Our Memories

843 67 13
                                    

Tin terbangun dan seketika senyumannya terbit saat melihat Vel yang tertidur dengan pulas dipelukannya.

"My baby is so pretty".Tin berucap pelan sambil mencium pipi Vel

Vel bergerak gelisah karena terganggu oleh ciuman yang didaratkan tin di wajahnya,
Tin terkekeh geli saat vel mencoba menjauhkan wajahnya dari serangan tin.

"Bagaimana bisa aku menyakiti makhluk semanis ini?Astaga Krittin kau memang sangat bodoh".Tin menggelengkan kepalanya.

Dia menatap Vel yang kembali menyamankan dirinya di pelukan tin

Tin menatap lembut ke arah Vel yang tampak begitu cantik dimatanya

"Aku akan melakukan apapun,agar kau kembali jatuh cinta padaku Vel".Tin mengecup kening vel lembut

*Tit* *tit*

"Aku sudah mendapatkan beberapa informasi tentang manusia bernama Supanut itu,tapi aku masih harus melakukan beberapa hal lain lagi,Malam Nanti aku akan datang ke rumahmu,pastikan Vel siap untuk ku interogasi". - Dome.

Tin menaikkan alisnya saat melihat kalimat terakhir dari pesan yang dikirim Dome

"Vel? Apa Tidak terlalu cepat?Dia baru saja mengingat tentang hari itu,aku tidak mau terjadi hal yang buruk kalau kita terlalu memaksa ingatannya".Tin membalas pesan Dome dengan raut wajah khawatir,
Dia tidak membuat Vel terlalu banyak berpikir
Dia sudah diwanti-wanti oleh Ben juga dokter karena itu bisa berakibat fatal untuk velnya.

"Itu adalah satu satunya cara,kita tidak mungkin memaksa nut,dan Archen masih dalam pencarian,Ini adalah satu satunya cara untuk menangkap ekor Supanut Tin". -Dome.

"Tapi aku akan ikut,Aku tidak akan membiarkannya menghadapi semua ini sendirian Dome".Tin mencoba bernegosiasi pada pengacara muda itu

"Tentu Saja,Untuk berjaga jaga kau siapkan dokter,karena aku juga tahu bahwa memaksa ingatan seseorang itu bisa berakibat fatal tapi kita tidak punya pilihan lain ".-Dome.

"Baiklah,Aku tunggu kedatanganmu Dome".- Tin

Pesan itu hanya di baca oleh Dome
Tin mengalihkan pandangannya pada vel yang masih tertidur lelap,
Dia tersenyum lalu mulai menggendong Vel ke arah kamar mandi
Ini sudah pagi dan jam pertemuannya dengan dokter fisioterapi itu akan segera tiba.

Dome menatap pesan yang dikirimkan Krittin,
Kini dia berada di kediaman seseorang yang begitu tertutup
Seseorang yang dia kira telah wafat beberapa tahun yang lalu.

"Maaf tuan,Tapi Tuan Chen tidak mau bertemu siapapun saat ini".

"Bilang padanya namaku adalah Dome Woranart,Aku kemari untuk bertanya sekaligus memberitahukan fakta tentang kematian anaknya belasan tahun yang lalu".

"Tapi Tuan-".

"Dia yang kemari atau aku yang akan kesana menemuinya".Dome berbicara tegas kepada pembantu yang kini bergetar ketakutan didepannya.

"Baiklah Tuan,Saya akan segera menyampaikan semuanya pada tuan Tony".

"Ya,Aku tunggu disini".Dome menyandarkan punggungnya ke dinding di belakangnya

Pembantu itu mengangguk lalu bergegas masuk kembali ke rumah mewah itu

"Sialan,Jika aku juga tidak penasaran atas kasus ini,aku juga tidak mau kemari,
Tapi Tak apa aku akan meminta imbalan yang banyak kepada kitjaruwannakul muda itu".Dome menaikkan sudut bibirnya lalu memainkan handphonenya

"Nut Supanut, Tidak kusangka wajah polos mu benar benar menyimpan seseorang yang yang begitu kejam dibaliknya,Aku akan mengungkap semua kejahatan mu Supanut, ini juga sekaligus ungkapan terima kasihku untuk Vel
Berkatnya aku kini menemukan seseorang pemuda cantik yang begitu memikat hatiku". Dome berbicara lembut sambil membelai foto Lee.

You Wish{Completed}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang