Bab:3

2.1K 75 0
                                    

Joong mulai melangkahkan kakinya ke atas dan masuk ke kamarnya tapi ketika dia membuka pintu ia malah  melihat dunk yang tidur di lantai dengan mata yang sembab akibat nangis.

"Kasihani sekali"ucap Joong
"Tidak kenapa aku harus kasihan dengan pembunuh kekasihku itu"bingung Joong

Tanpa perasaan Joong menendang perut dunk dan itu membuat dunk bangun sambil merasa sakit di perutnya.

"Sudah bangun kamu pikir kamu bisa hidup nyaman disini ha kamu pikir kamu siapa"Joong

"Maaf phi eh tuan saya "dunk

"Sudah minum pilnya"Joong

"Sudah tuan tapi apa boleh saya makan tuan"dunk

"Boleh tapi saya akan kasih kamu makanan sisa nanti ketika saya selesai makan"Joong

"Tapi aku"dunk

"Kamu pikir kamu akan hidup enak seperti kehidupan kamu di rumah kamu"Joong

"Tidak maksudku aku udah lapar jika menunggumu selesai makan itu akan lama"dunk

"Berani kamu manggil mu kamu pikir kamu siapa ha"Joong
Sambil menjambak rambut dunk.

"Maaf"dunk

Lalu Joong meninggalkan dunk di lantai lalu berlalu pergi ke kamar mandi dan setelah selesai mandi Joong pun turun untuk makan dan ketika selesai makan Joong pun membawa makanan sisanya ke kamar tapi ternyata dunk sudah tidur.

Dengan muka yang emosi Joong menjambak rambut dunk hingga rasanya rambut dunk akan terlepas dari kepalanya.

"Sakit tuan aku mohon lepaskan"dunk

"Kamu jika tidak ingin makan terus kamu bisa tidur gitu,tidak kamu harus memidurkan adikku dulu baru kamu bisa tidur"Joong

"Tapi aku lapar tuan aku"dunk

"Tidak karena kamu sudah tidur jadi sekarang kamu harus melakukanya dulu"Joong

"Aku harus apa tuan aku tidak tahu apapun "dunk

"Kamu sekarang jongkok dan lepaskan celanaku"Joong

"Tidak aku tidak mau itu jorok"dunk

"Tidak ada bantahan "Joong

Mau tidak mau dunk pun memasukkan penis Joong yang besar dan berurat itu ke dalam mulutnya hingga rasanya mulutnya itu capek karena harus membuka selebar mungkin dan penisnya Joong hanya masuk setengah saja karena saking besar dan panjang.

"Uhuk uhuk"dunk

"Masukkan lagi dunk aku belum puas"Joong

"Tapi ini terlalu besar tuan "dunk

"Atau kamu mau aku masukkan ke hole mu"Joong

"Tidak itu masih sakit"dunk

Dunk pun memasukkan penisnya Joong sambil memaju mundurkan mulutnya.

Melihat dunk yang sangat lama Joong pun langsung memegang kepala dunk dengan mendorong kepala dunk hingga rasanya dunk ingin menangis karena penisnya tertusuk sangat dalam.

Kemudian setelah hampir satu jam Joong pun klimaks dan memutuskan cumnya di mulut dunk.

"Telan semuanya"Joong

Dunk pun terpaksa menelannya dengan rasa jijik.

"Tidak perlu jijik karena kamu akan setiap hari menelannya dengan mulut ini jalang"Joong

Seperti disambar petir Joong memanggil dirinya dengan sebutan jalang apakah dia tidak tahu bahwa itu sangat sakit apalagi Joong adalah orang yang dicintainya.

"Gak usah menangis dasar cengeng, membuat phimu sendiri meninggal saja kamu tidak nangis dan sekarang kamu nangis cuman karena ini"Joong

"Aku tidak membunuh phi prily tuan"dunk

"Jangan memanggil nama kekasihku dengan mulut kotormu itu"Joong

"Tidur di lantai dan jangan harap kamu bisa tidur di ranjang"Joong

Dan malam ini Joong tidur di ranjang sedangkan dunk tidur di lantai sambil menangis dengan suara yang hampir tidak terdengar.

"Aku akan menyiksamu dunk sampai kamu tau apa itu hidup tapi rasanya mati"senyum joong

"Aku akan menyiksamu dunk sampai kamu tau apa itu hidup tapi rasanya mati"senyum joong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JD🫶🏻

Tuan Joong (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang