KUA2, (Bagian 17.)

803 48 0
                                    

🍂السلام عليكم ورحمة الله وبركاتها🍂

Apa kabar teman2, kembali lagi dengan ana hehehehehhe, selamat membaca semoga teman2 suka ya jangan lupa vote and follow🥰.

🦋🦋🦋

"Astagfirullah gus, ning." Ucap santri, tak lama datang lah keenan, keenan langsung membawa aisyah ke gendongannya dan membawa nya ke kamar athar.

Begitu pun dengan athar, dengan bantuan santri ia juga di bawa di kamar, di dalam kamar aisyah terbaring lemah cadar yang menutupi wajahnya telah asya buka wajah pucat membuat asya khawatir.

Begitu pun dengan athar wajahnya berubah pucat kyai malik yang melihat keadaan cucu nya pun menyuruh Keenan untuk menyiapkan mobil untuk membawa aisyah dan athar ke rumah sakit.

Setelah Keenan menyiapkan mobil athar pun di papah oleh Keenan sedangkan aisyah ia di gendong oleh kyai malik untuk membawa ke mobil.

🦋🦋🦋

Di rumah sakit keduanya langsung di tangani oleh dokter Keenan dan asya pun mengurus administrasi saat sedang mengurus administrasi, perempuan yang pernah ketemu aisyah dan athar tempo lalu bertemu dengan asya di tempat administrasi.

Afia yang melihat itu pun menatap mata asya membuat ia sangat yakin bahwa itu adalah sosok yang ia cari selama ini.

"Kak asya." ucap afia pelan namun dapat terdengar di telinga asya karena mereka bersampingan.

Asya yang mendengar nama nya pun teringat oleh seseorang yang pernah sangat ia sayangi, "Ning kecil." balas asya.

Di detik itu afia menetes kan air mata nya dan menunduk, asya yang melihat hal itu pun sangat yakin bahwa afia adalah ning kecil yang pernah menjadi kesayangannya ia adalah adek gus fatih.

Asya maju mendekati afia, "Ning, apa betul ini ning kecil afia." Ucap asya mengangkat wajah afia yang semula nya tertunduk.

"Afia nursalsabila." Pecah sudah tangisan keduanya, asya pun memeluk afia pelukan itu di balas oleh afia jujur saja afia sangat merindukan pelukan itu.

"Kakak asya, afia rindu." Ucap afia di dalam pelukan asya.

Keenan yang melihat hal itu pun tersenyum, ia segera menyelesaikan pengurusan administrasi setelah itu ia mengajak asya dan afia untuk berbicara di kursi tunggu.

Asya dan afia pun menyetujui, kini kedua nya duduk di kursi tunggu sedangkan Keenan ia kembali ke ruangan dimana aisyah dan athar berada.

Saat sedang berdua melepas rindu asya pun menanyakan suatu hal yang membuatnya tak habis pikir, "Ning, kalau boleh tahu kenapa ning berada di sini?." Ucap asya, afia terdiam sejenak setelah itu ia menghapus air matanya.

"Ummah ada di sini." Ucap afia membuat asya syok.

"Maksud kamu?." Tanya asya tak percaya.

Afia menunduk, "Kakak asya, hidup afia dan Ummah menyedihkan, abah sudah meninggal, abang pergi gak tahu kemana, dan ummah berusaha mengakhiri hidup nya." Ucap afia sungguh sesak yang ia rasakan bohong jikalau ia tak merasakan sakit saat menceritakan hal yang selama ini ia rasakan.

Aisyah Almahyra (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang