DUKUN CABUL,INSAF
(Bagian 4,habis)Ki Broto menunggu kedatangan bus yang ditumpangi istrinya. Menurut jadwal tiba jam 4.30.
Dilirik jamnya,4.55. Mungkin terlambat sedikit.
Dengan sabar ia menunggu sambil menikmati secangkir kopi untuk mengusir hawa dingin meskipun ia memakai jaket tebal. Dari kejauhan sebuah bus memasuki terminal,ia yakin itu bus yang ditumpangi istrinya. Benar saja, diantara mereka yang turun nampak istrinya dengan menggembol sebuah sebuah tas ransel.
"Mas...lama nunggunya ya?".
"Baru aja,lagi ngopi. Mau ngopi sekalian gak?".
"Ora usah wes. Dirumah aja. Ayo pulang awakku selak kesel".
Setelah membayar kopi mereka menuju area parkir motor dan pulang. Saat perjalanan istrinya memeluk erat dirinya dari belakang.
"Aku kangen lho maass...".
"Rumangsamu aku ora po piye".
Digenggam tangan istrinya, yang kemudian ia arahkan menuju selangkangannya. Diremasnya penis Ki Broto yang sudah mulai mengeras.
"Maaass...aku yo kangen Iki lhoo".
"Ya nanti puas2in deh dirumah ".
Sesampainya dirumah.
"Mas,aku tak mandi dulu ya. Banyu kembangnya masih ada ?".
"Masih dong istriku sayaaang...apa mau mandi bareng?".
"Nanti aja,bar tempur Yo..".
Lasih, istrinya menanggalkan semua bajunya dan berganti dengan handuk yang ia lilitkan pada tubuhnya yang gemuk itu. Ki Broto sendiri telah berganti hanya mengenakan sarung dan kaos singlet. Terdengar suara nyanyi2 kecil istrinya mandi. Tidak berapa lama kemudian Lasih keluar dengan handuk dan rambutnya yang panjang tergerai sepinggang.
Dihampiri Ki Broto dan rebahan disampingnya.
"Pasienmu rame mas?". Sambil mengibaskan rambutnya.
"Yo lumayan. Cukuplah nanti buat kita pulang. Wangi temen awakmu dik".
"Yo mandi kembang to yooo...".
Tak ada suara, selanjutnya mereka sudah saling cium. Ki Broto melepaskan handuk yang menutupi tubuh Lasih, sementara Lasih sendiri melorotkan sarung Ki Broto. Saat itu pulalah batang penis Ki Broto yang keras dan kaku menjulang keatas. Digenggamnya penis suaminya.
"Maaasss...aku kangen Iki...".
Segera saja dilahapnya... dijilatinya... sesekali dengan kenyotan2 pada area kepalanya.
"Ssssshhh... aaahhhh... hhhmmm
...aku yo kangen emutanmu dik..".
Ia menarik tubuh Lasih dan meletakkan diatasnya. Jadilah mereka saat ini saling jilat. Vagina Lasih yang ditumbuhi bulu-bulu lebat itu dijilatinya. Dengan dua jari,ia menguak bibir vagina Lasih,dan dimainkan lidahnya.
"Maaass...mmmhhh...terus masss
lebih kenceng lagi ngenyotnya...
sssshhh... aaahhh...".
Tentu saja ia semakin bernafsu menjilati penis suaminya.
Setelah beberapa saat, Lasih bangkit dan kemudian menindih Ki Broto. Diciumnya bibir suaminya.
Tangan Ki Broto tak tinggal diam. Diremasnya buah dadanya.
"Tetekmu...masih kenyel seperti dulu dik...".
"Mas suka...?".
Disodorkan buah dadanya kearah mulut Ki Broto. Semakin panjang lenguhan dan desahannya.
"Ssssshhh... aaaww... gigit maaass... hhhmmmm.."
Tak puas dengan buah dada istrinya. Tangan Ki Broto meraih vagina Lasih yang mulai basah Dimasukkan jarinya, sesekali diusapnya bulu bulu lebatnya.
"Sekarang ya...". Pinta Ki Broto.
"Wes gak sabar tooo...".
Diraih batang penis Ki Broto dan diarahkan menuju vaginanya.
Ia menjerit kecil seraya menggigit bibir bawahnya. Selanjutnya goyangan maju mundur diselingi dengan gerakan berputar.
"Hhhmmmm...kangen goyanganmu dik... aaahhhh....".
"Maaasss...penaaaak maasss....
aaakkhh...anget tenan kontolmu
maaasss...".
Ki Broto mengimbanginya dengan mengangkat pinggulnya agar penisnya lebih masuk kedalam.
Beberapa saat kemudian Lasih merubah posisinya dengan posisi nungging. Dari belakang Ki Broto menghujamkan penisnya...
"Aaaawww...maaasss... ssssshhh
aaaahhh...".
Ki Broto masih terus menggenjotnya. Terdengar suara2 memenuhi kamar itu... plaaaak... plaaaak... plaaaak... beberapa tetes air kental dan berwarna putih menetes, membasahi seprei.
Detik berikutnya tubuh Lasih mengejang seakan kaku. Pahanya pinggulnya menekuk,dan tak kuat menahan tubuhnya. Akhirnya tubuhnya roboh tengkurap. Ki Broto masih terus menggenjotnya
Iapun tak mampu menahannya...dan... creeet... crreeeet... creeet...
Mani yang hangat dan kental menyirami lubang dasar vagina Lasih,iapun ikut roboh diatas tubuh istrinya. Nafasnya masih naik turun. Keringat dipunggung istrinya dijilat.
"Mas...peluk aku mas...aku masih kangen pelukanmu..".
Ki Broto memeluk istrinya. Penisnya masih tertanam.
***
Ki Broto berbaring sedangkan Lasih menyandarkan kepalanya diatas dada Ki Broto.
"Semua urusan dikampung udah selesai mas. Kita bisa pulang dengan tenang. Piye mas,mas mau kan kita dikampung aja. Garap sawah. Kita tinggalkan semua ini mas".
"Iya dik. Aku juga sudah jenuh begini. Kita pasti pulang koq..".
***
Seharian itu mereka bercinta dan bercinta melepaskan rindu.
Dua Minggu kemudian, mereka pergi ke kampung mereka, Magelang.
(Tamat)
