Beberapa bulan berlalu dan Joong masih tidak berubah dan bahkan terus memaksa dunk untuk mengugurkan kandungannya.
Seperti malam ini Joong dengan sengaja membeli obat penggugur kandungan dan memasukkan obat itu ke dalam minuman untuk dunk.
Dan dunk yang sudah tau Joong pulang pun segera menunggunya di kamar Joong.
Joong membuka kamar sambil membawa segelas minuman air yang sudah diberi obat penggugur kandungan.
"Ini minum dulu baru kita akan mulai"Joong
"Tidak aku tidak haus tuan"dunk
"Minum gak"Joong
"Tapi aku tidak mau"dunk Tidak sengaja menepi air itu sehingga air itu pun tumpah di lantai dan itu membuat Joong semakin marah atas kelakuan dunk yang semakin hari semakin membuatnya marah
"KAMU"Joong Mencengkram lengan dunk dengan dengan kuat
"Sakit tuan lepaskan"dunk
"Sakit,hmm" "Maka akan ada yang lebih sakit dari pada ini"Joong
"Jangan seperti ini phi Joong aku mohon"dunk
"Jangan pernah panggil aku phi lagi aku tidak suka"Joong
Joong mulai melakukannya lagi hingga beberapa ronde tanpa membiarkan dunk beristirahat.
Dan dengan teganya masih menghukum dunk dengan memintanya terus berdiri di depan.
Ya maksudnya berdiri didepannya dengan tubuh yang telanjang.
Dunk semakin merasa kakinya yang lemas serta pinggangnya yang rasanya hampir akan parah karena mereka baru melakukannya dengan Joong yang sangat kasar dan sekarang dia harus berdiri tanpa duduk kecuali Joong sudah puas memandanginya baru dunk boleh duduk di sofa.
"Tuan aku capek boleh aku duduk?"dunk
"Tidak aku belum puas,terus berdiri " "Oh iya aku akan memotretmu juga,tunggu sebentar aku ambil hp dulu"Joong Mengambil hpnya lalu memotret dunk dengan wajah yang tersenyum.
Walaupun sekarang baru memasuki usia kandungan tiga bulan perut dunk masih belum terlihat terlalu besar tapi bokong dan dada dunk sudah sedikit membesar itulah yang membuat Joong sedikit obsesi dengan tubuhnya.
Sebenarnya bukan sedikit lagi tapi udah obsesi banget.
Mengetahui itu dunk lalu menutup badannya tapi Joong tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Buka atau kamu akan dihukum lebih dari ini"tegas Joong
"Tapi aku tidak mau di foto tuan"dunk
"Aku mau,buka gak aku hitung 1,2,"Joong Lalu dunk membuka tangannya dengan mata yang berkaca-kaca dunk terus memohon agar Joong segera puas karena rasanya kakinya sudah tidak kuat menopang tubuhnya lagi.
"Sudah cukup kamu sudah boleh duduk di sofa dan tidur"Joong Mengambil remote AC lalu sengaja menaiki kedinginan AC.
"Tuan ini dingin bisakah aku memakai selimut atau aku akan balik ke kamarku"dunk
"Kamu tetap disini dan tidak ada selimut untuk pembunuh sepertimu"Joong
"Ini dingin sekali bagaimana aku bisa tidur"dunk Turun dari sofa dan hendak mengambil bajunya yang sudah sobek
"Tidak ada pakai baju"ucap Joong
"Baiklah"pasrah dunk "Kapan pagi aku mau bangun dan pakai baju lagi karena ini dingin sekali"batin dunk
Pagi pun tiba Joong yang bangun pun segera melihat ke arah sofa dan dunk masih belum bangun padahal ini sudah jam tujuh sebenarnya apa yang dia lakukan hingga sampai sekarang masih belum bangun juga.
"Dunk bangun udah siang"teriak Joong
Tapi dunk sama sekali tidak bereaksi apapun dan dunk dengan posisi sambil memeluk dirinya sendiri di sofa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.