KUA2, (Bagian 18.)

781 45 0
                                    

🍂السلام عليكم ورحمة الله وبركاتها🍂

Apa kabar teman2, kembali lagi dengan ana hehehehehhe, selamat membaca semoga teman2 suka ya jangan lupa vote and follow🥰.

🦋🦋🦋

Kyai malik pun menghela nafasnya, "Keenan, abbah cuma mau mencari solusi kasihan afia lagian masalah umur memangnya kenapa?, bukan kah sejarah Khadijah dan rasullullah menikah lebih tua Khadijah, tidak apa apa kan abbah juga yakin pasti athar bisa menjadi dewasa jika sudah berumah tangga." Ucap kyai malik.

Keenan dan asya pun berpikir sejenak, "Asya setuju setuju aja abbah tetapi kembali lagi kepada Keenan dan athar." Ucap asya.

"Athar tidak perlu tahu, nanti setelah kalian berdua setuju biar abbah yang berbicara dengan athar." Balas kyai malik.

"Baiklah ayah, Keenan setuju abbah urus saja semuanya nanti Keenan membantu." Sepakat sudah untuk menikahkan afia dan athar.

🦋🦋🦋

Seminggu berlalu, setelah memakamkan jenazah ummah haura yang di makamkan tepat di samping makam kyai malik, asya telah berbicara dengan gus fatih bahwa afia akan tinggal bersamanya gus fatih sebenarnya tak setuju namun setelah di yakin kan oleh asya gus fatih pun menyetujuinya.

Gus fatih dan istrinya pun menjaga pondok pesantren peninggalan kyai ali dan ummah haura gus fatih menjadi pemimpin pesantren sekarang, semoga gus fatih bisa ya ngurus pondok pesantren.

Di rumah, tepatnya dikamar aisyah sedang merasakan perasaan yang sangat amat membosankan setelah melaksanakan sholat ashar aisyah membaca buku sudah 3 buku novel yang ia baca karena merasa bosan ia pun keluar dari kamar miliknya.

Oh iya, FYI afia tinggalnya di ndalem ya berbeda dengan asya, asya tinggal dirumah yang Keenan jadikan mahar waktu menikahinya.

Setelah keluar kamar aisyah menuju ke dapur mencari keberadaan aisyah, "Ummah." Panggil aisyah.

Asya yang mendengar itu pun menyahut, "Di sini sayang." Ucapnya, aisyah yang mendengar itu pun berlari kecil menuju dapur.

Sesampainya di dapur aisyah mencium bau masakan yang masya allah harum nya, "Ukhh harum banget ummah aisyah jadi lapar." Ucap aisyah.

Asya pun tertawa, "Kamu ya, kerjaannya kalau bukan nonton, baca novel, rebahan ya makan." Balas asya membuat aisyah cengengesan.

"Udah gak usah nyengir sekarang bantu ummah dulu, bangunin abangmu suruh dia pergi ke aula baba tadi bilang buat nyuruh abangmu ke aula tapi ummah gak sempat."

Aisyah yang mendengar itu pun menaruh tangannya di pelipis seraya seperti sedang hormat bendera, setelah itu aisyah pun berlari ke menaiki anak tangga untuk memeberi tahu abangnya itu.

Sesampainya di depan kamar athar, aisyah pun membuka perlahan kamar athar, "Assalamu'alaikum penghuni neraka." Ucap aisyah.

Athar yang berada di dalam kamar pun menghela nafas, "Kenapa." Tanya athar.

Aisyah yang mendengar itu pun menghela nafasnya, "Minimal jawab kek salamnya." Gumam aisyah.

Aisyah yang sedari tadi memperhatikan athar pun merasa geli.

"Dih sok cakep banget sih." Ucap aisyah sambil menatap Athar yang sedang berada di depan cermin.

"Emang abang cakep kan produk dari baba dan ummah." Balas athar berbalik kepada aisyah.

Aisyah Almahyra (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang