Vel kembali dirawat di Klinik Natasha Kongthanin,
Dia diberitahu bahwa coklat yang dimakannya sudah kadaluwarsa dan sengaja disuntikkan obat pencahar
Vel menitikkan air matanya."Kukira kau tulus padaku Tin, Tapi Ternyata kau masih menyimpan dendam padaku,apa yang harus kulakukan,kini aku tahu bahwa semua ucapanmu itu dusta tapi aku tidak bisa memungkiri bahwa aku senang mendengar semua kebohongan itu darimu..".
"Aku sadar bahwa aku tidak berhak dicintai oleh orang sesempurna dirimu,tapi bisakah dirimu sedikit saja mengurangi rasa bencimu padaku,aku tidak sanggup melihat tatapan itu lagi darimu tin,aku tahu aku bodoh tapi aku berharap bahwa ada suatu waktu dimana kau bisa mencintaiku tin".
Ya Vel sebenarnya bisa merasakan bahwa coklat yang diberikan Tin itu kadaluarsa, dia juga tahu bahwa nasi goreng tin berbeda dengannya
Dia cukup terampil di dapur jadi dia bisa membedakan warna saus tomat juga saus cabai."Apa mencintaimu harus sesakit ini tin?".
Ucapan Vel didengar oleh Ben yang kini menatapnya sedih,
Dia tahu bahwa dirinya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk memiliki pemuda manis itu,
Dia tahu bahwa vel hanya menganggapnya sebagai teman baru dan tidak lebih,
Tapi dia ikut merasakan sakit saat mendengar kata kata vel.Dia marah hingga rasanya dia ingin sekali kembali ke kampus dan menghajar tin sampai puas,
Tapi dia tidak bisa melakukannya
Dia tidak punya hak,
Dia hanya bisa berdoa semoga vel bisa mengerti,bahwa rasa cinta itu harusnya memberikan kebahagiaan bukan hanya rasa sakit.Seperti Kata Ping Bahwa Kita tidak Tahu kapan kita berada di Level Terbawah,
Charles menatap tak percaya ke arah partner bisnisnya
Bisa bisanya mereka menuduhnya menggelapkan dana perusahaan?.Charles akan mengelak tapi dia dihadapkan banyak bukti yang memberatkannya,
Charles menatap Christina yang kini menatapnya kalut,
Mereka terjebak dan tidak bisa membela diri.Tin pulang dengan langkah ringan saat disadarinya barang barang mereka berada diluar,
Tin bergegas masuk dan melihat adiknya panda menangis dipelukan ibunya,
Belum lagi pon yang ikut menangis dalam diam
Juga ayahnya yang kini terduduk dengan borgol di kedua tangannya"Ada apa ini!!".
Tin berteriak kencang ke arah orang orang yang makin beringas melemparkan barang barang mereka ke lantai.
Orang orang itu tersenyum mengejek ke arah Tin.
"Anak koruptor sepertimu berani menaikkan nada bicaramu kepada kami!!,hei nak!!Tanyakan pada ayahmu kenapa dia bisa dengan mudahnya menggelapkan uang perusahaan!!,
kau beruntung karena hanya ayahmu yang diseret ke pengadilan nanti!!.Tin membolakan matanya kaget,
Dia sontak melihat ke arah ayahnya yang kini menunduk."Ayah!!apa benar yang dikatakan orang orang ini!!apa benar ayah korupsi?!!Ayah jawab Tin!!".
Charles menatap tin dengan air mata yang mengalir deras,
"Ayah tidak melakukannya tin,ayah dituduh tapi ayah tidak bisa melakukan apapun..bahkan untuk menyewa pengacara pun ayah tidak bisa nak..maafkan ayah..".Tin terduduk perlahan air mata juga mengalir dari kedua matanya,
"Lalu tin harus bagaimana ayah?bagaimana dengan ibu?bagaimana dengan pon dan Panda??, bagaimana dengan ayah!!!".Tin berteriak frustasi sambil mengacak rambutnya."Ayah mohon jaga ibu dan adik adikmu Tin,Ayah yakin kau bisa nak,Ayah pasti akan kembali tin dan akan baik baik saja,sampai saat itu tiba jadilah anak yang kuat dan jangan membuat masalah".Charles mengusap lembut rambut tin.
Tak lama polisi datang dan membawa Charles,
Tin berusaha mencegahnya tapi orang orang itu menahan tangannya,
Dia bisa mendengar tangisan ibu dan juga kedua adiknya yang semakin menguat.
Siapapun tolong beritahu bahwa semua ini hanya bagian dari mimpi buruknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Wish{Completed}
Fanfic"Menjauhlah Dan Menghilanglah Dari Pandanganku". "You Wish is My Command".