Tin dengan langkah tertatih mulai memasuki mobilnya,
Air mata seakan tidak pernah habis dan senantiasa mengalir di wajah tampan itu
Baju tin yang semula rapi dan tanpa cela sedikitpun kini sudah kusut tak karuan.Tin duduk di kursi penumpang
Tatapannya begitu kosong,
Dia melihat ke sebelah kirinya dan terbesit dalam bayangannya Vel yang meminta maaf karena telah membuatnya malu di bioskop hari itu."Aku memintamu menjauh..bukan berarti aku memintamu untuk pergi selamanya Vel".Tin berucap pelan sambil mengusap lembut kursi penumpang itu.
"Bisakah,Bisakah kau memaafkan ku dan kembali?Apa yang harus kulakukan agar bisa melihatmu lagi Vel...Aku..".
Kata kata Tin terputus karena rasa sesak yang semakin menyiksanya,
Air matanya kembali mengalir dan membuat pandangannya menjadi buram.Dia membayangkan kembali wajah manis Vel yang tertawa,
Wajah manis Vel ketika dia sedang merasa takjub
Atau wajahnya yang memerah karena Tin yang merayunya."kenapa!!!"
"Kenapa aku terlambat menyadari perasaanku padanya!!!"
"Kenapa tuhan!!",
"Kenapa Engkau mengirimkan manusia sebaik itu padaku!!Dia membantuku!!Dia mendukungku!!Dia melindungiku!!Tapi Hiks..Tapi aku Menghinanya!!Aku menghancurkan Hatinya!!
Apakah ini balasan atas semua dosaku tuhan?, Tapi kenapa harus Vel yang membayarnya!!!Dia punya masa depan yang cerah..dan aku..aku merenggut itu darinya..".Tin Menangis Pilu sambil mengacak rambutnya dengan Frustasi.Kediaman Kitjaruwannakul
Keluarga itu menyiapkan jamuan dan banyak kue,
Mengira hari ini adalah hari dimana akhirnya mereka akan memiliki Vel sebagai salah satu anggota keluarga baru mereka,
Mereka akan berteriak memberi kejutan saat tin datang dengan tubuh yang siap jatuh kapan saja."Tin!!"Christina Berlari dan meraih Tin kedalam pelukan hangatnya.
"Ada apa denganmu nak?kenapa kau terlihat sangat kacau?Ada apa?Apa Vel menolak bertemu denganmu?,Tidak apa kita bisa pikirkan rencana lain nanti". Christina berucap lembut sambil mengusap punggung Tin.
Tin mulai menangis mendengar kata kata Christina
"Tidak..Tidak ada lagi kesempatan untukku ibu..Vel Hiks..Vel sudah Tiada..Aku tadi kesana Dan Tetangganya memberitahuku Bahwa Vel meninggal karena tertabrak mobil tak jauh dari rumah ini...Aku terlambat ibu...Velku sudah pergi..." Tin membalas pelukan ibunya dan kembali menangis.
Kata kata Tin seakan menusuk setiap hati yang berada disana,
Tanpa aba aba
Tanpa mereka sadari
Air mata mulai mengalir dari kedua mata mereka mendengar setiap kata yang keluar dari bibir tin."APA MAKSUD UCAPANMU PHI!!ITU MUSTAHIL!!PHI VELKU TIDAK MUNGKIN SUDAH TIADA!!".Pon Berteriak Histeris mendengar berita itu,
Begitupun Panda yang kini mulai menangis dan memanggil nama Vel,
Charles Terduduk dan memegang dadanya yang mendadak sakit
Vel Pergi?
Anak baiknya telah pergi?,"Ini semua kesalahanku,Ini salahku,Andai saja Aku tidak memaksa perjodohan itu padamu tin,kau pasti tidak akan kesal dan berkata kasar pada vel,Force benar semua ini menjadi lebih rumit karena ku,..Ya Tuhan apa yang telah kuperbuat".Charles mulai meracau dan menatap tin yang kini makin dihantui rasa bersalah.
Christina menangis dalam diam
"Kenapa anak baik itu selalu menderita tuhan,Apa Salahnya..". Christina berkata Lirih sambil mengusap lembut rambut tin.Pon segera meraih ponselnya dan memberitahu sailub,ping,Nut,Archen,Juga Benjamin
Dia bisa mendengar tangisan nut dan Archen,
Sailub dan Ping yang tidak bisa berkata apapun
Dan Amarah Benjamin.Tin terduduk di kamarnya
Telinganya seakan terus mengulang setiap kata kata yang diucapkan tetangga Jiratchapong."Apa yang kau lakukan disini?,Jika kau saat itu ada di Bar apa mungkin kau terhindar dari kematian?".Tin berujar pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Wish{Completed}
Fanfiction"Menjauhlah Dan Menghilanglah Dari Pandanganku". "You Wish is My Command".