numpang dulu ya ke kamar mandi".
"Iya,lagian ke kamar mandi pake ijin segala..". Dengan perkataannya tersebut seraya tersenyum dan mengambil remote TV.
Saat aku keluar, rupanya ia sedang menyeduh dua cangkir kopi.
"Kita ngopi ya dik Leo. Dik Leo ngerokok gak?".
"Iya tan".
"Sambil ngerokok juga gak apa-apa koq. Buka aja jendelanya".
"Gak koq Tante, nanti aja".
"Gak usah sungkan-sungkan. Ya udah kalo gitu kita ngopi sambil nnton tv sama2 ya".
Aku duduk disampingnya pada sebuah sofa kecil didepan TV. Kebetulan saat itu sedang tayang drama Korea. Bagiku itu adalah hal yang membosankan. Tapi untuk menghargai dirinya aku ikut menyaksikan drama Korea itu.
"Dik Leo suka drakor?".
"Nnnggghh...yaa.. jarang sih nonton tante".
"Gak suka ya. Film apa sukanya?eksyen ya...atau semi pastinya..".
"Iih..Tante bisa aja deh..".
"Mau nonton yang semi? Ntar tante cariin ya..".
Ia mencari Chanel luar negeri yang menayangkan film semi luar negeri yang kebetulan dari barat.
Kami berdua nonton tak ada satu katapun terucap.
Adegan romantis pada sebuah rumah kayu diperbukitan. Sepasang pria dan wanita dalam sebuah kamar yang terhampar perbukitan.
"Hhhmmmm...film seperti ini bikin yang nonton ikut terbuai..".
"Iya tan".
"Kamu juga?".
"He eh...eh iya...".
Perlahan tangannya ditaruhnya diatas lututku. Digenggamnya erat,perlahan keatas menuju pahaku. Kugenggam tangannya. Mata kami beradu saling menatap.
Sedikit bibirnya terbuka dan kucium bibirnya.
"Leoo... hhhmmmm...cumbu tante sepuasmu sayang...".
"Iya tan... kita lepaskan sama sama Tante Silvi...".
Ciuman bibirnya makin liar. Ditindihnya diriku yang masih terduduk disofa. Selanjutnya ditariknya keatas kaosnya,dan terbukalah payudaranya yang sudah dalam keadaan tanpa bra.
Disodorkan buah dadanya kearah mulutku. Spontan saja kujilati.
"Ooohhh...yesss...Tante suka leeeooo... hhhmmmm...".
Selanjutnya adalah ditariknya keatas kaosku.
"Hhhmmmm...Tante suka tubuhmu Leo.. walupun tidak terlalu berotot tapi dadamu Tante suka...".
Dirabanya dadaku,ia beringsut sedikit dengan memainkan ujung lidahnya pada putingku.
"Mmmmhhh... aaaaahhhh...enak
tanteee...aduuuhhh...geliii...".
"Iiihhh kamu nih yaa... suaramu itu bikin Tante makin nafsu deh ".
Ia berjongkok dihadapanku, mencoba membuka celanaku,aku berdiri untuk memudahkan agar celanaku terlepas dan kemudian bersandar lagi pada sofa.
"Aaaiii...aaaiii...waaaw... hhhmmm...apakah ini leoooo....?".
Belum sempat aku menjawabnya,penisku sudah berada dalam mulutnya. Dimainkan lidahnya pada kepala helm penisku yang kemerahan itu.
Ia begitu menikmatinya.
"Tanteee...aaahhhh...ennnaaak...
taaaan....".
Tanganku meraih buah dadanya namun ditepisnya.
"Biar Tante aja yang kerja,kamu nikmatin aja...".
Aku hanya bisa pasrah dalam aksinya. Sesekali penisku dibenamkan hingga kepala penisku menyentuh kerongkongannya. Kemudian ditariknya...dan dikenyotnya kepala penisku. Kuremas rambutnya yang ikal. Kusingkap dan kuperhatikan bibir dan lidahnya bermain-main.
"Tanteeee...ak...akuuu...gak bisa nahan lamaaa....".
"Keluarin aja gak apa-apa...".
Detik2 berikutnya aku tak kuasa menahan hingga kedua kakiku seakan mengejang kaku... dibarengi saat itu pula... creeet... creeet... creeet...pancaran maniku menyembur dalam kerongkongannya. Sempat ia tersedak,kulihat ia beberapa kali menelan maniku. Sisanya dijilatinya batang kepala penisku. Sungguh kenikmatan yang baru kurasa meskipun aku sering juga disepong pacarku. Namun tante Silvi ini beda. Aku terkulai lemas disofa. Sementara ia membersihkan sisa2 mani dibibirnya.
"Hhhmmmm...kuat banget sih semburannya banyak lagi. Tante sampe keselek lho...".
"Hhhmmmm...aku gak bisa nahan kuluman Tante...".
***
Ku habiskan beberapa batang rokok pada balkon apartemennya dengan ditemani secangkir kopi. Aku tengok kedalam rupanya ia tertidur pulas di balik selimut dengan sedikit satu kakinya terlipat. Memperlihatkan pangkal pahanya yang menuju vaginanya.
(Bersambung)

Obsessed with sex 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang